{"title":"詹亚尔区曼努卡亚利特镇居民参与蒂塔·埃普勒旅游管理","authors":"N. Kartika","doi":"10.25078/PBA.V6I2.2293","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Era otonomi daerah sebagai implikasi dari berlakunya UU No. 32 tahun 2004, memberikan peluang bagi setiap Pemerintah Kabupaten/Kota untuk merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sendiri, serta tuntutan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata berbasis masyarakat mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat. UU No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Peran serta masyarakat dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata. Masyarakat lokal Desa Adat Manukaya Let Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengembangan wisata pusaka di Pura Tirta Empul. keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata di Pura Tirta Empul tidak memberikan manfaat ekonomi langsung kepada seluruh masyarakat lokal yang terlibat dalam operasional pariwisata untuk menopang kehidupan keluarganya karena masih tetap menjalankan profesinya masing-masing sebagai petani, peternak, pedagang dan karyawan atau pegawai lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari","PeriodicalId":32045,"journal":{"name":"Religious Jurnal Studi AgamaAgama dan Lintas Budaya","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA TIRTHA EMPUL DI DESA MANUKAYA LET, KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR\",\"authors\":\"N. Kartika\",\"doi\":\"10.25078/PBA.V6I2.2293\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Era otonomi daerah sebagai implikasi dari berlakunya UU No. 32 tahun 2004, memberikan peluang bagi setiap Pemerintah Kabupaten/Kota untuk merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sendiri, serta tuntutan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata berbasis masyarakat mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat. UU No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Peran serta masyarakat dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata. Masyarakat lokal Desa Adat Manukaya Let Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengembangan wisata pusaka di Pura Tirta Empul. keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata di Pura Tirta Empul tidak memberikan manfaat ekonomi langsung kepada seluruh masyarakat lokal yang terlibat dalam operasional pariwisata untuk menopang kehidupan keluarganya karena masih tetap menjalankan profesinya masing-masing sebagai petani, peternak, pedagang dan karyawan atau pegawai lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari\",\"PeriodicalId\":32045,\"journal\":{\"name\":\"Religious Jurnal Studi AgamaAgama dan Lintas Budaya\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Religious Jurnal Studi AgamaAgama dan Lintas Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.25078/PBA.V6I2.2293\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Religious Jurnal Studi AgamaAgama dan Lintas Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.25078/PBA.V6I2.2293","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN DAYA TARIK WISATA TIRTHA EMPUL DI DESA MANUKAYA LET, KECAMATAN TAMPAKSIRING, KABUPATEN GIANYAR
Era otonomi daerah sebagai implikasi dari berlakunya UU No. 32 tahun 2004, memberikan peluang bagi setiap Pemerintah Kabupaten/Kota untuk merencanakan dan mengelola pembangunan daerahnya sendiri, serta tuntutan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Masyarakat sebagai komponen utama dalam pembangunan pariwisata berbasis masyarakat mempunyai peranan penting dalam menunjang pembangunan pariwisata daerah yang ditujukan untuk mengembangkan potensi lokal yang bersumber dari alam, sosial budaya ataupun ekonomi masyarakat. UU No 9 Tahun 1990 tentang Kepariwisataan menyatakan bahwa masyarakat memiliki kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk berperan serta dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Peran serta masyarakat dalam memelihara sumber daya alam dan budaya yang dimiliki merupakan andil yang besar dan berpotensi menjadi daya tarik wisata. Masyarakat lokal Desa Adat Manukaya Let Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar memegang peranan penting dalam perencanaan dan pengembangan wisata pusaka di Pura Tirta Empul. keterlibatan masyarakat lokal dalam kegiatan pariwisata di Pura Tirta Empul tidak memberikan manfaat ekonomi langsung kepada seluruh masyarakat lokal yang terlibat dalam operasional pariwisata untuk menopang kehidupan keluarganya karena masih tetap menjalankan profesinya masing-masing sebagai petani, peternak, pedagang dan karyawan atau pegawai lainnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari