在爪哇不同地区喷洒滴滴涕对疟疾传播的影响,那里的病媒乌头虫对滴滴涕有抗药性

Arwati Arwati, J. Verdrager
{"title":"在爪哇不同地区喷洒滴滴涕对疟疾传播的影响,那里的病媒乌头虫对滴滴涕有抗药性","authors":"Arwati Arwati, J. Verdrager","doi":"10.22435/bpk.v3i2 Jun.620.","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di Jawa dan Bali vektor utama yang berperanan terhadap transmissi penyakit adalah A. aconitus yang berkembang biak dipersawahan dan A. sundaicus yang berkembang biak diair payau. Resistensi A. aconitus terhadap dieldrin mulai timbul pada tahun 1959 (Subah, Jawa Tengah) dan mulai tahun 1962 juga resistent terhadap DDT (double resistent). Resistensi terhadap DDT dari tahun ketahun makin meluas didaerah pedalaman di Jawa Tengah bahkan meluas sampai dipedalaman Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Karena DDT masih merupakan racun serangga yang paling murah untuk program pemberantasan malaria, maka dilaksanakan percobaan untuk mengetahui sampai berapa jauh manfaat penyemportan dengan DDT didaerah ditnana vektornya telah resistent terhadap racun serangga tersebut. Penelitian dilaksanakan didua daerah di kabupaten Magetan Jawa Timur dan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian yang diperoleh di Magetan baik dari hasil parasite survey, case detection, maupun pengamatan entomologi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah penderita. Kenaikan P.R. dan S.P.R. didaerah yang tidak disemprot jauh lebih besar daripada daerah yang disemprot. Di Bantul terjadi penurunan jumlah penderita baru yang meyakinkan di daerah yang disemprot (323 pada tahun 1972 menjadi 75 pada tahun 1973). Dari hasil yang dicapai terlihat bahwa meskipun vektor telah resistent terhadap DDT masih ada effek dari penyemportan berupa penurunan \"man/vector contact\", \"indoor resting\" dan umur nyamuk pendek yang mempengaruhi \"basic reproduction rate\" dari penyakit malaria Di Magetan dimana manusia dan hewan tinggal dalam bangunan yang sama, hasilnya dapat diharapkan akan kecil bila dibandingkan dengan Yogyakarta, dimana hewan tinggal dikandang terbuka yang terpisah jauh. Penghapusan terhadap DDT yang telah disemprotkan di Magetan juga cukup berarti terutama di rumah-rumah yang bagus. Faktor-faktor ini dapat menerangkan mengapa hasil yang kurang baik di Magetan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa situasi setempat kiranya menyebabkan perbedaan hasil ini. Ditempat dimana hewan ditaruh terpisah dari manusia, Perubahan kecil dari man/vector contact sudah cukup untuk mengurangi penularan. Sebaliknya ditempat dimana hewan dan manusia tinggal pada tempat yang berdekatan, perobahan man/vector contact tidak cukup untuk memberikan pengurangan terhadap penularan. Pada keadaan yang demikian perlu dipakai racun serangga lain yang mengakibatkan kematian yang tinggi terhadap vektor.","PeriodicalId":13470,"journal":{"name":"Indonesian Bulletin of Health Research","volume":"71 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1975-06-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Impact of Ddt Spraying on Malaria Transmission in Different Areas of Java Where the Vector a. Aconitus is Resistant to Ddt\",\"authors\":\"Arwati Arwati, J. Verdrager\",\"doi\":\"10.22435/bpk.v3i2 Jun.620.\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Di Jawa dan Bali vektor utama yang berperanan terhadap transmissi penyakit adalah A. aconitus yang berkembang biak dipersawahan dan A. sundaicus yang berkembang biak diair payau. Resistensi A. aconitus terhadap dieldrin mulai timbul pada tahun 1959 (Subah, Jawa Tengah) dan mulai tahun 1962 juga resistent terhadap DDT (double resistent). Resistensi terhadap DDT dari tahun ketahun makin meluas didaerah pedalaman di Jawa Tengah bahkan meluas sampai dipedalaman Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Karena DDT masih merupakan racun serangga yang paling murah untuk program pemberantasan malaria, maka dilaksanakan percobaan untuk mengetahui sampai berapa jauh manfaat penyemportan dengan DDT didaerah ditnana vektornya telah resistent terhadap racun serangga tersebut. Penelitian dilaksanakan didua daerah di kabupaten Magetan Jawa Timur dan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian yang diperoleh di Magetan baik dari hasil parasite survey, case detection, maupun pengamatan entomologi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah penderita. Kenaikan P.R. dan S.P.R. didaerah yang tidak disemprot jauh lebih besar daripada daerah yang disemprot. Di Bantul terjadi penurunan jumlah penderita baru yang meyakinkan di daerah yang disemprot (323 pada tahun 1972 menjadi 75 pada tahun 1973). Dari hasil yang dicapai terlihat bahwa meskipun vektor telah resistent terhadap DDT masih ada effek dari penyemportan berupa penurunan \\\"man/vector contact\\\", \\\"indoor resting\\\" dan umur nyamuk pendek yang mempengaruhi \\\"basic reproduction rate\\\" dari penyakit malaria Di Magetan dimana manusia dan hewan tinggal dalam bangunan yang sama, hasilnya dapat diharapkan akan kecil bila dibandingkan dengan Yogyakarta, dimana hewan tinggal dikandang terbuka yang terpisah jauh. Penghapusan terhadap DDT yang telah disemprotkan di Magetan juga cukup berarti terutama di rumah-rumah yang bagus. Faktor-faktor ini dapat menerangkan mengapa hasil yang kurang baik di Magetan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa situasi setempat kiranya menyebabkan perbedaan hasil ini. Ditempat dimana hewan ditaruh terpisah dari manusia, Perubahan kecil dari man/vector contact sudah cukup untuk mengurangi penularan. Sebaliknya ditempat dimana hewan dan manusia tinggal pada tempat yang berdekatan, perobahan man/vector contact tidak cukup untuk memberikan pengurangan terhadap penularan. Pada keadaan yang demikian perlu dipakai racun serangga lain yang mengakibatkan kematian yang tinggi terhadap vektor.\",\"PeriodicalId\":13470,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Bulletin of Health Research\",\"volume\":\"71 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"1975-06-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Bulletin of Health Research\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/bpk.v3i2 Jun.620.\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Bulletin of Health Research","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/bpk.v3i2 Jun.620.","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在爪哇和巴厘岛,治疗这种疾病的主要媒介是一种菌类传播者,另一种是在咸水中繁殖的微生物sundaicus。1959年,迪埃尔德林的乌斯提抗药性开始上升,1962年开始持续存在于滴滴涕(双重存在)。多年来,对滴滴涕的抵抗力一直延伸到爪哇中部的内陆地区,甚至在与爪哇中部接壤的爪哇东部。由于滴滴涕仍然是除疟疾项目中最便宜的杀虫剂,因此人们进行了试验,试图了解滴滴涕在滴滴涕区域的作用有多大。这项研究在爪哇东部的马吉坦区和日惹的班图尔区进行。从寄生虫调查、病例检测和昆虫观察中获得的研究表明,患者的数量正在增加。未喷洒区域的P.R.和不喷洒区域的增长率比喷洒区域大得多。协助减少喷洒区域内令人信服的新患者数量(1972年的323年至1973年的75年)。从取得的结果表明,尽管已经对DDT还有effek resistent矢量的penyemportan伙计-向量联系”下降,“resting室内和蚊子的寿命短疟疾的影响“basic reproduction率”在研究人类和动物住在同一栋楼里,结果可以预计将宣布与西方国家相比,在日惹,小动物住在笼子里的开放是天壤之别。去除在Magetan喷洒的DDT也很重要,尤其是在好的家庭中。这些因素可以解释为什么马吉坦的结果不好。因此,可以得出结论,当地的情况导致了结果的不同。在动物与人类分离的地方,人类/向量接触的微小变化足以减少传染。另一方面,在动物和人类生活在附近的地方,有限的人类/向量接触不足以减少传染。在这种情况下,必须使用其他毒素,导致高危向量死亡。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Impact of Ddt Spraying on Malaria Transmission in Different Areas of Java Where the Vector a. Aconitus is Resistant to Ddt
Di Jawa dan Bali vektor utama yang berperanan terhadap transmissi penyakit adalah A. aconitus yang berkembang biak dipersawahan dan A. sundaicus yang berkembang biak diair payau. Resistensi A. aconitus terhadap dieldrin mulai timbul pada tahun 1959 (Subah, Jawa Tengah) dan mulai tahun 1962 juga resistent terhadap DDT (double resistent). Resistensi terhadap DDT dari tahun ketahun makin meluas didaerah pedalaman di Jawa Tengah bahkan meluas sampai dipedalaman Jawa Timur yang berbatasan dengan Jawa Tengah. Karena DDT masih merupakan racun serangga yang paling murah untuk program pemberantasan malaria, maka dilaksanakan percobaan untuk mengetahui sampai berapa jauh manfaat penyemportan dengan DDT didaerah ditnana vektornya telah resistent terhadap racun serangga tersebut. Penelitian dilaksanakan didua daerah di kabupaten Magetan Jawa Timur dan Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Hasil penelitian yang diperoleh di Magetan baik dari hasil parasite survey, case detection, maupun pengamatan entomologi menunjukkan bahwa terjadi kenaikan jumlah penderita. Kenaikan P.R. dan S.P.R. didaerah yang tidak disemprot jauh lebih besar daripada daerah yang disemprot. Di Bantul terjadi penurunan jumlah penderita baru yang meyakinkan di daerah yang disemprot (323 pada tahun 1972 menjadi 75 pada tahun 1973). Dari hasil yang dicapai terlihat bahwa meskipun vektor telah resistent terhadap DDT masih ada effek dari penyemportan berupa penurunan "man/vector contact", "indoor resting" dan umur nyamuk pendek yang mempengaruhi "basic reproduction rate" dari penyakit malaria Di Magetan dimana manusia dan hewan tinggal dalam bangunan yang sama, hasilnya dapat diharapkan akan kecil bila dibandingkan dengan Yogyakarta, dimana hewan tinggal dikandang terbuka yang terpisah jauh. Penghapusan terhadap DDT yang telah disemprotkan di Magetan juga cukup berarti terutama di rumah-rumah yang bagus. Faktor-faktor ini dapat menerangkan mengapa hasil yang kurang baik di Magetan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa situasi setempat kiranya menyebabkan perbedaan hasil ini. Ditempat dimana hewan ditaruh terpisah dari manusia, Perubahan kecil dari man/vector contact sudah cukup untuk mengurangi penularan. Sebaliknya ditempat dimana hewan dan manusia tinggal pada tempat yang berdekatan, perobahan man/vector contact tidak cukup untuk memberikan pengurangan terhadap penularan. Pada keadaan yang demikian perlu dipakai racun serangga lain yang mengakibatkan kematian yang tinggi terhadap vektor.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
Dua Puluh Lima Tahun Kerja Sama Depkes RI dengan Namru-2 Progress in Diarrheal Disease Research at Namru-2 in Collaboration with Badan Litbangkes and Rspi Cisadane River Water Pollution Glucose -6- Phosphate Dehydrogenase Deficiency and Haemoglobinophaties in Resident of Arso Pir, Irian Jaya Mortality In Infancy And Childhood In Indonesia
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1