Dhina Mustikaningrum, Kristiawan Kristiawan, S. Suprayitno
{"title":"管道中农业部门的温室气体排放:清单和减少行动的潜力","authors":"Dhina Mustikaningrum, Kristiawan Kristiawan, S. Suprayitno","doi":"10.14710/jwl.9.2.155-171","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Pertanian menjadi salah satu sektor penyumbang emisi gas rumah kaca di Indonesia. Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur berpotensi besar menyumbangkan emisi gas rumah kaca di sektor pertanian mengingat luas lahan pertanian dan populasi ternak di daerah ini sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca di sektor pertanian dan potensi aksi mitigasi di sektor yang sama. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Tuban dalam merancang aksi mitigasi yang mudah diterapkan di lapangan. Metode yang digunakan untuk melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca ini adalah Tier-1 IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Tahun 2006, dimana faktor emisi yang digunakan adalah standard IPCC. Data aktivitas yang digunakan dalam inventarisasi emisi bersumber dari data sekunder. Sedangkan opsi mitigasi dihasilkan dari wawancara dengan perwakilan kelompok tani di Kabupaten Tuban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi Gas Rumah Kaca sektor pertanian di Kabupaten Tuban pada tahun 2019 mencapai 1.665,67 Gg CO2-eq dengan rincian subsektor pertanian sebesar 1092,50 Gg CO2-eq dan subsektor peternakan sebesar 573,17 Gg CO2-eq. Pada subsektor pertanian, Kecamatan Plumpang menempati posisi teratas penyumbang emisi gas rumah kaca dan Kecamatan Tuban menempati posisi terendah. Sedangkan pada subsektor peternakan, Kecamatan Kerek menempati posisi teratas dalam berkontribusi terhadap emisi GRK dan terendah ada di Kecamatan Tuban. Melalui penerapan opsi mitigasi pemupukan berimbang dan penggunaan varietas padi rendah emisi, beban emisi GRK di Kabupaten Tuban dapat dikurangi hingga 156,43 Gg CO2-eq. Kedua opsi tersebut dipilih oleh petani karena lebih mudah dan murah tanpa bergantung pada pihak lain.","PeriodicalId":31256,"journal":{"name":"Jurnal Wilayah dan Lingkungan","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Pertanian di Kabupaten Tuban: Inventarisasi dan Potensi Aksi Mitigasi\",\"authors\":\"Dhina Mustikaningrum, Kristiawan Kristiawan, S. Suprayitno\",\"doi\":\"10.14710/jwl.9.2.155-171\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Pertanian menjadi salah satu sektor penyumbang emisi gas rumah kaca di Indonesia. Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur berpotensi besar menyumbangkan emisi gas rumah kaca di sektor pertanian mengingat luas lahan pertanian dan populasi ternak di daerah ini sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca di sektor pertanian dan potensi aksi mitigasi di sektor yang sama. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Tuban dalam merancang aksi mitigasi yang mudah diterapkan di lapangan. Metode yang digunakan untuk melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca ini adalah Tier-1 IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Tahun 2006, dimana faktor emisi yang digunakan adalah standard IPCC. Data aktivitas yang digunakan dalam inventarisasi emisi bersumber dari data sekunder. Sedangkan opsi mitigasi dihasilkan dari wawancara dengan perwakilan kelompok tani di Kabupaten Tuban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi Gas Rumah Kaca sektor pertanian di Kabupaten Tuban pada tahun 2019 mencapai 1.665,67 Gg CO2-eq dengan rincian subsektor pertanian sebesar 1092,50 Gg CO2-eq dan subsektor peternakan sebesar 573,17 Gg CO2-eq. Pada subsektor pertanian, Kecamatan Plumpang menempati posisi teratas penyumbang emisi gas rumah kaca dan Kecamatan Tuban menempati posisi terendah. Sedangkan pada subsektor peternakan, Kecamatan Kerek menempati posisi teratas dalam berkontribusi terhadap emisi GRK dan terendah ada di Kecamatan Tuban. Melalui penerapan opsi mitigasi pemupukan berimbang dan penggunaan varietas padi rendah emisi, beban emisi GRK di Kabupaten Tuban dapat dikurangi hingga 156,43 Gg CO2-eq. Kedua opsi tersebut dipilih oleh petani karena lebih mudah dan murah tanpa bergantung pada pihak lain.\",\"PeriodicalId\":31256,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Wilayah dan Lingkungan\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Wilayah dan Lingkungan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jwl.9.2.155-171\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Wilayah dan Lingkungan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jwl.9.2.155-171","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Emisi Gas Rumah Kaca Sektor Pertanian di Kabupaten Tuban: Inventarisasi dan Potensi Aksi Mitigasi
Abstrak: Pertanian menjadi salah satu sektor penyumbang emisi gas rumah kaca di Indonesia. Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur berpotensi besar menyumbangkan emisi gas rumah kaca di sektor pertanian mengingat luas lahan pertanian dan populasi ternak di daerah ini sangat tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca di sektor pertanian dan potensi aksi mitigasi di sektor yang sama. Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Tuban dalam merancang aksi mitigasi yang mudah diterapkan di lapangan. Metode yang digunakan untuk melakukan inventarisasi emisi gas rumah kaca ini adalah Tier-1 IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) Tahun 2006, dimana faktor emisi yang digunakan adalah standard IPCC. Data aktivitas yang digunakan dalam inventarisasi emisi bersumber dari data sekunder. Sedangkan opsi mitigasi dihasilkan dari wawancara dengan perwakilan kelompok tani di Kabupaten Tuban. Hasil penelitian menunjukkan bahwa emisi Gas Rumah Kaca sektor pertanian di Kabupaten Tuban pada tahun 2019 mencapai 1.665,67 Gg CO2-eq dengan rincian subsektor pertanian sebesar 1092,50 Gg CO2-eq dan subsektor peternakan sebesar 573,17 Gg CO2-eq. Pada subsektor pertanian, Kecamatan Plumpang menempati posisi teratas penyumbang emisi gas rumah kaca dan Kecamatan Tuban menempati posisi terendah. Sedangkan pada subsektor peternakan, Kecamatan Kerek menempati posisi teratas dalam berkontribusi terhadap emisi GRK dan terendah ada di Kecamatan Tuban. Melalui penerapan opsi mitigasi pemupukan berimbang dan penggunaan varietas padi rendah emisi, beban emisi GRK di Kabupaten Tuban dapat dikurangi hingga 156,43 Gg CO2-eq. Kedua opsi tersebut dipilih oleh petani karena lebih mudah dan murah tanpa bergantung pada pihak lain.