{"title":"开放空间是向公众开放的。","authors":"Serafiani Turkaemly Eka Putri","doi":"10.24853/NALARS.20.2.99-108","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana makna ataupun nilai dari Taman Budaya Yogyakarta bagi masyarakat mengingat keberadaannya sebagai pusat kesenian dan kebudayaan di Yogyakarta. Setiap ruang publik seharusnya tidak hanya hadir secara fisik akan tetapi dapat memberi rasa atau makna tersendiri bagi kota (“places” matter most), bagaimana suatu ruang publik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota akan adanya sebuah wadah interaksi sosial antar masyarakat. Taman Budaya Yogyakarta merupakan salah satu ruang publik yang dijadikan masyarakat sebagai tempat berekreasi serta aktivitas seni dan kebudayaan. Taman Budaya Yogyakarta atau yang dulu disebut dengan Purna Budaya, pertama kali dibangun pada tanggal 11 Maret 1977 di daerah kawasan Universitas Gadjah Mada. Taman Budaya dibangun kembali pada tahun 2002 di Kawasan Gondomanan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara secara online melalui aplikasi WhatsApp serta metode studi pustaka. Hasilnya, diketahui bahwa Taman Budaya Yogyakarta memiliki makna kultural, makna sosial (interaksi individu dengan lingkungannya), makna pentingnya relasi antar manusia, dan memiliki makna harmonisasi kehidupan sosial dan budaya. Makna suatu ruang publik bisa terbentuk dari tatanan serta keadaaan fisik ruangnya. Kata kunci: Makna, Ruang Terbuka Publik, Taman Budaya Yogyakarta ABSTRACT. This study aims to find out how the meaning or value of the Taman Budaya Yogyakarta for the community, given its existence as a centre for arts and culture in Yogyakarta. Every public space should not only be physically present but can give a sense or meaning to the city (\"place\" matter most), how public space can meet the needs of the city community for a place of social interaction between communities. Taman Budaya Yogyakarta is one of the public spaces used by the community as a place of recreation and artistic and cultural activities. Taman Budaya Yogyakarta or formerly called Purna Budaya was first built on March 11, 1977, in the area of Gadjah Mada University. The Cultural Park was rebuilt in 2002 in the Gondomanan Region. The method used is to conduct online interviews through the WhatsApp application and literature study method. As a result, it is known that the Taman Budaya Yogyakarta has a cultural meaning, a social meaning (the interaction of individuals with their environment), the importance of relationships between people, and meaning of harmony in social and cultural life. The meaning of a public space can be formed from the physical structure and condition of the space.Keywords: Meaning, Public Space, Taman Budaya Yogyakarta","PeriodicalId":31959,"journal":{"name":"Nalars","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMAKNAAN RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA SEBAGAI PUSAT KESENIAN DAN KEBUDAYAAN DI YOGYAKARTA\",\"authors\":\"Serafiani Turkaemly Eka Putri\",\"doi\":\"10.24853/NALARS.20.2.99-108\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana makna ataupun nilai dari Taman Budaya Yogyakarta bagi masyarakat mengingat keberadaannya sebagai pusat kesenian dan kebudayaan di Yogyakarta. Setiap ruang publik seharusnya tidak hanya hadir secara fisik akan tetapi dapat memberi rasa atau makna tersendiri bagi kota (“places” matter most), bagaimana suatu ruang publik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota akan adanya sebuah wadah interaksi sosial antar masyarakat. Taman Budaya Yogyakarta merupakan salah satu ruang publik yang dijadikan masyarakat sebagai tempat berekreasi serta aktivitas seni dan kebudayaan. Taman Budaya Yogyakarta atau yang dulu disebut dengan Purna Budaya, pertama kali dibangun pada tanggal 11 Maret 1977 di daerah kawasan Universitas Gadjah Mada. Taman Budaya dibangun kembali pada tahun 2002 di Kawasan Gondomanan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara secara online melalui aplikasi WhatsApp serta metode studi pustaka. Hasilnya, diketahui bahwa Taman Budaya Yogyakarta memiliki makna kultural, makna sosial (interaksi individu dengan lingkungannya), makna pentingnya relasi antar manusia, dan memiliki makna harmonisasi kehidupan sosial dan budaya. Makna suatu ruang publik bisa terbentuk dari tatanan serta keadaaan fisik ruangnya. Kata kunci: Makna, Ruang Terbuka Publik, Taman Budaya Yogyakarta ABSTRACT. This study aims to find out how the meaning or value of the Taman Budaya Yogyakarta for the community, given its existence as a centre for arts and culture in Yogyakarta. Every public space should not only be physically present but can give a sense or meaning to the city (\\\"place\\\" matter most), how public space can meet the needs of the city community for a place of social interaction between communities. Taman Budaya Yogyakarta is one of the public spaces used by the community as a place of recreation and artistic and cultural activities. Taman Budaya Yogyakarta or formerly called Purna Budaya was first built on March 11, 1977, in the area of Gadjah Mada University. The Cultural Park was rebuilt in 2002 in the Gondomanan Region. The method used is to conduct online interviews through the WhatsApp application and literature study method. As a result, it is known that the Taman Budaya Yogyakarta has a cultural meaning, a social meaning (the interaction of individuals with their environment), the importance of relationships between people, and meaning of harmony in social and cultural life. The meaning of a public space can be formed from the physical structure and condition of the space.Keywords: Meaning, Public Space, Taman Budaya Yogyakarta\",\"PeriodicalId\":31959,\"journal\":{\"name\":\"Nalars\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-07-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Nalars\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24853/NALARS.20.2.99-108\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nalars","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/NALARS.20.2.99-108","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要这项研究的目的是弄清楚日惹文化公园对公众来说有什么意义或价值,让他们记住它作为日惹艺术和文化中心的存在。每个公共空间不仅应该是物理存在的,而且可以赋予城市意义(“地方”最重要),一个公共空间如何满足城市人口的需求,社会之间就会有一个社会互动容器。日惹文化公园是社会作为娱乐场所和艺术文化活动而创造的公共空间之一。Yogyakarta文化公园或前Purna文化公园,始建于1977年3月11日,位于Gadjah Mada大学地区。2002年在贡多马南地区重建的文化公园。使用的方法是通过WhatsApp应用程序和图书馆学习方法进行在线采访。因此,众所周知,日惹文化花园具有文化、社会意义(个人与环境的互动)、人与人之间的重要关系,并具有协调社会和文化生活的意义。它意味着公共空间可以由其结构和物理状态组成。关键词:Makna,开放式公共休息室,日惹文化公园【UNK】摘要。本研究旨在了解Taman Budaya Yogyakarta作为日惹艺术和文化中心的存在对社区的意义或价值。每个公共空间不仅应该是实体存在的,而且可以给城市带来意义(“地方”最重要),公共空间如何满足城市社区对社区之间社交场所的需求。日惹布达亚公园是社区用作娱乐和艺术文化活动场所的公共空间之一。Yogyakarta Budaya公园(原名Purna Budaya)始建于1977年3月11日,位于Gadjah Mada大学附近。文化公园于2002年在贡多马南地区重建。使用的方法是通过WhatsApp应用程序和文献研究方法进行在线采访。因此,众所周知,Taman Budaya Yogyakarta具有文化意义、社会意义(个人与环境的互动)、人与人之间关系的重要性以及社会和文化生活中和谐的意义。公共空间的意义可以从空间的物理结构和条件中形成。关键词:意义、公共空间、日惹文化公园
PEMAKNAAN RUANG TERBUKA PUBLIK TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA SEBAGAI PUSAT KESENIAN DAN KEBUDAYAAN DI YOGYAKARTA
ABSTRAK. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana makna ataupun nilai dari Taman Budaya Yogyakarta bagi masyarakat mengingat keberadaannya sebagai pusat kesenian dan kebudayaan di Yogyakarta. Setiap ruang publik seharusnya tidak hanya hadir secara fisik akan tetapi dapat memberi rasa atau makna tersendiri bagi kota (“places” matter most), bagaimana suatu ruang publik dapat memenuhi kebutuhan masyarakat kota akan adanya sebuah wadah interaksi sosial antar masyarakat. Taman Budaya Yogyakarta merupakan salah satu ruang publik yang dijadikan masyarakat sebagai tempat berekreasi serta aktivitas seni dan kebudayaan. Taman Budaya Yogyakarta atau yang dulu disebut dengan Purna Budaya, pertama kali dibangun pada tanggal 11 Maret 1977 di daerah kawasan Universitas Gadjah Mada. Taman Budaya dibangun kembali pada tahun 2002 di Kawasan Gondomanan. Metode yang digunakan adalah dengan melakukan wawancara secara online melalui aplikasi WhatsApp serta metode studi pustaka. Hasilnya, diketahui bahwa Taman Budaya Yogyakarta memiliki makna kultural, makna sosial (interaksi individu dengan lingkungannya), makna pentingnya relasi antar manusia, dan memiliki makna harmonisasi kehidupan sosial dan budaya. Makna suatu ruang publik bisa terbentuk dari tatanan serta keadaaan fisik ruangnya. Kata kunci: Makna, Ruang Terbuka Publik, Taman Budaya Yogyakarta ABSTRACT. This study aims to find out how the meaning or value of the Taman Budaya Yogyakarta for the community, given its existence as a centre for arts and culture in Yogyakarta. Every public space should not only be physically present but can give a sense or meaning to the city ("place" matter most), how public space can meet the needs of the city community for a place of social interaction between communities. Taman Budaya Yogyakarta is one of the public spaces used by the community as a place of recreation and artistic and cultural activities. Taman Budaya Yogyakarta or formerly called Purna Budaya was first built on March 11, 1977, in the area of Gadjah Mada University. The Cultural Park was rebuilt in 2002 in the Gondomanan Region. The method used is to conduct online interviews through the WhatsApp application and literature study method. As a result, it is known that the Taman Budaya Yogyakarta has a cultural meaning, a social meaning (the interaction of individuals with their environment), the importance of relationships between people, and meaning of harmony in social and cultural life. The meaning of a public space can be formed from the physical structure and condition of the space.Keywords: Meaning, Public Space, Taman Budaya Yogyakarta