Yane Octavia Rismawati Wainarisi, Stynie Nova Tumbol
{"title":"拉维山村的利口酒协会危险河流运动","authors":"Yane Octavia Rismawati Wainarisi, Stynie Nova Tumbol","doi":"10.24036/8851412612022627","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Sungai memiliki beragam makna bagi setiap orang. Bagi masyarakat Dayak, sungai adalah pusat kehidupan, demikian juga dalam pandangan masyarakat Dayak Ngaju. Masyarakat menjadikan sungai sebagai pusat kegiatan ritual, sosial dan pusat ekonomi. Bahkan, masyarakat Dayak Nyaju sendiri menggunakan nama Sungai sebagai identitas mereka. Namun beberapa tahun belakangan, kehidupan masyarakat sudah mulai beralih dan pemanfaatan sungai jauh berkurang kecuali untuk kepentingan ekonomi. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran makna sungai bagi masyarakat Dayak Ngaju. Penelitian ini dilakukan pada kelompok masyarakat Dayak Ngaju yang tinggal ditepian sungai Kahayan di desa Bukit Rawi, Kab Pulang Pisau. Kelompok masyarakat ini lebih dikenal dengan istilah “orang Kahayan” ketimbang suku Dayak Ngaju. Penelitian dilakukan dengan metode Kualitatif etnografi dengan tujuan memperoleh gambaran yang jelas dari masyarakat asli terhadap pandangan mereka tentang sungai Kahayan dan fakta sosial yang terjadi dalam Penggunaan Sungai Kahayan di masa kini. Data diperoleh melalui studi Pustaka, wawancara dan observasi langsung yang dilakukan selama lima bulan. Dan dari penelitian ini ditemukan bahwa benar telah terjadi pergeseran makna sungai bagi masyarakat lokal di Bukit Rawi tersebut.","PeriodicalId":33541,"journal":{"name":"Journal of Moral and Civic Education","volume":" ","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-11","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":"{\"title\":\"Pergeseran Makna Sungai Kahayan bagi Masyarakat Dayak Ngaju di Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau\",\"authors\":\"Yane Octavia Rismawati Wainarisi, Stynie Nova Tumbol\",\"doi\":\"10.24036/8851412612022627\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Sungai memiliki beragam makna bagi setiap orang. Bagi masyarakat Dayak, sungai adalah pusat kehidupan, demikian juga dalam pandangan masyarakat Dayak Ngaju. Masyarakat menjadikan sungai sebagai pusat kegiatan ritual, sosial dan pusat ekonomi. Bahkan, masyarakat Dayak Nyaju sendiri menggunakan nama Sungai sebagai identitas mereka. Namun beberapa tahun belakangan, kehidupan masyarakat sudah mulai beralih dan pemanfaatan sungai jauh berkurang kecuali untuk kepentingan ekonomi. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran makna sungai bagi masyarakat Dayak Ngaju. Penelitian ini dilakukan pada kelompok masyarakat Dayak Ngaju yang tinggal ditepian sungai Kahayan di desa Bukit Rawi, Kab Pulang Pisau. Kelompok masyarakat ini lebih dikenal dengan istilah “orang Kahayan” ketimbang suku Dayak Ngaju. Penelitian dilakukan dengan metode Kualitatif etnografi dengan tujuan memperoleh gambaran yang jelas dari masyarakat asli terhadap pandangan mereka tentang sungai Kahayan dan fakta sosial yang terjadi dalam Penggunaan Sungai Kahayan di masa kini. Data diperoleh melalui studi Pustaka, wawancara dan observasi langsung yang dilakukan selama lima bulan. Dan dari penelitian ini ditemukan bahwa benar telah terjadi pergeseran makna sungai bagi masyarakat lokal di Bukit Rawi tersebut.\",\"PeriodicalId\":33541,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Moral and Civic Education\",\"volume\":\" \",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-11\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"8\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Moral and Civic Education\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24036/8851412612022627\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Moral and Civic Education","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24036/8851412612022627","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 8
摘要
这条河对每个人都有很多意义。对达亚克人民来说,这条河是生活的中心,在达亚克-恩加朱人民看来也是如此。人们把河流作为仪式、社会和经济活动的中心。事实上,尼亚朱人自己也使用河名作为他们的身份。但在过去的几年里,人们的生活开始发生变化,除了经济利益之外,河流开采也大大减少。这使得河流为Ngaju人流动。这项研究是对居住在Pisau Kab Home Bukit Rawi村光明河的Dayak Ngaju社区的一个群体进行的。这群人更为人所知的是“邪恶的人”一词,而不是Ngaju部落。研究采用民族志定性方法,以清楚地了解土著人民对危险河的看法,以及当今使用危险河过程中发生的社会事实。数据是通过对图书馆的研究、访谈和五个月的直接观察获得的。从这项研究中发现,拉维山的当地人口确实发生了河流改道。
Pergeseran Makna Sungai Kahayan bagi Masyarakat Dayak Ngaju di Desa Bukit Rawi Kabupaten Pulang Pisau
Sungai memiliki beragam makna bagi setiap orang. Bagi masyarakat Dayak, sungai adalah pusat kehidupan, demikian juga dalam pandangan masyarakat Dayak Ngaju. Masyarakat menjadikan sungai sebagai pusat kegiatan ritual, sosial dan pusat ekonomi. Bahkan, masyarakat Dayak Nyaju sendiri menggunakan nama Sungai sebagai identitas mereka. Namun beberapa tahun belakangan, kehidupan masyarakat sudah mulai beralih dan pemanfaatan sungai jauh berkurang kecuali untuk kepentingan ekonomi. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran makna sungai bagi masyarakat Dayak Ngaju. Penelitian ini dilakukan pada kelompok masyarakat Dayak Ngaju yang tinggal ditepian sungai Kahayan di desa Bukit Rawi, Kab Pulang Pisau. Kelompok masyarakat ini lebih dikenal dengan istilah “orang Kahayan” ketimbang suku Dayak Ngaju. Penelitian dilakukan dengan metode Kualitatif etnografi dengan tujuan memperoleh gambaran yang jelas dari masyarakat asli terhadap pandangan mereka tentang sungai Kahayan dan fakta sosial yang terjadi dalam Penggunaan Sungai Kahayan di masa kini. Data diperoleh melalui studi Pustaka, wawancara dan observasi langsung yang dilakukan selama lima bulan. Dan dari penelitian ini ditemukan bahwa benar telah terjadi pergeseran makna sungai bagi masyarakat lokal di Bukit Rawi tersebut.