{"title":"规模税与最大化实施分析报告","authors":"Ivo Nur Kholifah, T. Prastowo","doi":"10.26740/ifi.v10n2.p17-24","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \n Gempa tektonik dan tsunami adalah dua bencana geologi yang saling berhubungan dalam konteks gempa tektonik bisa memicu tsunami. Upaya mitigasi perlu dilakukan dengan mempelajari relasi antara parameter gempa tektonik dan parameter tsunami. Parameter gempa tektonik dikaji melalui magnitudo gempa bernilai tunggal yang tidak bergantung pada jarak pengamatan dari sumber dan dinyatakan dalam skala . Parameter tsunami dikaji melalui magnitudo tsunami dan elevasi muka laut atau dikenal sebagai amplitudo maksimum tsunami . Fokus penelitian ini adalah relasi antara dan di laut lepas serta kesesuaian estimasi terhadap . Data penelitian ini meliputi tsunami lintas samudera, yaitu 18 kasus trans-Pasifik dan 7 kasus tsunami Indonesia yang diakses bebas melalui laman http://ngdc.noaa.gov dan https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html. Semua kasus tsunami adalah yang dipicu oleh gempa tektonik besar dengan magnitudo > 7,5, di mana epicentral distance ditentukan oleh 3000 km (far-field tsunami observations). Hasil-hasil penelitian ini berupa persamaan empiris relasi antara dan untuk kasus tsunami lintas Samudera Pasifik, sedangkan untuk kasus tsunami Indonesia, . Perbedaan persamaan empiris untuk kasus trans-Pasifik dan tsunami Indonesia karena perbedaan batimetri dan topografi antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia selain faktor tsunami directivity dan keterbatasan instrumen pemantau tsunami untuk kawasan Samudera Hindia. Untuk seluruh kasus, penyimpangan estimasi terhadap adalah . Berdasarkan kedua persamaan empiris tersebut, magnitudo tsunami merupakan fungsi logaritmik amplitudo maksimum tsunami sesuai dengan temuan terdahulu. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang karakteristik gelombang tsunami di Indonesia dalam konteks upaya mitigasi bencana. \n Kata Kunci: magnitudo tsunami, amplitudo maksimum tsunami, magnitudo momen gempa \n \nAbstract \nTectonic earthquake and tsunami are geological disasters that are linked, where the earthquake can possibly induce a tsunami. Efforts in mitigation study are necessary to carry out by studying the relationship of earthquake and tsunami parameters. Earthquake parameter was examined using scale, independent of observational distance from the source. Tsunami parameter was evaluated by tsunami magnitude and associated tsunami maximum amplitude η. This study focused on the relationship of and η in the open ocean and compared estimates with the corresponding values referenced. The data included trans-oceanic tsunamis containing 18 trans-Pacific tsunamis and 7 Indonesian cases, accessed from http://ngdc.noaa.gov and https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html. The tsunamis discussed were generated by large earthquakes with , where the distance was limited to 3000 km (far-field observations). The results are given in empirical relationships of and η for the trans-Pacific, and for the Indonesian tsunamis, . The difference in the equations is owing to differences in complex topography and bathymetri between the Pacific and Indian Oceans as well as tsunami directivity and limited monitoring instrument in the Indian Ocean tsunami case. For all cases, the estimates deviated from the reference values, measured to be . Based on the equations, tsunami magnitude is a function of the logarithmic scale of maximum tsunami amplitude , consistent with previous work. The results are expected to increase understanding of the characteristics of Indonesian tsunamis in the context of hazard mitigation study. \n Keywords: tsunami magnitude, tsunami maximum amplitude, earthquake moment magnitude","PeriodicalId":56254,"journal":{"name":"Inovasi Fisika Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-05","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS RELASI ANTARA MAGNITUDO TSUNAMI DAN AMPLITUDO MAKSIMUM TSUNAMI\",\"authors\":\"Ivo Nur Kholifah, T. Prastowo\",\"doi\":\"10.26740/ifi.v10n2.p17-24\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak \\n Gempa tektonik dan tsunami adalah dua bencana geologi yang saling berhubungan dalam konteks gempa tektonik bisa memicu tsunami. Upaya mitigasi perlu dilakukan dengan mempelajari relasi antara parameter gempa tektonik dan parameter tsunami. Parameter gempa tektonik dikaji melalui magnitudo gempa bernilai tunggal yang tidak bergantung pada jarak pengamatan dari sumber dan dinyatakan dalam skala . Parameter tsunami dikaji melalui magnitudo tsunami dan elevasi muka laut atau dikenal sebagai amplitudo maksimum tsunami . Fokus penelitian ini adalah relasi antara dan di laut lepas serta kesesuaian estimasi terhadap . Data penelitian ini meliputi tsunami lintas samudera, yaitu 18 kasus trans-Pasifik dan 7 kasus tsunami Indonesia yang diakses bebas melalui laman http://ngdc.noaa.gov dan https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html. Semua kasus tsunami adalah yang dipicu oleh gempa tektonik besar dengan magnitudo > 7,5, di mana epicentral distance ditentukan oleh 3000 km (far-field tsunami observations). Hasil-hasil penelitian ini berupa persamaan empiris relasi antara dan untuk kasus tsunami lintas Samudera Pasifik, sedangkan untuk kasus tsunami Indonesia, . Perbedaan persamaan empiris untuk kasus trans-Pasifik dan tsunami Indonesia karena perbedaan batimetri dan topografi antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia selain faktor tsunami directivity dan keterbatasan instrumen pemantau tsunami untuk kawasan Samudera Hindia. Untuk seluruh kasus, penyimpangan estimasi terhadap adalah . Berdasarkan kedua persamaan empiris tersebut, magnitudo tsunami merupakan fungsi logaritmik amplitudo maksimum tsunami sesuai dengan temuan terdahulu. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang karakteristik gelombang tsunami di Indonesia dalam konteks upaya mitigasi bencana. \\n Kata Kunci: magnitudo tsunami, amplitudo maksimum tsunami, magnitudo momen gempa \\n \\nAbstract \\nTectonic earthquake and tsunami are geological disasters that are linked, where the earthquake can possibly induce a tsunami. Efforts in mitigation study are necessary to carry out by studying the relationship of earthquake and tsunami parameters. Earthquake parameter was examined using scale, independent of observational distance from the source. Tsunami parameter was evaluated by tsunami magnitude and associated tsunami maximum amplitude η. This study focused on the relationship of and η in the open ocean and compared estimates with the corresponding values referenced. The data included trans-oceanic tsunamis containing 18 trans-Pacific tsunamis and 7 Indonesian cases, accessed from http://ngdc.noaa.gov and https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html. The tsunamis discussed were generated by large earthquakes with , where the distance was limited to 3000 km (far-field observations). The results are given in empirical relationships of and η for the trans-Pacific, and for the Indonesian tsunamis, . The difference in the equations is owing to differences in complex topography and bathymetri between the Pacific and Indian Oceans as well as tsunami directivity and limited monitoring instrument in the Indian Ocean tsunami case. For all cases, the estimates deviated from the reference values, measured to be . Based on the equations, tsunami magnitude is a function of the logarithmic scale of maximum tsunami amplitude , consistent with previous work. The results are expected to increase understanding of the characteristics of Indonesian tsunamis in the context of hazard mitigation study. \\n Keywords: tsunami magnitude, tsunami maximum amplitude, earthquake moment magnitude\",\"PeriodicalId\":56254,\"journal\":{\"name\":\"Inovasi Fisika Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-05\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Inovasi Fisika Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n2.p17-24\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Inovasi Fisika Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/ifi.v10n2.p17-24","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
抽象构造地震和海啸是两场相互关联的地质灾难,在构造地震的背景下可能会引发海啸。需要通过研究构造地震参数和海啸参数之间的关系来进行缓和努力。构造地震参数是通过大地震来划分的,其价值不取决于震源的观测距离,并在规模上表示。海啸参数被称为最大海啸振幅。这项研究的重点是与公海的关系以及与评估相符的估计。该研究数据包括18例跨太平洋海啸和7例印尼海啸,这些海啸可以通过http://ngdc.noaa.gov和https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html页面自由获取。所有的海啸病例都是由一个大构造地震引发的,震中距离是3000公里。这些研究的结果包括跨太平洋海啸和印度尼西亚海啸之间的相互关系。印度尼西亚太平洋和海啸的经验方程与太平洋和印度洋之间的形态和地形差异,以及对印度洋地区海啸的直接性和控制仪器的限制。在整个案件中,估计偏差是。基于这两个经验方程,海啸大型机的对数功能与先前的发现一致。本研究的结果预计将在减灾努力的背景下增加对印尼海啸特征的了解。关键词:大海啸,最大海啸振幅,强烈地震发生的地球和海啸破坏地球地震可能导致海啸。温和研究的努力有必要与地震和海啸相关的学生进行较量。Earthquake参数被使用的是对资源的独立观测。参数是evaluated由海啸海啸海啸大小和美联社(associated maximum amplitudeη。这个研究除了制造上关系》和《海洋ηcompared保守价值观的with the corresponding referenced - 1945年。包括18个trans-oceanic tsunamis和7个indonesia cases的数据,来自http://ngdc.noaa.gov和https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html。海啸的变化是由大地震造成的,距离有限3000公里。《empirical results是赐予relationships of和ηfor The tpp,和印尼tsunamis》一书。太平洋和印度大洋之间的比较和地理上的不同之处在于,就像印度海洋海啸案例中海啸的方向和有限的仪器监测一样。从参考价值来看,估计偏差一直存在。根据这些比较,大海啸是对数最大范围的波动性、前后一致的海啸的功能。预计将增加对印尼海啸在危险缓解研究中的特点的了解。重点词
ANALISIS RELASI ANTARA MAGNITUDO TSUNAMI DAN AMPLITUDO MAKSIMUM TSUNAMI
Abstrak
Gempa tektonik dan tsunami adalah dua bencana geologi yang saling berhubungan dalam konteks gempa tektonik bisa memicu tsunami. Upaya mitigasi perlu dilakukan dengan mempelajari relasi antara parameter gempa tektonik dan parameter tsunami. Parameter gempa tektonik dikaji melalui magnitudo gempa bernilai tunggal yang tidak bergantung pada jarak pengamatan dari sumber dan dinyatakan dalam skala . Parameter tsunami dikaji melalui magnitudo tsunami dan elevasi muka laut atau dikenal sebagai amplitudo maksimum tsunami . Fokus penelitian ini adalah relasi antara dan di laut lepas serta kesesuaian estimasi terhadap . Data penelitian ini meliputi tsunami lintas samudera, yaitu 18 kasus trans-Pasifik dan 7 kasus tsunami Indonesia yang diakses bebas melalui laman http://ngdc.noaa.gov dan https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html. Semua kasus tsunami adalah yang dipicu oleh gempa tektonik besar dengan magnitudo > 7,5, di mana epicentral distance ditentukan oleh 3000 km (far-field tsunami observations). Hasil-hasil penelitian ini berupa persamaan empiris relasi antara dan untuk kasus tsunami lintas Samudera Pasifik, sedangkan untuk kasus tsunami Indonesia, . Perbedaan persamaan empiris untuk kasus trans-Pasifik dan tsunami Indonesia karena perbedaan batimetri dan topografi antara Samudera Pasifik dan Samudera Hindia selain faktor tsunami directivity dan keterbatasan instrumen pemantau tsunami untuk kawasan Samudera Hindia. Untuk seluruh kasus, penyimpangan estimasi terhadap adalah . Berdasarkan kedua persamaan empiris tersebut, magnitudo tsunami merupakan fungsi logaritmik amplitudo maksimum tsunami sesuai dengan temuan terdahulu. Hasil-hasil penelitian ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang karakteristik gelombang tsunami di Indonesia dalam konteks upaya mitigasi bencana.
Kata Kunci: magnitudo tsunami, amplitudo maksimum tsunami, magnitudo momen gempa
Abstract
Tectonic earthquake and tsunami are geological disasters that are linked, where the earthquake can possibly induce a tsunami. Efforts in mitigation study are necessary to carry out by studying the relationship of earthquake and tsunami parameters. Earthquake parameter was examined using scale, independent of observational distance from the source. Tsunami parameter was evaluated by tsunami magnitude and associated tsunami maximum amplitude η. This study focused on the relationship of and η in the open ocean and compared estimates with the corresponding values referenced. The data included trans-oceanic tsunamis containing 18 trans-Pacific tsunamis and 7 Indonesian cases, accessed from http://ngdc.noaa.gov and https://nctr.pmel.noaa.gov/database_devel.html. The tsunamis discussed were generated by large earthquakes with , where the distance was limited to 3000 km (far-field observations). The results are given in empirical relationships of and η for the trans-Pacific, and for the Indonesian tsunamis, . The difference in the equations is owing to differences in complex topography and bathymetri between the Pacific and Indian Oceans as well as tsunami directivity and limited monitoring instrument in the Indian Ocean tsunami case. For all cases, the estimates deviated from the reference values, measured to be . Based on the equations, tsunami magnitude is a function of the logarithmic scale of maximum tsunami amplitude , consistent with previous work. The results are expected to increase understanding of the characteristics of Indonesian tsunamis in the context of hazard mitigation study.
Keywords: tsunami magnitude, tsunami maximum amplitude, earthquake moment magnitude