公众对国王墓和他的监护人的看法

El Harakah Pub Date : 2016-06-10 DOI:10.18860/EL.V18I1.3417
M. Ibrahim
{"title":"公众对国王墓和他的监护人的看法","authors":"M. Ibrahim","doi":"10.18860/EL.V18I1.3417","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to elucidate community perception of royal cemetry and friends of God of Gorontalo by using an approach of phenomenlogy of religion. The result of research pointed out that cemetry was interpreted as a resting place of human kinds after realm. The purpose of cemetry pilgrimage also has a variety, such as, the place of religious excursion, the efficacious place for praying, the place to get blessing from God by invoking the remains, the place to recall the goodness of a hero and a carrier of Islam, the place to learn both of  the history and Ladunni. A conducting variant procession of visiting cemetry is divided into by self-praying and praying by a priets. Particular things brought for the cemetry of Sultan Amai are for graping the water believed to have a blessing whereas pilgrims, at Ju Pangola, bring bottled water placed before cemetry and prayed by priests and also take glebe to get grace. Boon for pilgrims is:  to get a grace of life with praying for the King and Friends of God, appreciate the kindness of Islamic spreaders and Islamic heroes, and to be a guidance of life that human beings will end and return to the God. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat tentang makam raja dan wali Gorontalo dengan menggunakan pendekatan fenomenologi agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam dimaknai sebagai tempat peristirahatan manusia setelah alam dunia. Adapun tujuan ziarah makam memiliki varian yakni: Makam sebagai tempat wisata religi; Tempat mustajab berdoa; Tempat untuk mendapatkan berkah dari Allah dengan mendoakan si mayit; Tempat untuk mengenang jasa pahlawan dan pembawa Islam; Tempat untuk belajar baik sejarah maupun ilmu Ladunni. Varian prosesi pelaksanaan ziarah kubur terbagi dua berdoa sendiri dan didoakan oleh imam. Adapun perlengkapan yang menyertai khususnya di makam Sultan Amai adalah mengambil air sumur yang diyakini memiliki berkah sedangkan di makam Ju Pangola adalah air mineral kemasan botol yang ditempatkan di depan makam dan didoakan oleh imam dan mengambil tanah makam untuk mendapatkan keberkahan. Hikmah bagi peziarah: untuk mendapatkan keberkahan hidup dengan mendoakan raja dan para wali Allah, menghargai jasa para pengembang Islam dan para pahlawan; serta menjadikan sebagai pelajaran hidup bahwa manusia pasti akan mati dan kembali ke Allah.","PeriodicalId":31198,"journal":{"name":"El Harakah","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2016-06-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG MAKAM RAJA DAN WALI GORONTALO\",\"authors\":\"M. Ibrahim\",\"doi\":\"10.18860/EL.V18I1.3417\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to elucidate community perception of royal cemetry and friends of God of Gorontalo by using an approach of phenomenlogy of religion. The result of research pointed out that cemetry was interpreted as a resting place of human kinds after realm. The purpose of cemetry pilgrimage also has a variety, such as, the place of religious excursion, the efficacious place for praying, the place to get blessing from God by invoking the remains, the place to recall the goodness of a hero and a carrier of Islam, the place to learn both of  the history and Ladunni. A conducting variant procession of visiting cemetry is divided into by self-praying and praying by a priets. Particular things brought for the cemetry of Sultan Amai are for graping the water believed to have a blessing whereas pilgrims, at Ju Pangola, bring bottled water placed before cemetry and prayed by priests and also take glebe to get grace. Boon for pilgrims is:  to get a grace of life with praying for the King and Friends of God, appreciate the kindness of Islamic spreaders and Islamic heroes, and to be a guidance of life that human beings will end and return to the God. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat tentang makam raja dan wali Gorontalo dengan menggunakan pendekatan fenomenologi agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam dimaknai sebagai tempat peristirahatan manusia setelah alam dunia. Adapun tujuan ziarah makam memiliki varian yakni: Makam sebagai tempat wisata religi; Tempat mustajab berdoa; Tempat untuk mendapatkan berkah dari Allah dengan mendoakan si mayit; Tempat untuk mengenang jasa pahlawan dan pembawa Islam; Tempat untuk belajar baik sejarah maupun ilmu Ladunni. Varian prosesi pelaksanaan ziarah kubur terbagi dua berdoa sendiri dan didoakan oleh imam. Adapun perlengkapan yang menyertai khususnya di makam Sultan Amai adalah mengambil air sumur yang diyakini memiliki berkah sedangkan di makam Ju Pangola adalah air mineral kemasan botol yang ditempatkan di depan makam dan didoakan oleh imam dan mengambil tanah makam untuk mendapatkan keberkahan. Hikmah bagi peziarah: untuk mendapatkan keberkahan hidup dengan mendoakan raja dan para wali Allah, menghargai jasa para pengembang Islam dan para pahlawan; serta menjadikan sebagai pelajaran hidup bahwa manusia pasti akan mati dan kembali ke Allah.\",\"PeriodicalId\":31198,\"journal\":{\"name\":\"El Harakah\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2016-06-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"El Harakah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.18860/EL.V18I1.3417\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"El Harakah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.18860/EL.V18I1.3417","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

本研究旨在运用宗教现象学的方法,阐明戈龙塔洛的社区对皇家墓地和上帝之友的认知。研究结果指出,墓地被解释为人类在王国之后的安息之地。墓地朝圣的目的也多种多样,有宗教游览的地方,有灵验祈祷的地方,有通过召唤遗骸获得真主祝福的地方,有追忆英雄和伊斯兰教载体的美好的地方,有学习历史和拉杜尼的地方。仪仗队的仪仗队分为自我祈祷队和牧师祈祷队。为苏丹阿迈的墓地带来的特殊物品是葡萄水,被认为有祝福,而朝圣者,在Ju Pangola,带来瓶装水,放在墓地前,由牧师祈祷,也带着glebe得到恩典。对朝觐者的恩惠是:通过对国王和真主之友的祈祷,获得生命的恩典,感谢伊斯兰传播者和伊斯兰英雄的仁慈,成为人类结束并回归真主的生命指引。Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat tentanm makam raja dan wali Gorontalo denan menggunakan pendekatan现象学agama。Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam dimaknai sebagai tempat peristirahatan manusia setelah警报dunia。makam sebagai temat wisata religi;temat mustajab berdoa;temat untuk menapatkan berkah dari Allah dengan mendoakan si mayit;temat untuk mengenang jasa pahlawan dan pembawa Islam;temat untuk belajar baik sejarah maupun ilmu Ladunni。Varian prosesi pelaksanaan ziarah kubur terbagi dua berdoa sendiri dan didoakan oleh imam。阿达蓬·巴伦卡潘杨,menyertai khususnya di makam苏丹阿迈阿达拉·孟山比勒空气,阿迈阿达拉·孟山比勒空气矿物,kemasan botol杨,迪丹·孟山比勒,丹·孟山比勒,丹·孟山比勒,丹·孟山比勒,丹·孟山比勒,孟山比勒,孟山比勒,孟山比勒,孟山比勒,孟山比勒,孟山比勒,孟山比勒,孟山比勒,孟山比勒。Hikmah bagi peziarah: untuk mendapatkan keberkahan hidup dengan mendoakan raja dan para wali Allah, menghargai jasa para pengembang Islam dan para pahlawan;这是我的祈祷,这是我的祈祷,这是我的祈祷,这是我的祈祷。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG MAKAM RAJA DAN WALI GORONTALO
This study aims to elucidate community perception of royal cemetry and friends of God of Gorontalo by using an approach of phenomenlogy of religion. The result of research pointed out that cemetry was interpreted as a resting place of human kinds after realm. The purpose of cemetry pilgrimage also has a variety, such as, the place of religious excursion, the efficacious place for praying, the place to get blessing from God by invoking the remains, the place to recall the goodness of a hero and a carrier of Islam, the place to learn both of  the history and Ladunni. A conducting variant procession of visiting cemetry is divided into by self-praying and praying by a priets. Particular things brought for the cemetry of Sultan Amai are for graping the water believed to have a blessing whereas pilgrims, at Ju Pangola, bring bottled water placed before cemetry and prayed by priests and also take glebe to get grace. Boon for pilgrims is:  to get a grace of life with praying for the King and Friends of God, appreciate the kindness of Islamic spreaders and Islamic heroes, and to be a guidance of life that human beings will end and return to the God. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji persepsi masyarakat tentang makam raja dan wali Gorontalo dengan menggunakan pendekatan fenomenologi agama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makam dimaknai sebagai tempat peristirahatan manusia setelah alam dunia. Adapun tujuan ziarah makam memiliki varian yakni: Makam sebagai tempat wisata religi; Tempat mustajab berdoa; Tempat untuk mendapatkan berkah dari Allah dengan mendoakan si mayit; Tempat untuk mengenang jasa pahlawan dan pembawa Islam; Tempat untuk belajar baik sejarah maupun ilmu Ladunni. Varian prosesi pelaksanaan ziarah kubur terbagi dua berdoa sendiri dan didoakan oleh imam. Adapun perlengkapan yang menyertai khususnya di makam Sultan Amai adalah mengambil air sumur yang diyakini memiliki berkah sedangkan di makam Ju Pangola adalah air mineral kemasan botol yang ditempatkan di depan makam dan didoakan oleh imam dan mengambil tanah makam untuk mendapatkan keberkahan. Hikmah bagi peziarah: untuk mendapatkan keberkahan hidup dengan mendoakan raja dan para wali Allah, menghargai jasa para pengembang Islam dan para pahlawan; serta menjadikan sebagai pelajaran hidup bahwa manusia pasti akan mati dan kembali ke Allah.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
9
审稿时长
4 weeks
期刊最新文献
الائتلاف والاختلاف في الأمثال العربية واليوربوية: دراسة مقارنAL-I’TILAF WA AL-IKHTILAF FI AL-AMTSAL AL-ARABIYAH WA AL-YORUBIYYAH: DIRASAH MUQARANAH THE ISLAMIC DIALEKTICS AND LOCAL CULTURE IN THE PETAWAREN TRADITION IN GAYO COMMUNITY SUFI HEALING COMMODIFICATION THROUGHOUT EAST JAVA URBAN ENVIRONMENTS THE CULTURED ISLAM: THE BOUNDARY OF ISLAMIC IDENTITY BETWEEN THE MINANGKABAU AND MANDAILING ETHNICS PAMALI CULTURE OF POLEWALI COMMUNITY IN WEST SULAWESI AND APPRECIATION OF ISLAMIC JURISPRUDENCE
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1