{"title":"潜在的药物与老年患者的相互作用","authors":"Hijra Novia Suardi, S. Suryawati, Vera Dewi Mulia","doi":"10.24815/JKS.V21I1.21272","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Interaksi obat beresiko terjadi pada kelompok usia lanjut karena penggunaan jumlah obat yang banyak (polifarmasi). Resiko interaksi obat ini dapat meningkat karena perubahan anatomi dan fisiologi tubuh yang menyebabkan penurunan fungsi dari organ yang terlibat dalam proses absorpsi, metabolisme, distribusi dan ekskresi obat. Artikel ini memaparkan beberapa interaksi obat potensial akibat penggunaan lebih dari satu obat pada saat yang bersamaan. Interaksi obat tersebut meliput penggunaan warfarin, ACE-inhibitor dan Digoksin.","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"115 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Interaksi obat potensial pada pasien usia lanjut\",\"authors\":\"Hijra Novia Suardi, S. Suryawati, Vera Dewi Mulia\",\"doi\":\"10.24815/JKS.V21I1.21272\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Interaksi obat beresiko terjadi pada kelompok usia lanjut karena penggunaan jumlah obat yang banyak (polifarmasi). Resiko interaksi obat ini dapat meningkat karena perubahan anatomi dan fisiologi tubuh yang menyebabkan penurunan fungsi dari organ yang terlibat dalam proses absorpsi, metabolisme, distribusi dan ekskresi obat. Artikel ini memaparkan beberapa interaksi obat potensial akibat penggunaan lebih dari satu obat pada saat yang bersamaan. Interaksi obat tersebut meliput penggunaan warfarin, ACE-inhibitor dan Digoksin.\",\"PeriodicalId\":32458,\"journal\":{\"name\":\"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala\",\"volume\":\"115 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24815/JKS.V21I1.21272\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/JKS.V21I1.21272","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Interaksi obat beresiko terjadi pada kelompok usia lanjut karena penggunaan jumlah obat yang banyak (polifarmasi). Resiko interaksi obat ini dapat meningkat karena perubahan anatomi dan fisiologi tubuh yang menyebabkan penurunan fungsi dari organ yang terlibat dalam proses absorpsi, metabolisme, distribusi dan ekskresi obat. Artikel ini memaparkan beberapa interaksi obat potensial akibat penggunaan lebih dari satu obat pada saat yang bersamaan. Interaksi obat tersebut meliput penggunaan warfarin, ACE-inhibitor dan Digoksin.