有条件现金转移的好处:向东努沙登加拉阿洛尔的PKH援助接受者学习

Setiadi Setiadi
{"title":"有条件现金转移的好处:向东努沙登加拉阿洛尔的PKH援助接受者学习","authors":"Setiadi Setiadi","doi":"10.15294/KOMUNITAS.V10I2.16182","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Conditional cash transfers in Indonesia is better known as the Keluarga Harapan Program (PKH). This program offers aid to poor members of society and is intended to break the poverty cycle through education and healthcare. This aid is granted continuously, with certain conditions that must be met by recipients. The question is to what extent usage patterns are linked to the program's conditioning and its social function for recipients, and how local contexts influence the program's institutional and functional conditioning. This conditioning and usage patterns cannot be separated from the social, ecological, and economic conditions of the local community. After making the desire changes to social welfare, this aid has other effects, particularly as related to social aspects. These involve the usage patterns and strategies of aid recipients in adapting the aid programs implemented by the government for community members who live in poverty. As such, this article is hoped to provide a better understanding and ease interpretation of the topic. Data for this research was collected from four villages in East Nusa Tenggara using qualitative methods (observation, interviews, FGDs) and an MSC approach. Bantuan tunai bersyarat di Indonesia lebih dikenal dengan Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini memberikan bantuan pada kelompok masyarakat paling miskin dengan tujuan memutus rantai kemiskinan melalui aspek pendidikan dan kesehatan. Bantuan ini diberikan secara berkelanjutan dengan kondisi yang harus dipatuhi oleh penerima. Pertanyaannya adalah bagaimana pola pemanfaatan bantuan berkaitan dengan pengkondisian program PKH dan bagaimana fungsi sosial bantuan tersebut terhadap pesertanya. Bagaimana pengaruh konteks lokal  bagi pengkondisian aspek sosial yang meliputi kelembagaan dan fungsional program. Pengkondisian ini berkaitan erat dengan pola pemanfaatan bantuan dan tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi, ekologis dan sosial masyarakat setempat. Kemudian selain membawa perubahan dan kesejahteraan yang diharapkan bantuan ini ternyata juga membawa dampak lain, terutama berkaitan dengan aspek sosial. Dampak ini berkaitan dengan pola pemanfaatan dan strategi penerima bantuan dalam rangka adaptasi terhadap sebuah program yang diterapkan oleh pemerintah kepada masyarakat sangat miskin. Oleh sebab itu tulisan ini diharapkan memberi gambaran yang menambah pemahaman dan penafsiran yang berkaitan dengan topik tersebut. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari empat desa di NNT dengan metode kualitatif antara lain observasi, wawancara, dan FGD dengan pendekatan MSC.","PeriodicalId":17912,"journal":{"name":"KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE","volume":"10 1","pages":"189-205"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"The Benefits of Conditional Cash Transfers: Learning from the Recipients of PKH Aid in Alor, East Nusa Tenggara\",\"authors\":\"Setiadi Setiadi\",\"doi\":\"10.15294/KOMUNITAS.V10I2.16182\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Conditional cash transfers in Indonesia is better known as the Keluarga Harapan Program (PKH). This program offers aid to poor members of society and is intended to break the poverty cycle through education and healthcare. This aid is granted continuously, with certain conditions that must be met by recipients. The question is to what extent usage patterns are linked to the program's conditioning and its social function for recipients, and how local contexts influence the program's institutional and functional conditioning. This conditioning and usage patterns cannot be separated from the social, ecological, and economic conditions of the local community. After making the desire changes to social welfare, this aid has other effects, particularly as related to social aspects. These involve the usage patterns and strategies of aid recipients in adapting the aid programs implemented by the government for community members who live in poverty. As such, this article is hoped to provide a better understanding and ease interpretation of the topic. Data for this research was collected from four villages in East Nusa Tenggara using qualitative methods (observation, interviews, FGDs) and an MSC approach. Bantuan tunai bersyarat di Indonesia lebih dikenal dengan Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini memberikan bantuan pada kelompok masyarakat paling miskin dengan tujuan memutus rantai kemiskinan melalui aspek pendidikan dan kesehatan. Bantuan ini diberikan secara berkelanjutan dengan kondisi yang harus dipatuhi oleh penerima. Pertanyaannya adalah bagaimana pola pemanfaatan bantuan berkaitan dengan pengkondisian program PKH dan bagaimana fungsi sosial bantuan tersebut terhadap pesertanya. Bagaimana pengaruh konteks lokal  bagi pengkondisian aspek sosial yang meliputi kelembagaan dan fungsional program. Pengkondisian ini berkaitan erat dengan pola pemanfaatan bantuan dan tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi, ekologis dan sosial masyarakat setempat. Kemudian selain membawa perubahan dan kesejahteraan yang diharapkan bantuan ini ternyata juga membawa dampak lain, terutama berkaitan dengan aspek sosial. Dampak ini berkaitan dengan pola pemanfaatan dan strategi penerima bantuan dalam rangka adaptasi terhadap sebuah program yang diterapkan oleh pemerintah kepada masyarakat sangat miskin. Oleh sebab itu tulisan ini diharapkan memberi gambaran yang menambah pemahaman dan penafsiran yang berkaitan dengan topik tersebut. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari empat desa di NNT dengan metode kualitatif antara lain observasi, wawancara, dan FGD dengan pendekatan MSC.\",\"PeriodicalId\":17912,\"journal\":{\"name\":\"KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE\",\"volume\":\"10 1\",\"pages\":\"189-205\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-03-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.15294/KOMUNITAS.V10I2.16182\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"KOMUNITAS: INTERNATIONAL JOURNAL OF INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.15294/KOMUNITAS.V10I2.16182","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

在印度尼西亚,有条件现金转移被称为家庭希望计划(PKH)。该计划向社会贫困成员提供援助,旨在通过教育和医疗保健打破贫困循环。这种援助是持续提供的,接受者必须满足某些条件。问题是使用模式在多大程度上与项目的条件及其对接受者的社会功能有关,以及当地环境如何影响项目的制度和功能条件。这种调节和使用模式离不开当地社区的社会、生态和经济条件。在使愿望改变为社会福利之后,这种援助还有其他影响,特别是与社会方面有关的影响。这些涉及受援者在调整政府为贫困社区成员实施的援助计划时的使用模式和策略。因此,本文希望能更好地理解和解读这一主题。本研究的数据是使用定性方法(观察、访谈、FGD)和MSC方法从东努沙登加拉的四个村庄收集的。在印度尼西亚,有条件的现金援助被称为希望家庭计划(PKH)。该方案向最贫穷的社区提供援助,目的是通过教育和保健降低贫困线。这种援助应在接受者满足的条件下持续提供。问题是援助的使用模式如何与PKH计划的条件有关,以及援助对参与者的社会功能如何。当地环境如何影响社会方面的条件,包括程序的灵活性和功能性。这种状况与援助的使用模式密切相关,不能缓解当地社会的经济、生态和社会状况。这种援助除了带来预期的变化和福祉外,还有其他影响,特别是在社会方面。这种影响与受援者的使用模式和策略有关,以适应政府对贫困人口实施的计划。因此,希望提供一个图像,以增加对该主题的理解和解释。本研究采用定性方法从NNT的四个村庄收集数据,包括观察、访谈和MSC方法的FGD。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
The Benefits of Conditional Cash Transfers: Learning from the Recipients of PKH Aid in Alor, East Nusa Tenggara
Conditional cash transfers in Indonesia is better known as the Keluarga Harapan Program (PKH). This program offers aid to poor members of society and is intended to break the poverty cycle through education and healthcare. This aid is granted continuously, with certain conditions that must be met by recipients. The question is to what extent usage patterns are linked to the program's conditioning and its social function for recipients, and how local contexts influence the program's institutional and functional conditioning. This conditioning and usage patterns cannot be separated from the social, ecological, and economic conditions of the local community. After making the desire changes to social welfare, this aid has other effects, particularly as related to social aspects. These involve the usage patterns and strategies of aid recipients in adapting the aid programs implemented by the government for community members who live in poverty. As such, this article is hoped to provide a better understanding and ease interpretation of the topic. Data for this research was collected from four villages in East Nusa Tenggara using qualitative methods (observation, interviews, FGDs) and an MSC approach. Bantuan tunai bersyarat di Indonesia lebih dikenal dengan Program Keluarga Harapan (PKH). Program ini memberikan bantuan pada kelompok masyarakat paling miskin dengan tujuan memutus rantai kemiskinan melalui aspek pendidikan dan kesehatan. Bantuan ini diberikan secara berkelanjutan dengan kondisi yang harus dipatuhi oleh penerima. Pertanyaannya adalah bagaimana pola pemanfaatan bantuan berkaitan dengan pengkondisian program PKH dan bagaimana fungsi sosial bantuan tersebut terhadap pesertanya. Bagaimana pengaruh konteks lokal  bagi pengkondisian aspek sosial yang meliputi kelembagaan dan fungsional program. Pengkondisian ini berkaitan erat dengan pola pemanfaatan bantuan dan tidak bisa dilepaskan dari kondisi ekonomi, ekologis dan sosial masyarakat setempat. Kemudian selain membawa perubahan dan kesejahteraan yang diharapkan bantuan ini ternyata juga membawa dampak lain, terutama berkaitan dengan aspek sosial. Dampak ini berkaitan dengan pola pemanfaatan dan strategi penerima bantuan dalam rangka adaptasi terhadap sebuah program yang diterapkan oleh pemerintah kepada masyarakat sangat miskin. Oleh sebab itu tulisan ini diharapkan memberi gambaran yang menambah pemahaman dan penafsiran yang berkaitan dengan topik tersebut. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari empat desa di NNT dengan metode kualitatif antara lain observasi, wawancara, dan FGD dengan pendekatan MSC.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
22
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
How Does Social Capital Work in Developing Karimunjawa Maritime Tourism? Is It Possible That Marine Based Infrastructure Development is Resolve Inequality Development In the Coastal Community? Islamic Boarding School Based on Women’s Empowerment and Equality Adolescents’ Subjective Well-Being of Indonesian Migrant Worker’s Families: The Role of Social Support and Parental Communication Social and Cultural Capital in Islamic Religious Education: Case Study of Madrasah Diniyah Nurul Huda Sarimulyo Blora
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1