Novianty Novianty, Sutomo Tanzil, Theodorus Theodorus
{"title":"孕妇使用钙拮抗剂的合理性","authors":"Novianty Novianty, Sutomo Tanzil, Theodorus Theodorus","doi":"10.32539/bji.v5i1.7984","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Preeklampsia adalah suatu keadaan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang dan atau koma. Di Indonesia preeklampsia dan eklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan perinatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemberian antagonis kalsium pada wanita hamil di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Survei penggunaan obat dilakukan di Ruang Rekam Medis pada November sampai Desember 2013. Populasi penelitian adalah semua pasien hipertensi pada wanita hamil di Instalasi Rawat Inap Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin. Sampel berjumlah 63 penderita yang memenuhi kriteria inkulsi. Hasil penelitian bentuk deskriptif dan dalam tabel persentase. Didapatkan 63 wanita hamil yang hipertensi. Hipertensi pada wanita hamil ditemukan pada usia 33-37 tahun (40%). Hipertensi ditemukan pada kehamilan pertama (11.3%). Jenis hipertensi terbanyak adalah derajat dua (68.2%). Antagonis kalsium yang digunakan adalah nifedipin dan amlodipin. Nifedipin diberikan peroral dengan dosis 10 mg satu kali makan dengan frekuensi tiga kali dalam satu hari (100%). Amlodipin diberikan peroral dengan dosis 10 mg satu kali makan dengan frekuensi satu kali dalam satu hari (100%). Magnesium sulfat sering digunakan bersamaan dengan antagonis kalsium (89%). Penggunaan antagonis kalsium pada wanita hamil di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin sudah rasional.","PeriodicalId":52711,"journal":{"name":"Biomedical Journal of Indonesia","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-05-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Rasionalitas Penggunaan Antagonis Kalsium Pada Wanita Hamil\",\"authors\":\"Novianty Novianty, Sutomo Tanzil, Theodorus Theodorus\",\"doi\":\"10.32539/bji.v5i1.7984\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Preeklampsia adalah suatu keadaan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang dan atau koma. Di Indonesia preeklampsia dan eklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan perinatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemberian antagonis kalsium pada wanita hamil di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Survei penggunaan obat dilakukan di Ruang Rekam Medis pada November sampai Desember 2013. Populasi penelitian adalah semua pasien hipertensi pada wanita hamil di Instalasi Rawat Inap Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin. Sampel berjumlah 63 penderita yang memenuhi kriteria inkulsi. Hasil penelitian bentuk deskriptif dan dalam tabel persentase. Didapatkan 63 wanita hamil yang hipertensi. Hipertensi pada wanita hamil ditemukan pada usia 33-37 tahun (40%). Hipertensi ditemukan pada kehamilan pertama (11.3%). Jenis hipertensi terbanyak adalah derajat dua (68.2%). Antagonis kalsium yang digunakan adalah nifedipin dan amlodipin. Nifedipin diberikan peroral dengan dosis 10 mg satu kali makan dengan frekuensi tiga kali dalam satu hari (100%). Amlodipin diberikan peroral dengan dosis 10 mg satu kali makan dengan frekuensi satu kali dalam satu hari (100%). Magnesium sulfat sering digunakan bersamaan dengan antagonis kalsium (89%). Penggunaan antagonis kalsium pada wanita hamil di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin sudah rasional.\",\"PeriodicalId\":52711,\"journal\":{\"name\":\"Biomedical Journal of Indonesia\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-05-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Biomedical Journal of Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32539/bji.v5i1.7984\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Biomedical Journal of Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32539/bji.v5i1.7984","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Rasionalitas Penggunaan Antagonis Kalsium Pada Wanita Hamil
Preeklampsia adalah suatu keadaan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Eklampsia adalah preeklampsia yang disertai dengan kejang dan atau koma. Di Indonesia preeklampsia dan eklampsia masih merupakan salah satu penyebab utama kematian ibu dan perinatal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemberian antagonis kalsium pada wanita hamil di Rumah Sakit Mohammad Hoesin Palembang. Survei penggunaan obat dilakukan di Ruang Rekam Medis pada November sampai Desember 2013. Populasi penelitian adalah semua pasien hipertensi pada wanita hamil di Instalasi Rawat Inap Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin. Sampel berjumlah 63 penderita yang memenuhi kriteria inkulsi. Hasil penelitian bentuk deskriptif dan dalam tabel persentase. Didapatkan 63 wanita hamil yang hipertensi. Hipertensi pada wanita hamil ditemukan pada usia 33-37 tahun (40%). Hipertensi ditemukan pada kehamilan pertama (11.3%). Jenis hipertensi terbanyak adalah derajat dua (68.2%). Antagonis kalsium yang digunakan adalah nifedipin dan amlodipin. Nifedipin diberikan peroral dengan dosis 10 mg satu kali makan dengan frekuensi tiga kali dalam satu hari (100%). Amlodipin diberikan peroral dengan dosis 10 mg satu kali makan dengan frekuensi satu kali dalam satu hari (100%). Magnesium sulfat sering digunakan bersamaan dengan antagonis kalsium (89%). Penggunaan antagonis kalsium pada wanita hamil di Departemen Obstetri dan Ginekologi Rumah Sakit Mohammad Hoesin sudah rasional.