{"title":"生物活性化合物和洋葱抗氧化剂活性(Allium Cepa L)。","authors":"Shela Insanul Hikmah, Mirwa Adiprahara Anggarani","doi":"10.26740/ujc.v10n3.p220-230","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Nganjuk, Jawa timur adalah daerah penghasil bawang merah, namun potensinya sebagai tanaman obat dan kosmetik belum banyak dikembangkan terutama dalam pemanfaatan senyawa bioaktifnya. Kandungan senyawa bioaktif dinilai berpotensi sebagai zat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan dari bawang merah Nganjuk. Ekstraksi sampel menggunakan metode maserasi bertingkat dengan tiga jenis pelarut sesuai kepolarannya, yaitu etanol (polar), etil asetat (semi polar), dan diklorometana (non polar). Jenis pengujian sampel yang dilakukan ialah analisis senyawa bioaktif dan penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Kadar flavonoid menggunakan metode AlCl3 dan untuk penentuan kadar fenolik menggunakan metode Folin Ciocalteu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah Nganjuk mengandung senyawa bioaktif flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, dan kuinon. Kadar total flavonoid dan fenolik yang didapat rendah yakni secara berturut-turut sebesar 0,881% dan 0,966%. Aktivitas antioksidan ditunjukkan pada nilai IC50 pada ekstrak etanol, etil asetat, dan diklorometana berturut-turut yaitu 384,0341 ppm; 5336,7889 ppm; 884,2754 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan bawang merah Nganjuk sangat lemah karena nilai IC50 >200 ppm. \nKata kunci : bawang merah nganjuk, senyawa bioaktif, aktivitas antioksidan","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BAWANG MERAH NGANJUK (Allium Cepa L.)\",\"authors\":\"Shela Insanul Hikmah, Mirwa Adiprahara Anggarani\",\"doi\":\"10.26740/ujc.v10n3.p220-230\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Nganjuk, Jawa timur adalah daerah penghasil bawang merah, namun potensinya sebagai tanaman obat dan kosmetik belum banyak dikembangkan terutama dalam pemanfaatan senyawa bioaktifnya. Kandungan senyawa bioaktif dinilai berpotensi sebagai zat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan dari bawang merah Nganjuk. Ekstraksi sampel menggunakan metode maserasi bertingkat dengan tiga jenis pelarut sesuai kepolarannya, yaitu etanol (polar), etil asetat (semi polar), dan diklorometana (non polar). Jenis pengujian sampel yang dilakukan ialah analisis senyawa bioaktif dan penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Kadar flavonoid menggunakan metode AlCl3 dan untuk penentuan kadar fenolik menggunakan metode Folin Ciocalteu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah Nganjuk mengandung senyawa bioaktif flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, dan kuinon. Kadar total flavonoid dan fenolik yang didapat rendah yakni secara berturut-turut sebesar 0,881% dan 0,966%. Aktivitas antioksidan ditunjukkan pada nilai IC50 pada ekstrak etanol, etil asetat, dan diklorometana berturut-turut yaitu 384,0341 ppm; 5336,7889 ppm; 884,2754 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan bawang merah Nganjuk sangat lemah karena nilai IC50 >200 ppm. \\nKata kunci : bawang merah nganjuk, senyawa bioaktif, aktivitas antioksidan\",\"PeriodicalId\":53369,\"journal\":{\"name\":\"UNESA Journal of Chemistry\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-11-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"UNESA Journal of Chemistry\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/ujc.v10n3.p220-230\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"UNESA Journal of Chemistry","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/ujc.v10n3.p220-230","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KANDUNGAN SENYAWA BIOAKTIF DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BAWANG MERAH NGANJUK (Allium Cepa L.)
Nganjuk, Jawa timur adalah daerah penghasil bawang merah, namun potensinya sebagai tanaman obat dan kosmetik belum banyak dikembangkan terutama dalam pemanfaatan senyawa bioaktifnya. Kandungan senyawa bioaktif dinilai berpotensi sebagai zat antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan dari bawang merah Nganjuk. Ekstraksi sampel menggunakan metode maserasi bertingkat dengan tiga jenis pelarut sesuai kepolarannya, yaitu etanol (polar), etil asetat (semi polar), dan diklorometana (non polar). Jenis pengujian sampel yang dilakukan ialah analisis senyawa bioaktif dan penentuan aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH. Kadar flavonoid menggunakan metode AlCl3 dan untuk penentuan kadar fenolik menggunakan metode Folin Ciocalteu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak bawang merah Nganjuk mengandung senyawa bioaktif flavonoid, fenolik, saponin, triterpenoid, dan kuinon. Kadar total flavonoid dan fenolik yang didapat rendah yakni secara berturut-turut sebesar 0,881% dan 0,966%. Aktivitas antioksidan ditunjukkan pada nilai IC50 pada ekstrak etanol, etil asetat, dan diklorometana berturut-turut yaitu 384,0341 ppm; 5336,7889 ppm; 884,2754 ppm. Hasil tersebut menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan bawang merah Nganjuk sangat lemah karena nilai IC50 >200 ppm.
Kata kunci : bawang merah nganjuk, senyawa bioaktif, aktivitas antioksidan