社会获取设施作为新独立城市生态系统的思维模式(案例研究:新三宝垄Mijen)

Specta Pub Date : 2021-12-01 DOI:10.35718/specta.v5i3.376
Nofa Martina Ariani, Bagus Nuari Priambudi, M. H. Wijaya, D. Puspasari
{"title":"社会获取设施作为新独立城市生态系统的思维模式(案例研究:新三宝垄Mijen)","authors":"Nofa Martina Ariani, Bagus Nuari Priambudi, M. H. Wijaya, D. Puspasari","doi":"10.35718/specta.v5i3.376","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kota baru mandiri merupakan konsep untuk mengendalikan pertumbuhan lahan terbangun sekaligus sebagai pengendali pergerakan masyarakat. Letak kawasan permukiman yang tersebar dalam sebuah kota dan fasilitas yang tidak terintegrasi menyebabkan banyak masyarakat yang membutuhkan perjalanan jauh untuk mengaksesnya, yang akhirnya berdampak pada kemacetan, polusi, dan sebagainya. Bukit Semarang Baru adalah sebuah kota baru mandiri yang dikembangkan mulai tahun 1997 di Kota Semarang untuk membuat masyarakat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan segala aktivitasnya mulai dari bekerja, sekolah, berbelanja, sampai menghabiskan waktu luang mereka. Namun, tantangan dalam pengembangan kota baru ini adalah pola pikir masyarakat untuk mengakses fasilitas yang ada. Fasilitas yang ada di pusat Kota Semarang tidak dipungkiri menjadi daya tarik besar bagi warga Kota Semarang, sehingga masih banyak masyarakat Kawasan BSB yang mengakses fasilitas tidak di dalam lingkungan BSB dan masih mengakses sampai pusat kota. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana hasil studi membuktikan bahwa lebih dari 60% masyarakat mengakses fasilitas untuk bekerja, sekolah dan rekreasi di luar kawasan BSB. Studi ini yang merupakan studi lanjutan akan mengkaji bagaimana pola pikir masyarakat Kawasan BSB dalam mengakses fasilitas, terutama fasilitas yang berada di luar Kawasan BSB. Aktivitas yang akan dikaji adalah aktivitas bekerja, sekolah, belanja dan rekreasi. Konsep pola pikir tersebut nantinya akan membentuk sistem sosial ekologi masyarakat dalam mengakses fasilitas. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan kuesioner yang disebar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat alasan mendasar mengapa mereka lebih memilih fasilitas di luar kawasan BSB seperti mutu sekolah, suasana tempat rekreasi, lokasi belanja yang lengkap dan lokasi bekerja yang telah lebih dulu ditentukan sebelum menghuni BSB. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi input dalam mengembangkan kota baru lainnya di Indonesia..","PeriodicalId":33910,"journal":{"name":"Specta","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pola Pikir Masyarakat Dalam Mengakses Fasilitas Sebagai Pembentuk Sistem Sosial Ekologi Pada Kota Baru Mandiri (Studi Kasus: Bukit Semarang Baru Mijen)\",\"authors\":\"Nofa Martina Ariani, Bagus Nuari Priambudi, M. H. Wijaya, D. Puspasari\",\"doi\":\"10.35718/specta.v5i3.376\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kota baru mandiri merupakan konsep untuk mengendalikan pertumbuhan lahan terbangun sekaligus sebagai pengendali pergerakan masyarakat. Letak kawasan permukiman yang tersebar dalam sebuah kota dan fasilitas yang tidak terintegrasi menyebabkan banyak masyarakat yang membutuhkan perjalanan jauh untuk mengaksesnya, yang akhirnya berdampak pada kemacetan, polusi, dan sebagainya. Bukit Semarang Baru adalah sebuah kota baru mandiri yang dikembangkan mulai tahun 1997 di Kota Semarang untuk membuat masyarakat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan segala aktivitasnya mulai dari bekerja, sekolah, berbelanja, sampai menghabiskan waktu luang mereka. Namun, tantangan dalam pengembangan kota baru ini adalah pola pikir masyarakat untuk mengakses fasilitas yang ada. Fasilitas yang ada di pusat Kota Semarang tidak dipungkiri menjadi daya tarik besar bagi warga Kota Semarang, sehingga masih banyak masyarakat Kawasan BSB yang mengakses fasilitas tidak di dalam lingkungan BSB dan masih mengakses sampai pusat kota. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana hasil studi membuktikan bahwa lebih dari 60% masyarakat mengakses fasilitas untuk bekerja, sekolah dan rekreasi di luar kawasan BSB. Studi ini yang merupakan studi lanjutan akan mengkaji bagaimana pola pikir masyarakat Kawasan BSB dalam mengakses fasilitas, terutama fasilitas yang berada di luar Kawasan BSB. Aktivitas yang akan dikaji adalah aktivitas bekerja, sekolah, belanja dan rekreasi. Konsep pola pikir tersebut nantinya akan membentuk sistem sosial ekologi masyarakat dalam mengakses fasilitas. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan kuesioner yang disebar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat alasan mendasar mengapa mereka lebih memilih fasilitas di luar kawasan BSB seperti mutu sekolah, suasana tempat rekreasi, lokasi belanja yang lengkap dan lokasi bekerja yang telah lebih dulu ditentukan sebelum menghuni BSB. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi input dalam mengembangkan kota baru lainnya di Indonesia..\",\"PeriodicalId\":33910,\"journal\":{\"name\":\"Specta\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Specta\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.35718/specta.v5i3.376\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Specta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35718/specta.v5i3.376","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

独立的新城市是一个控制土地生长的概念,它既能唤醒土地,也能控制社会的流动。城市中分散的居民区和设施的不整合导致许多需要长途旅行才能进入的社区,最终导致交通堵塞、污染等。新三宝垄是自1997年以来在三宝垄发展起来的一个独立的新城市,它使社会从工作、学习、购物到休闲,都能更有效地运作。然而,新城市发展的挑战是公民进入现有设施的心态。三宝垄市中心的设施无疑对三宝垄市民产生了巨大的吸引力,因此许多BSB地区的人仍然可以进入BSB环境,并将进入市中心。研究表明,超过60%的人能够在BSB以外的地方工作、上学和娱乐设施。这项研究将探讨BSB地区公民在访问该设施时的心态,特别是BSB以外的设施。研究的活动包括工作、学校、购物和娱乐活动。这种心态的概念将在以后形成一个社会生态系统来进入这些设施。采用的研究方法是基于展开的问卷进行的定量描述性总结。这项研究的结果表明,他们更喜欢BSB地区以外的设施,如学校质量、娱乐场所、完整的购物地点和工作地点,有一个根本原因。希望通过这项研究,我们能够参与开发印尼的其他新城市。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Pola Pikir Masyarakat Dalam Mengakses Fasilitas Sebagai Pembentuk Sistem Sosial Ekologi Pada Kota Baru Mandiri (Studi Kasus: Bukit Semarang Baru Mijen)
Kota baru mandiri merupakan konsep untuk mengendalikan pertumbuhan lahan terbangun sekaligus sebagai pengendali pergerakan masyarakat. Letak kawasan permukiman yang tersebar dalam sebuah kota dan fasilitas yang tidak terintegrasi menyebabkan banyak masyarakat yang membutuhkan perjalanan jauh untuk mengaksesnya, yang akhirnya berdampak pada kemacetan, polusi, dan sebagainya. Bukit Semarang Baru adalah sebuah kota baru mandiri yang dikembangkan mulai tahun 1997 di Kota Semarang untuk membuat masyarakat lebih efektif dan efisien dalam menjalankan segala aktivitasnya mulai dari bekerja, sekolah, berbelanja, sampai menghabiskan waktu luang mereka. Namun, tantangan dalam pengembangan kota baru ini adalah pola pikir masyarakat untuk mengakses fasilitas yang ada. Fasilitas yang ada di pusat Kota Semarang tidak dipungkiri menjadi daya tarik besar bagi warga Kota Semarang, sehingga masih banyak masyarakat Kawasan BSB yang mengakses fasilitas tidak di dalam lingkungan BSB dan masih mengakses sampai pusat kota. Hal tersebut dibuktikan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dimana hasil studi membuktikan bahwa lebih dari 60% masyarakat mengakses fasilitas untuk bekerja, sekolah dan rekreasi di luar kawasan BSB. Studi ini yang merupakan studi lanjutan akan mengkaji bagaimana pola pikir masyarakat Kawasan BSB dalam mengakses fasilitas, terutama fasilitas yang berada di luar Kawasan BSB. Aktivitas yang akan dikaji adalah aktivitas bekerja, sekolah, belanja dan rekreasi. Konsep pola pikir tersebut nantinya akan membentuk sistem sosial ekologi masyarakat dalam mengakses fasilitas. Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif kuantitatif berdasarkan kuesioner yang disebar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat alasan mendasar mengapa mereka lebih memilih fasilitas di luar kawasan BSB seperti mutu sekolah, suasana tempat rekreasi, lokasi belanja yang lengkap dan lokasi bekerja yang telah lebih dulu ditentukan sebelum menghuni BSB. Diharapkan dengan penelitian ini dapat menjadi input dalam mengembangkan kota baru lainnya di Indonesia..
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
5 weeks
期刊最新文献
DESKRIPSI ETNOGRAFIS KEBIASAAN MENGINANG DI GUNUNGKIDUL DALAM FOTO DOKUMENTER FOTOGRAFI PADA ERA DISRUPSI: ARTIFICIAL INTELLIGENCE SEBAGAI REFERENSI DALAM MENGEMBANGKAN IDE KREATIF FOTOGRAFI PERUBAHAN LANSKAP KREATIF DAN DIALOG ETIKA DALAM FOTOGRAFI: PENGARUH KECERDASAN BUATAN PEREMPUAN BERAMBUT KERITING DALAM FOTOGRAFI POTRET MEASURING THE AESTHETICS OF PHOTOGRAPHIC COMPOSITION USING CARTESIAN COORDINATE APPROACH TO PROVE VISUAL BALANCE
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1