{"title":"评论文章:JELANTAH石油转化为生物柴油时对蛋壳灰的催化剂使用","authors":"Ervina Retnaningtyas Indarwati, Samik Samik","doi":"10.26740/ujc.v11n2.p113-122","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel review ini berisi menngenai pemanfaatan katalis yang berasal dari abu cangkang pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah menjadi biodiesel. Penyusunan artikel ini dilakukan dengan menggunakan studi pustaka dengan mengkaji artikel-artikel penelitian yang ada. Bioodiesel merupakan pengganti bahan bakar yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan dapat menggantikan solar. Biodiesel umumnya diproduksi dengan menggunakaneaksi transesterifikasi antarainyak hewani maupun minyak nabati dengan alkohol. Reaksi transesterifikasi berlangsung lambat sehingga diperlukan katalis yang dapat mempercepat reaksi. Katalis CaO dapat diperoleh dari abu cangkang yang telah dikalsinasi dengan suhu tertentu yang dapat menghasilkan oksida logam. Kandungan oksida logam tertinggi pada abu cangkang yaitu CaO pada rentang 81,09 % sampai dengan 93,16% dengan menggunakan suhu kalsinasi pada rentang 700oC sampai 900oC. Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah digunakan dalam proses penggorengan yang sudah rusak akibat proses hidrolisis, oksidasi dan polimerisasi . Berdasarkan hasil studi literatur dapat diketahui bahwa katalis CaO dari abu cangkang telur, cangkang siput dan cangkang kerang darah menghasilkan %hasil biodiesel yang tertinggi pada reaksi transesterifikasi dari minyak jelantah yaitu sebesar 99,738% yang berasal dari abu cangkang telur. Hasil tersebut dipengaruhi antara rasio alkohol dan minyak sebesar 12 : 1, jumlah katalis CaO sebesar 7% dengan suhu reaksi transesterifikasi sebesar 70oC.","PeriodicalId":53369,"journal":{"name":"UNESA Journal of Chemistry","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ARTIKEL REVIEW: PEMANFAATAN KATALIS ABU CANGKANG PADA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL\",\"authors\":\"Ervina Retnaningtyas Indarwati, Samik Samik\",\"doi\":\"10.26740/ujc.v11n2.p113-122\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Artikel review ini berisi menngenai pemanfaatan katalis yang berasal dari abu cangkang pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah menjadi biodiesel. Penyusunan artikel ini dilakukan dengan menggunakan studi pustaka dengan mengkaji artikel-artikel penelitian yang ada. Bioodiesel merupakan pengganti bahan bakar yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan dapat menggantikan solar. Biodiesel umumnya diproduksi dengan menggunakaneaksi transesterifikasi antarainyak hewani maupun minyak nabati dengan alkohol. Reaksi transesterifikasi berlangsung lambat sehingga diperlukan katalis yang dapat mempercepat reaksi. Katalis CaO dapat diperoleh dari abu cangkang yang telah dikalsinasi dengan suhu tertentu yang dapat menghasilkan oksida logam. Kandungan oksida logam tertinggi pada abu cangkang yaitu CaO pada rentang 81,09 % sampai dengan 93,16% dengan menggunakan suhu kalsinasi pada rentang 700oC sampai 900oC. Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah digunakan dalam proses penggorengan yang sudah rusak akibat proses hidrolisis, oksidasi dan polimerisasi . Berdasarkan hasil studi literatur dapat diketahui bahwa katalis CaO dari abu cangkang telur, cangkang siput dan cangkang kerang darah menghasilkan %hasil biodiesel yang tertinggi pada reaksi transesterifikasi dari minyak jelantah yaitu sebesar 99,738% yang berasal dari abu cangkang telur. Hasil tersebut dipengaruhi antara rasio alkohol dan minyak sebesar 12 : 1, jumlah katalis CaO sebesar 7% dengan suhu reaksi transesterifikasi sebesar 70oC.\",\"PeriodicalId\":53369,\"journal\":{\"name\":\"UNESA Journal of Chemistry\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"UNESA Journal of Chemistry\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n2.p113-122\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"UNESA Journal of Chemistry","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.26740/ujc.v11n2.p113-122","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ARTIKEL REVIEW: PEMANFAATAN KATALIS ABU CANGKANG PADA REAKSI TRANSESTERIFIKASI MINYAK JELANTAH MENJADI BIODIESEL
Artikel review ini berisi menngenai pemanfaatan katalis yang berasal dari abu cangkang pada reaksi transesterifikasi minyak jelantah menjadi biodiesel. Penyusunan artikel ini dilakukan dengan menggunakan studi pustaka dengan mengkaji artikel-artikel penelitian yang ada. Bioodiesel merupakan pengganti bahan bakar yang dapat diperbaharui, ramah lingkungan, dan dapat menggantikan solar. Biodiesel umumnya diproduksi dengan menggunakaneaksi transesterifikasi antarainyak hewani maupun minyak nabati dengan alkohol. Reaksi transesterifikasi berlangsung lambat sehingga diperlukan katalis yang dapat mempercepat reaksi. Katalis CaO dapat diperoleh dari abu cangkang yang telah dikalsinasi dengan suhu tertentu yang dapat menghasilkan oksida logam. Kandungan oksida logam tertinggi pada abu cangkang yaitu CaO pada rentang 81,09 % sampai dengan 93,16% dengan menggunakan suhu kalsinasi pada rentang 700oC sampai 900oC. Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah digunakan dalam proses penggorengan yang sudah rusak akibat proses hidrolisis, oksidasi dan polimerisasi . Berdasarkan hasil studi literatur dapat diketahui bahwa katalis CaO dari abu cangkang telur, cangkang siput dan cangkang kerang darah menghasilkan %hasil biodiesel yang tertinggi pada reaksi transesterifikasi dari minyak jelantah yaitu sebesar 99,738% yang berasal dari abu cangkang telur. Hasil tersebut dipengaruhi antara rasio alkohol dan minyak sebesar 12 : 1, jumlah katalis CaO sebesar 7% dengan suhu reaksi transesterifikasi sebesar 70oC.