Indri Yunita Suryaputri, N. Utami, Rofingatul Mubasyiroh
{"title":"描述茂物市社区心理健康服务的努力","authors":"Indri Yunita Suryaputri, N. Utami, Rofingatul Mubasyiroh","doi":"10.22435/BPK.V47I1.456","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \nMental health care services need to be integrated, starting from the central level to the basic level (Puskesmas) so it can develop community mental health care services. This study was conducted to find out more details about mental health care services in the city of Bogor. This study is part of the study of Mental Health in several parts of Indonesia which is carried out by cross sectional design through a qualitative approach. The informants are the mental health programmer in West Java Provincial Health Office, Bogor City Health Office, Health Centers in Bogor city, and a psychiatrist at the Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM). The variables excavated include promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts in mental health program. Data were analyzed thematically according to interview results. The results of the study show that mental health promotion efforts are carried out through socialization of mental health in the community and also in schools, while for preventive efforts, including mentoring the patient's family, searching mental health patients who are shackled, early detection of mental disorders, screening for people with mental disorder (ODGJ) in the community, formation of a mental alert village and 2 minutes screening method at the Puskesmas. Curative efforts were carried out through referral policies of mental health patients (health facilities level 1) can be directly to RSMM (health facilities level 3) and allowed Puskesmas to provide mental medication, while rehabilitative efforts were carried out by striving for a law that supports ODGJ to be able to work across sectors, psychosocial rehabilitation conducted in RSMM and the self-help group program in the Puskesmas. \nKeywords : mental health; community; services; \nAbstrak \nUpaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi mulai dari tingkat pusat hingga Pelayanan kesehatan tingkat dasar (Puskesmas) sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa komunitas. Studi ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci mengenai pelayanan kesehatan jiwa di Kota Bogor. Studi ini merupakan bagian dari studi Kesehatan Jiwa di beberapa wilayah Indonesia yang dilakukan dengan disain potong lintang melalui pendekatan kualitatif. Informan ialah pemegang program jiwa di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Puskesmas di Kota Bogor, serta psikiater di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM). Variabel yang digali meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam program kesehatan jiwa. Data dianalisis secara tematik sesuai dengan hasil wawancara. Hasil studi menunjukkan upaya promosi kesehatan jiwa dilakukan dengan sosialisasi kesehatan jiwa di masyarakat dan juga di sekolah, untuk usaha preventif antara lain pendampingan keluarga pasien, pencarian pasien pasung, deteksi dini gangguan jiwa, penjaringan ODGJ di masyarakat, pembentukan kelurahan siaga jiwa serta metode skrining 2 menit di Puskesmas. Upaya kuratif yang dilakukan ialah kebijakan rujukan pasien jiwa dari Puskesmas (faskes tingkat 1) dapat langsung ke RSMM (Faskes tingkat 3) dan diperbolehkannya Puskesmas memberikan obat jiwa, sedangkan upaya rehabilitatif dilakukan dengan mengupayakan Perda yang mendukung ODGJ untuk dapat bekerja pada lintas sektor, rehabilitasi psikososial yang dilakukan di RSMM serta program self-help groupdi Puskesmas. \nKata Kunci : kesehatan jiwa; komunitas; pelayanan \nAbstract \nMental health care services need to be integrated, starting from the central level to the basic level (Puskesmas) so it can develop community mental health care services. This study was conducted to find out more details about mental health care services in the city of Bogor. This study is part of the study of Mental Health in several parts of Indonesia which is carried out by cross sectional design through a qualitative approach. The informants are the mental health programmer in West Java Provincial Health Office, Bogor City Health Office, Health Centers in Bogor city, and a psychiatrist at the Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM). The variables excavated include promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts in mental health program. Data were analyzed thematically according to interview results. The results of the study show that mental health promotion efforts are carried out through socialization of mental health in the community and also in schools, while for preventive efforts, including mentoring the patient's family, searching mental health patients who are shackled, early detection of mental disorders, screening for people with mental disorder (ODGJ) in the community, formation of a mental alert village and 2 minutes screening method at the Puskesmas. Curative efforts were carried out through referral policies of mental health patients (health facilities level 1) can be directly to RSMM (health facilities level 3) and allowed Puskesmas to provide mental medication, while rehabilitative efforts were carried out by striving for a law that supports ODGJ to be able to work across sectors, psychosocial rehabilitation conducted in RSMM and the self-help group program in the Puskesmas. \nKeywords : mental health; community; services; \nAbstrak \nUpaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi mulai dari tingkat pusat hingga Pelayanan kesehatan tingkat dasar (Puskesmas) sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa komunitas. Studi ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci mengenai pelayanan kesehatan jiwa di Kota Bogor. Studi ini merupakan bagian dari studi Kesehatan Jiwa di beberapa wilayah Indonesia yang dilakukan dengan disain potong lintang melalui pendekatan kualitatif. Informan ialah pemegang program jiwa di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Puskesmas di Kota Bogor, serta psikiater di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM). Variabel yang digali meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam program kesehatan jiwa. Data dianalisis secara tematik sesuai dengan hasil wawancara. Hasil studi menunjukkan upaya promosi kesehatan jiwa dilakukan dengan sosialisasi kesehatan jiwa di masyarakat dan juga di sekolah, untuk usaha preventif antara lain pendampingan keluarga pasien, pencarian pasien pasung, deteksi dini gangguan jiwa, penjaringan ODGJ di masyarakat, pembentukan kelurahan siaga jiwa serta metode skrining 2 menit di Puskesmas. Upaya kuratif yang dilakukan ialah kebijakan rujukan pasien jiwa dari Puskesmas (faskes tingkat 1) dapat langsung ke RSMM (Faskes tingkat 3) dan diperbolehkannya Puskesmas memberikan obat jiwa, sedangkan upaya rehabilitatif dilakukan dengan mengupayakan Perda yang mendukung ODGJ untuk dapat bekerja pada lintas sektor, rehabilitasi psikososial yang dilakukan di RSMM serta program self-help groupdi Puskesmas. \nKata Kunci : kesehatan jiwa; komunitas; pelayanan \n ","PeriodicalId":41475,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Kesehatan","volume":"38 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Gambaran Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Komunitas di Kota Bogor\",\"authors\":\"Indri Yunita Suryaputri, N. Utami, Rofingatul Mubasyiroh\",\"doi\":\"10.22435/BPK.V47I1.456\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\nMental health care services need to be integrated, starting from the central level to the basic level (Puskesmas) so it can develop community mental health care services. This study was conducted to find out more details about mental health care services in the city of Bogor. This study is part of the study of Mental Health in several parts of Indonesia which is carried out by cross sectional design through a qualitative approach. The informants are the mental health programmer in West Java Provincial Health Office, Bogor City Health Office, Health Centers in Bogor city, and a psychiatrist at the Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM). The variables excavated include promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts in mental health program. Data were analyzed thematically according to interview results. The results of the study show that mental health promotion efforts are carried out through socialization of mental health in the community and also in schools, while for preventive efforts, including mentoring the patient's family, searching mental health patients who are shackled, early detection of mental disorders, screening for people with mental disorder (ODGJ) in the community, formation of a mental alert village and 2 minutes screening method at the Puskesmas. Curative efforts were carried out through referral policies of mental health patients (health facilities level 1) can be directly to RSMM (health facilities level 3) and allowed Puskesmas to provide mental medication, while rehabilitative efforts were carried out by striving for a law that supports ODGJ to be able to work across sectors, psychosocial rehabilitation conducted in RSMM and the self-help group program in the Puskesmas. \\nKeywords : mental health; community; services; \\nAbstrak \\nUpaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi mulai dari tingkat pusat hingga Pelayanan kesehatan tingkat dasar (Puskesmas) sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa komunitas. Studi ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci mengenai pelayanan kesehatan jiwa di Kota Bogor. Studi ini merupakan bagian dari studi Kesehatan Jiwa di beberapa wilayah Indonesia yang dilakukan dengan disain potong lintang melalui pendekatan kualitatif. Informan ialah pemegang program jiwa di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Puskesmas di Kota Bogor, serta psikiater di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM). Variabel yang digali meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam program kesehatan jiwa. Data dianalisis secara tematik sesuai dengan hasil wawancara. Hasil studi menunjukkan upaya promosi kesehatan jiwa dilakukan dengan sosialisasi kesehatan jiwa di masyarakat dan juga di sekolah, untuk usaha preventif antara lain pendampingan keluarga pasien, pencarian pasien pasung, deteksi dini gangguan jiwa, penjaringan ODGJ di masyarakat, pembentukan kelurahan siaga jiwa serta metode skrining 2 menit di Puskesmas. Upaya kuratif yang dilakukan ialah kebijakan rujukan pasien jiwa dari Puskesmas (faskes tingkat 1) dapat langsung ke RSMM (Faskes tingkat 3) dan diperbolehkannya Puskesmas memberikan obat jiwa, sedangkan upaya rehabilitatif dilakukan dengan mengupayakan Perda yang mendukung ODGJ untuk dapat bekerja pada lintas sektor, rehabilitasi psikososial yang dilakukan di RSMM serta program self-help groupdi Puskesmas. \\nKata Kunci : kesehatan jiwa; komunitas; pelayanan \\nAbstract \\nMental health care services need to be integrated, starting from the central level to the basic level (Puskesmas) so it can develop community mental health care services. This study was conducted to find out more details about mental health care services in the city of Bogor. This study is part of the study of Mental Health in several parts of Indonesia which is carried out by cross sectional design through a qualitative approach. The informants are the mental health programmer in West Java Provincial Health Office, Bogor City Health Office, Health Centers in Bogor city, and a psychiatrist at the Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM). The variables excavated include promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts in mental health program. Data were analyzed thematically according to interview results. The results of the study show that mental health promotion efforts are carried out through socialization of mental health in the community and also in schools, while for preventive efforts, including mentoring the patient's family, searching mental health patients who are shackled, early detection of mental disorders, screening for people with mental disorder (ODGJ) in the community, formation of a mental alert village and 2 minutes screening method at the Puskesmas. Curative efforts were carried out through referral policies of mental health patients (health facilities level 1) can be directly to RSMM (health facilities level 3) and allowed Puskesmas to provide mental medication, while rehabilitative efforts were carried out by striving for a law that supports ODGJ to be able to work across sectors, psychosocial rehabilitation conducted in RSMM and the self-help group program in the Puskesmas. \\nKeywords : mental health; community; services; \\nAbstrak \\nUpaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi mulai dari tingkat pusat hingga Pelayanan kesehatan tingkat dasar (Puskesmas) sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa komunitas. Studi ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci mengenai pelayanan kesehatan jiwa di Kota Bogor. Studi ini merupakan bagian dari studi Kesehatan Jiwa di beberapa wilayah Indonesia yang dilakukan dengan disain potong lintang melalui pendekatan kualitatif. Informan ialah pemegang program jiwa di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Puskesmas di Kota Bogor, serta psikiater di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM). Variabel yang digali meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam program kesehatan jiwa. Data dianalisis secara tematik sesuai dengan hasil wawancara. Hasil studi menunjukkan upaya promosi kesehatan jiwa dilakukan dengan sosialisasi kesehatan jiwa di masyarakat dan juga di sekolah, untuk usaha preventif antara lain pendampingan keluarga pasien, pencarian pasien pasung, deteksi dini gangguan jiwa, penjaringan ODGJ di masyarakat, pembentukan kelurahan siaga jiwa serta metode skrining 2 menit di Puskesmas. Upaya kuratif yang dilakukan ialah kebijakan rujukan pasien jiwa dari Puskesmas (faskes tingkat 1) dapat langsung ke RSMM (Faskes tingkat 3) dan diperbolehkannya Puskesmas memberikan obat jiwa, sedangkan upaya rehabilitatif dilakukan dengan mengupayakan Perda yang mendukung ODGJ untuk dapat bekerja pada lintas sektor, rehabilitasi psikososial yang dilakukan di RSMM serta program self-help groupdi Puskesmas. \\nKata Kunci : kesehatan jiwa; komunitas; pelayanan \\n \",\"PeriodicalId\":41475,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Kesehatan\",\"volume\":\"38 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2019-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/BPK.V47I1.456\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/BPK.V47I1.456","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
Curative efforts是精神健康的政策病人转诊carried out通过一级(health facilities)可以直接to RSMM facilities卫生部(3级)和允许medication心理诊所去。,而rehabilitative efforts是striving偏carried out for a法律那supports ODGJ to be able to work)穿过sectors, psychosocial发布攻击性conducted in RSMM和境自助小组计划诊所。关键词:心理健康;社区;服务;抽象的精神卫生保健努力必须综合起来,从中央层面到初级卫生服务(Puskesmas),从而形成社区心理健康服务。这项研究是为了更深入地了解茂物市的精神卫生服务。这项研究是印尼一些地区的心理健康研究的一部分,该研究是通过定性方法进行的自由切割。告密者是西爪哇省卫生部门、茂物市卫生部门、茂物市医疗中心和茂物医院精神科医生的灵魂保证人。挖掘出来的变量包括心理健康项目的促进、预防、治疗和康复。数据在主题上与面试结果相匹配。研究表明,心理健康促进的努力是在社区和学校的精神健康社会化方面进行的,在预防方面,包括家庭裁员、癌症治疗、精神疾病早期发现、社区社区的头虱组织、心理敏于保持警惕,以及在Puskesmas上建立2分钟的心理健康检查方法。努力做的就是人寿转诊病人的治疗诊所(faskes the 1st)可以直接RSMM (faskes三级)和diperbolehkannya诊所给药的灵魂,而rehabilitatif通过努力寻求支持的政策ODGJ才能在跨部门工作,在RSMM和自助groupdi项目进行的心理社会康复诊所。关键词:心理健康;社区;服务
Gambaran Upaya Pelayanan Kesehatan Jiwa Berbasis Komunitas di Kota Bogor
Abstract
Mental health care services need to be integrated, starting from the central level to the basic level (Puskesmas) so it can develop community mental health care services. This study was conducted to find out more details about mental health care services in the city of Bogor. This study is part of the study of Mental Health in several parts of Indonesia which is carried out by cross sectional design through a qualitative approach. The informants are the mental health programmer in West Java Provincial Health Office, Bogor City Health Office, Health Centers in Bogor city, and a psychiatrist at the Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM). The variables excavated include promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts in mental health program. Data were analyzed thematically according to interview results. The results of the study show that mental health promotion efforts are carried out through socialization of mental health in the community and also in schools, while for preventive efforts, including mentoring the patient's family, searching mental health patients who are shackled, early detection of mental disorders, screening for people with mental disorder (ODGJ) in the community, formation of a mental alert village and 2 minutes screening method at the Puskesmas. Curative efforts were carried out through referral policies of mental health patients (health facilities level 1) can be directly to RSMM (health facilities level 3) and allowed Puskesmas to provide mental medication, while rehabilitative efforts were carried out by striving for a law that supports ODGJ to be able to work across sectors, psychosocial rehabilitation conducted in RSMM and the self-help group program in the Puskesmas.
Keywords : mental health; community; services;
Abstrak
Upaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi mulai dari tingkat pusat hingga Pelayanan kesehatan tingkat dasar (Puskesmas) sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa komunitas. Studi ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci mengenai pelayanan kesehatan jiwa di Kota Bogor. Studi ini merupakan bagian dari studi Kesehatan Jiwa di beberapa wilayah Indonesia yang dilakukan dengan disain potong lintang melalui pendekatan kualitatif. Informan ialah pemegang program jiwa di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Puskesmas di Kota Bogor, serta psikiater di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM). Variabel yang digali meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam program kesehatan jiwa. Data dianalisis secara tematik sesuai dengan hasil wawancara. Hasil studi menunjukkan upaya promosi kesehatan jiwa dilakukan dengan sosialisasi kesehatan jiwa di masyarakat dan juga di sekolah, untuk usaha preventif antara lain pendampingan keluarga pasien, pencarian pasien pasung, deteksi dini gangguan jiwa, penjaringan ODGJ di masyarakat, pembentukan kelurahan siaga jiwa serta metode skrining 2 menit di Puskesmas. Upaya kuratif yang dilakukan ialah kebijakan rujukan pasien jiwa dari Puskesmas (faskes tingkat 1) dapat langsung ke RSMM (Faskes tingkat 3) dan diperbolehkannya Puskesmas memberikan obat jiwa, sedangkan upaya rehabilitatif dilakukan dengan mengupayakan Perda yang mendukung ODGJ untuk dapat bekerja pada lintas sektor, rehabilitasi psikososial yang dilakukan di RSMM serta program self-help groupdi Puskesmas.
Kata Kunci : kesehatan jiwa; komunitas; pelayanan
Abstract
Mental health care services need to be integrated, starting from the central level to the basic level (Puskesmas) so it can develop community mental health care services. This study was conducted to find out more details about mental health care services in the city of Bogor. This study is part of the study of Mental Health in several parts of Indonesia which is carried out by cross sectional design through a qualitative approach. The informants are the mental health programmer in West Java Provincial Health Office, Bogor City Health Office, Health Centers in Bogor city, and a psychiatrist at the Marzoeki Mahdi Hospital (RSMM). The variables excavated include promotive, preventive, curative and rehabilitative efforts in mental health program. Data were analyzed thematically according to interview results. The results of the study show that mental health promotion efforts are carried out through socialization of mental health in the community and also in schools, while for preventive efforts, including mentoring the patient's family, searching mental health patients who are shackled, early detection of mental disorders, screening for people with mental disorder (ODGJ) in the community, formation of a mental alert village and 2 minutes screening method at the Puskesmas. Curative efforts were carried out through referral policies of mental health patients (health facilities level 1) can be directly to RSMM (health facilities level 3) and allowed Puskesmas to provide mental medication, while rehabilitative efforts were carried out by striving for a law that supports ODGJ to be able to work across sectors, psychosocial rehabilitation conducted in RSMM and the self-help group program in the Puskesmas.
Keywords : mental health; community; services;
Abstrak
Upaya pelayanan kesehatan jiwa perlu dilakukan secara terintegrasi mulai dari tingkat pusat hingga Pelayanan kesehatan tingkat dasar (Puskesmas) sehingga terbentuk layanan kesehatan jiwa komunitas. Studi ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci mengenai pelayanan kesehatan jiwa di Kota Bogor. Studi ini merupakan bagian dari studi Kesehatan Jiwa di beberapa wilayah Indonesia yang dilakukan dengan disain potong lintang melalui pendekatan kualitatif. Informan ialah pemegang program jiwa di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Kota Bogor, Puskesmas di Kota Bogor, serta psikiater di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM). Variabel yang digali meliputi upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam program kesehatan jiwa. Data dianalisis secara tematik sesuai dengan hasil wawancara. Hasil studi menunjukkan upaya promosi kesehatan jiwa dilakukan dengan sosialisasi kesehatan jiwa di masyarakat dan juga di sekolah, untuk usaha preventif antara lain pendampingan keluarga pasien, pencarian pasien pasung, deteksi dini gangguan jiwa, penjaringan ODGJ di masyarakat, pembentukan kelurahan siaga jiwa serta metode skrining 2 menit di Puskesmas. Upaya kuratif yang dilakukan ialah kebijakan rujukan pasien jiwa dari Puskesmas (faskes tingkat 1) dapat langsung ke RSMM (Faskes tingkat 3) dan diperbolehkannya Puskesmas memberikan obat jiwa, sedangkan upaya rehabilitatif dilakukan dengan mengupayakan Perda yang mendukung ODGJ untuk dapat bekerja pada lintas sektor, rehabilitasi psikososial yang dilakukan di RSMM serta program self-help groupdi Puskesmas.
Kata Kunci : kesehatan jiwa; komunitas; pelayanan