{"title":"世界的能量与一段时间的红树林交通工具是在世界的自由与总和","authors":"Sophia Sylvana Audryvca Sapulette, Cornelis Katje Pattinasarany, Fanny Soselisa","doi":"10.20527/jht.v11i1.15999","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Desa Taar terletak di kecamatan Dullah Selatan Kota Tual, yang memiliki daya tarik akan kawasan mangrove yang cukup luas sehingga merupakan habitat yang baik bagi beberapa jenis burung. Desa Taar memiliki beberapa jenis burung yang ditemukan antara lain: Cikukua seram (Philemon moluccensis), Gajahan Timur (Numenius madagascariensis), Kowak Malam Merah (Nycticorax caledonicus), Nuri Maluku (Eos bornea), Pergam Tarut (Ducula concina) dan beberapa jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis satwa burung pada vegetasi mangrove dan untuk mengetahui pengaruh kerapatan vegetasi mangrove terhadap keragaman jenis satwa burung di desa Taar. Metode pengamatan satwa burung yang digunakan adalah metode Line Transek dan pengamatan vegetasi dilakukan berdasarkan metode Analisis Garis Berpetak pada jalur – jalur pengamatan yang sudah ditentukan. Keragaman satwa burung yang ditemukan di desa Taar pada jalur 1 sampai dengan jalur 10 sebanyak 14 jenis. Pada jalur 1 nilai H’ = 2,02 dengan jumlah jenis 9 satwa burung; jalur 2 H’ = 2,31 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 3 H’ = 2,07 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 4 H’ = 1,83 jumlah jenis 8 satwa burung; jalur 5 H’ = 2,13 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 6 H’ = 2,14 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 7 H’ = 2,20 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 8 H’ = 2,27 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 9 H’ = 2,36 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 10 H’ = 2,25 jumlah jenis 10 satwa burung. hasil analisa regresi menunjukkan tidak ada pengaruh nyata antara variabel kerapatan terhadap keragaman jenis satwa burung.","PeriodicalId":17696,"journal":{"name":"Jurnal Hutan Tropis","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KERAGAMAN JENIS SATWA BURUNG PADA VEGETASI MANGROVE DI DESA TAAR KECAMATAN DULLAH SELATAN KOTA TUAL\",\"authors\":\"Sophia Sylvana Audryvca Sapulette, Cornelis Katje Pattinasarany, Fanny Soselisa\",\"doi\":\"10.20527/jht.v11i1.15999\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Desa Taar terletak di kecamatan Dullah Selatan Kota Tual, yang memiliki daya tarik akan kawasan mangrove yang cukup luas sehingga merupakan habitat yang baik bagi beberapa jenis burung. Desa Taar memiliki beberapa jenis burung yang ditemukan antara lain: Cikukua seram (Philemon moluccensis), Gajahan Timur (Numenius madagascariensis), Kowak Malam Merah (Nycticorax caledonicus), Nuri Maluku (Eos bornea), Pergam Tarut (Ducula concina) dan beberapa jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis satwa burung pada vegetasi mangrove dan untuk mengetahui pengaruh kerapatan vegetasi mangrove terhadap keragaman jenis satwa burung di desa Taar. Metode pengamatan satwa burung yang digunakan adalah metode Line Transek dan pengamatan vegetasi dilakukan berdasarkan metode Analisis Garis Berpetak pada jalur – jalur pengamatan yang sudah ditentukan. Keragaman satwa burung yang ditemukan di desa Taar pada jalur 1 sampai dengan jalur 10 sebanyak 14 jenis. Pada jalur 1 nilai H’ = 2,02 dengan jumlah jenis 9 satwa burung; jalur 2 H’ = 2,31 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 3 H’ = 2,07 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 4 H’ = 1,83 jumlah jenis 8 satwa burung; jalur 5 H’ = 2,13 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 6 H’ = 2,14 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 7 H’ = 2,20 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 8 H’ = 2,27 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 9 H’ = 2,36 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 10 H’ = 2,25 jumlah jenis 10 satwa burung. hasil analisa regresi menunjukkan tidak ada pengaruh nyata antara variabel kerapatan terhadap keragaman jenis satwa burung.\",\"PeriodicalId\":17696,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Hutan Tropis\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Hutan Tropis\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15999\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Hutan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jht.v11i1.15999","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KERAGAMAN JENIS SATWA BURUNG PADA VEGETASI MANGROVE DI DESA TAAR KECAMATAN DULLAH SELATAN KOTA TUAL
Desa Taar terletak di kecamatan Dullah Selatan Kota Tual, yang memiliki daya tarik akan kawasan mangrove yang cukup luas sehingga merupakan habitat yang baik bagi beberapa jenis burung. Desa Taar memiliki beberapa jenis burung yang ditemukan antara lain: Cikukua seram (Philemon moluccensis), Gajahan Timur (Numenius madagascariensis), Kowak Malam Merah (Nycticorax caledonicus), Nuri Maluku (Eos bornea), Pergam Tarut (Ducula concina) dan beberapa jenis lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaman jenis satwa burung pada vegetasi mangrove dan untuk mengetahui pengaruh kerapatan vegetasi mangrove terhadap keragaman jenis satwa burung di desa Taar. Metode pengamatan satwa burung yang digunakan adalah metode Line Transek dan pengamatan vegetasi dilakukan berdasarkan metode Analisis Garis Berpetak pada jalur – jalur pengamatan yang sudah ditentukan. Keragaman satwa burung yang ditemukan di desa Taar pada jalur 1 sampai dengan jalur 10 sebanyak 14 jenis. Pada jalur 1 nilai H’ = 2,02 dengan jumlah jenis 9 satwa burung; jalur 2 H’ = 2,31 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 3 H’ = 2,07 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 4 H’ = 1,83 jumlah jenis 8 satwa burung; jalur 5 H’ = 2,13 jumlah jenis 10 satwa burung; jalur 6 H’ = 2,14 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 7 H’ = 2,20 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 8 H’ = 2,27 jumlah jenis 11 satwa burung; jalur 9 H’ = 2,36 jumlah jenis 12 satwa burung; jalur 10 H’ = 2,25 jumlah jenis 10 satwa burung. hasil analisa regresi menunjukkan tidak ada pengaruh nyata antara variabel kerapatan terhadap keragaman jenis satwa burung.