Muhammad Badrus Sholih, Damayanti Buchori, Idham Sakti Harahap, Akhmad Rizali
{"title":"土地利用类型影响蚂蚁群落和提供的生态系统服务","authors":"Muhammad Badrus Sholih, Damayanti Buchori, Idham Sakti Harahap, Akhmad Rizali","doi":"10.5994/jei.16.2.83","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Semut menyediakan berbagai layanan ekosistem, seperti predasi dan penguraian. Layanan ekosistem semut pada berbagai tipe penggunaan lahan dapat dipengaruhi oleh jenis-jenis semut yang dominan di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh tipe penggunaan lahan dalam membentuk komunitas semut dan layanan ekosistem yang diberikan. Penelitian ini dilakukan pada empat tipe penggunaan lahan, yaitu hutan sekunder, hutan karet, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit di Jambi dari bulan April sampai Juni 2014. Pada setiap tipe penggunaan lahan dibuat empat plot berukuran 50 m x 50 m sebagai ulangan. Semut dikoleksi menggunakan metode pengumpanan dengan larva Corcyra cephalonica (Stainton) yang direkatkan pada piring plastik kemudian diletakkan di permukaan tanah dan batang pohon. Layanan ekosistem semut diukur dengan mengamati larva C. cephalonica yang berhasil diangkut oleh semut dalam waktu satu jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan sekunder memiliki jumlah spesies semut tertinggi dibandingkan dengan tipe penggunaan lahan lainnya. Tipe penggunaan lahan tidak berdampak pada jumlah spesies semut, namun berdampak pada komposisi spesies semut. Pengangkutan larva C. cephalonica terbanyak yang dilakukan oleh semut terjadi di hutan sekunder. Semut yang berperan penting dalam layanan ekosistem sebagai predator pada penelitian ini adalah Achantomyrmex sp. 01, Aenictus sp. 01, Carebara sp. 01, dan Tetramorium sp. 02, Odontoponera denticulata, Tetramorium sp. 03 Crematogaster sp. 02. Anoplolepis gracilipes dan Rhoptromyrmex sp. 01.","PeriodicalId":31609,"journal":{"name":"Jurnal Entomologi Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-10-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Pengaruh tipe penggunaan lahan dalam membentuk komunitas semut dan layanan ekosistem yang diberikan\",\"authors\":\"Muhammad Badrus Sholih, Damayanti Buchori, Idham Sakti Harahap, Akhmad Rizali\",\"doi\":\"10.5994/jei.16.2.83\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Semut menyediakan berbagai layanan ekosistem, seperti predasi dan penguraian. Layanan ekosistem semut pada berbagai tipe penggunaan lahan dapat dipengaruhi oleh jenis-jenis semut yang dominan di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh tipe penggunaan lahan dalam membentuk komunitas semut dan layanan ekosistem yang diberikan. Penelitian ini dilakukan pada empat tipe penggunaan lahan, yaitu hutan sekunder, hutan karet, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit di Jambi dari bulan April sampai Juni 2014. Pada setiap tipe penggunaan lahan dibuat empat plot berukuran 50 m x 50 m sebagai ulangan. Semut dikoleksi menggunakan metode pengumpanan dengan larva Corcyra cephalonica (Stainton) yang direkatkan pada piring plastik kemudian diletakkan di permukaan tanah dan batang pohon. Layanan ekosistem semut diukur dengan mengamati larva C. cephalonica yang berhasil diangkut oleh semut dalam waktu satu jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan sekunder memiliki jumlah spesies semut tertinggi dibandingkan dengan tipe penggunaan lahan lainnya. Tipe penggunaan lahan tidak berdampak pada jumlah spesies semut, namun berdampak pada komposisi spesies semut. Pengangkutan larva C. cephalonica terbanyak yang dilakukan oleh semut terjadi di hutan sekunder. Semut yang berperan penting dalam layanan ekosistem sebagai predator pada penelitian ini adalah Achantomyrmex sp. 01, Aenictus sp. 01, Carebara sp. 01, dan Tetramorium sp. 02, Odontoponera denticulata, Tetramorium sp. 03 Crematogaster sp. 02. Anoplolepis gracilipes dan Rhoptromyrmex sp. 01.\",\"PeriodicalId\":31609,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Entomologi Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-10-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Entomologi Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.5994/jei.16.2.83\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Entomologi Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5994/jei.16.2.83","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
蚂蚁提供各种生态系统服务,如捕食和退化。蚂蚁可能会受到该地区主要蚂蚁种类的影响。本研究的目的是了解土地利用类型对蚂蚁群落和所提供的生态系统服务的影响。本研究于2014年4月至6月对四种类型的土地利用进行了研究,即次生林、橡胶林、橡胶种植和占碑椰子农场。对于每种类型的土地使用,重复制作四块50 m x 50 m的地块。收集蚂蚁的方法是将幼虫头冠珊瑚(Stainton)附着在塑料板上,然后放在土壤和树皮表面。蚂蚁生态系统服务是通过观察一小时内被蚂蚁成功运输的C.cephalonica幼虫来衡量的。研究表明,次生林的蚂蚁数量比其他土地用途的蚂蚁数量最多。土地利用类型不会影响蚂蚁的数量,但会影响蚂蚁的组成。蚂蚁运输的最大的C.cephalonica幼虫出现在次生林中。在这项研究中,作为捕食者在生态系统服务中发挥重要作用的蚂蚁是Achantomyrmex sp.01、Aenictus sp.01、Carebara sp.01和Tetramorium sp.02、Odontoponera denticulata、Tetramorium sp.03 Crematoaster sp.02。细柄Anoplolepis gracilipes和Rhoptomyrmex sp.01。
Pengaruh tipe penggunaan lahan dalam membentuk komunitas semut dan layanan ekosistem yang diberikan
Semut menyediakan berbagai layanan ekosistem, seperti predasi dan penguraian. Layanan ekosistem semut pada berbagai tipe penggunaan lahan dapat dipengaruhi oleh jenis-jenis semut yang dominan di wilayah tersebut. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh tipe penggunaan lahan dalam membentuk komunitas semut dan layanan ekosistem yang diberikan. Penelitian ini dilakukan pada empat tipe penggunaan lahan, yaitu hutan sekunder, hutan karet, perkebunan karet, dan perkebunan kelapa sawit di Jambi dari bulan April sampai Juni 2014. Pada setiap tipe penggunaan lahan dibuat empat plot berukuran 50 m x 50 m sebagai ulangan. Semut dikoleksi menggunakan metode pengumpanan dengan larva Corcyra cephalonica (Stainton) yang direkatkan pada piring plastik kemudian diletakkan di permukaan tanah dan batang pohon. Layanan ekosistem semut diukur dengan mengamati larva C. cephalonica yang berhasil diangkut oleh semut dalam waktu satu jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hutan sekunder memiliki jumlah spesies semut tertinggi dibandingkan dengan tipe penggunaan lahan lainnya. Tipe penggunaan lahan tidak berdampak pada jumlah spesies semut, namun berdampak pada komposisi spesies semut. Pengangkutan larva C. cephalonica terbanyak yang dilakukan oleh semut terjadi di hutan sekunder. Semut yang berperan penting dalam layanan ekosistem sebagai predator pada penelitian ini adalah Achantomyrmex sp. 01, Aenictus sp. 01, Carebara sp. 01, dan Tetramorium sp. 02, Odontoponera denticulata, Tetramorium sp. 03 Crematogaster sp. 02. Anoplolepis gracilipes dan Rhoptromyrmex sp. 01.