Sefri Doni, Rita Purnama Sari, D. Nugraheni, E. Manurung, Anawahidah Rizky Manurung
{"title":"南瓜县的文化认同","authors":"Sefri Doni, Rita Purnama Sari, D. Nugraheni, E. Manurung, Anawahidah Rizky Manurung","doi":"10.36424/jpsb.v9i1.325","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Belum terungkapnya identitas khas Labuhabatu dalam bentuk ragam hias merupakan latar belakang dari penelitian ini. Metode yang dipergunakan adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa Diskusi Kelompok Terpumpun atau FGD, wawancara, observasi dan kajian dokumen. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ragam hias khas Labuhanbatu baru mulai ada sejak tahun 1992 sebagaimana tercantum dalam Pokok-Pokok Pemikiran Pengenalan Industri Kecil Tenunan Kain Tradisionil Dengan Menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Di Daerah Tingkat II Labuhanbatu dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Labuhanbatu, Nomor 3 Tahun 1992 tentang Kain Songket Daerah Labuhanbatu sedangkan pada masa sebelum itu ragam hias yang ada adalah ragam hias melayu pada umumnya. Beberapa motif ragam hias khas yang menggambarkan identitas daerah Kabupaten Labuhanbatu yang telah diidentifikasi dari penelitian ini diantaranya adalah: 1) Pilar, 2) Tumbuk Lada, 3) Ompat Tepak, 4) Sisik dan Buah Nonas, 5) Ajir Sawit dan Bukit Barisan, 7) Ompat Nonas dan Ompat Pohon Kelapa Sawit, 8) Pagar, 9) Bunga Lawang, 10) Terubuk, 11) Pohon Karet, 12) Pucuk Rebung, dan 13) Lebah Bergantung. Sedangkan indikasi geografis yang dapat dan memiliki potensi dijadikan sebagai unsur pembentuk motif ragam hias baru yang menggambarkan kekhasan daerah Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan penelitian ini adalah Pilandok, Gamak, Pohon Karet, Sungai, Berombang.","PeriodicalId":33853,"journal":{"name":"Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya","volume":"50 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"RAGAM HIAS SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA KABUPATEN LABUHANBATU\",\"authors\":\"Sefri Doni, Rita Purnama Sari, D. Nugraheni, E. Manurung, Anawahidah Rizky Manurung\",\"doi\":\"10.36424/jpsb.v9i1.325\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Belum terungkapnya identitas khas Labuhabatu dalam bentuk ragam hias merupakan latar belakang dari penelitian ini. Metode yang dipergunakan adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa Diskusi Kelompok Terpumpun atau FGD, wawancara, observasi dan kajian dokumen. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ragam hias khas Labuhanbatu baru mulai ada sejak tahun 1992 sebagaimana tercantum dalam Pokok-Pokok Pemikiran Pengenalan Industri Kecil Tenunan Kain Tradisionil Dengan Menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Di Daerah Tingkat II Labuhanbatu dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Labuhanbatu, Nomor 3 Tahun 1992 tentang Kain Songket Daerah Labuhanbatu sedangkan pada masa sebelum itu ragam hias yang ada adalah ragam hias melayu pada umumnya. Beberapa motif ragam hias khas yang menggambarkan identitas daerah Kabupaten Labuhanbatu yang telah diidentifikasi dari penelitian ini diantaranya adalah: 1) Pilar, 2) Tumbuk Lada, 3) Ompat Tepak, 4) Sisik dan Buah Nonas, 5) Ajir Sawit dan Bukit Barisan, 7) Ompat Nonas dan Ompat Pohon Kelapa Sawit, 8) Pagar, 9) Bunga Lawang, 10) Terubuk, 11) Pohon Karet, 12) Pucuk Rebung, dan 13) Lebah Bergantung. Sedangkan indikasi geografis yang dapat dan memiliki potensi dijadikan sebagai unsur pembentuk motif ragam hias baru yang menggambarkan kekhasan daerah Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan penelitian ini adalah Pilandok, Gamak, Pohon Karet, Sungai, Berombang.\",\"PeriodicalId\":33853,\"journal\":{\"name\":\"Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya\",\"volume\":\"50 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36424/jpsb.v9i1.325\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36424/jpsb.v9i1.325","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
RAGAM HIAS SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA KABUPATEN LABUHANBATU
Belum terungkapnya identitas khas Labuhabatu dalam bentuk ragam hias merupakan latar belakang dari penelitian ini. Metode yang dipergunakan adalah kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa Diskusi Kelompok Terpumpun atau FGD, wawancara, observasi dan kajian dokumen. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa ragam hias khas Labuhanbatu baru mulai ada sejak tahun 1992 sebagaimana tercantum dalam Pokok-Pokok Pemikiran Pengenalan Industri Kecil Tenunan Kain Tradisionil Dengan Menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) Di Daerah Tingkat II Labuhanbatu dan Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tingkat II Labuhanbatu, Nomor 3 Tahun 1992 tentang Kain Songket Daerah Labuhanbatu sedangkan pada masa sebelum itu ragam hias yang ada adalah ragam hias melayu pada umumnya. Beberapa motif ragam hias khas yang menggambarkan identitas daerah Kabupaten Labuhanbatu yang telah diidentifikasi dari penelitian ini diantaranya adalah: 1) Pilar, 2) Tumbuk Lada, 3) Ompat Tepak, 4) Sisik dan Buah Nonas, 5) Ajir Sawit dan Bukit Barisan, 7) Ompat Nonas dan Ompat Pohon Kelapa Sawit, 8) Pagar, 9) Bunga Lawang, 10) Terubuk, 11) Pohon Karet, 12) Pucuk Rebung, dan 13) Lebah Bergantung. Sedangkan indikasi geografis yang dapat dan memiliki potensi dijadikan sebagai unsur pembentuk motif ragam hias baru yang menggambarkan kekhasan daerah Kabupaten Labuhanbatu berdasarkan penelitian ini adalah Pilandok, Gamak, Pohon Karet, Sungai, Berombang.