{"title":"施二氧化硅增溶菌可提高玉米水分利用率","authors":"I. P. Sari, Y. Lestari, H. Hamim, L. Santi","doi":"10.22302/iribb.jur.mp.v90i1.493","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract Global climate change will result in decreased rainfall and increased evaporation. Thus, it is estimated that the frequency and severity of drought stress will get worse. Silica increases plant drought resistance by improving water use efficiency in plants. Despite its abundant availability in soil, most silica sources are not available to plants due to their low solubility. Silica solubilizing bacteria (SSB) have an important role in increasing the available silica. This study aims to observe the silica solubilizing activity of three SSB isolates collections of PPBBI on insoluble silica sources, including magnesium trisilicate, quartz, and feldspar, and see their effects on increasing water use efficiency in corn plants via drought experiments. SSB activity was measured using the modified standard method of 4500-SiO2 D Heteropoly blue. Drought control in the greenhouse follows the Snow and Tingey system. The experimental design used a completely randomized design factorial with irrigation conditions and SSB species as variables. Water use efficiency is measured in real-time with a sap flow meter. The results showed that SSB Pseudomonas fluorescens-B41 had the highest silica dissolving activity 81.93 ppm on Mg-trisilicate. The application of SSB can reduce maize transpiration rate and increase water use efficiency up to 84% under moderate drought stress and 46% under normal irrigation, but in severe drought stress, where the nutrient solution was maintained at 25 cm from plant root, water use efficiency was not significant. This is suspected due to the extreme drought conditions in the potting soil so that the applied SSB cannot maintain its activities.[Keywords: aquaporin, drought stress, Snow and Tingey system, SSB, quartz]AbstrakPerubahan iklim global mengakibatkan penurunan curah hujan dan peningkatan evaporasi, sehingga diperkirakan frekuensi dan tingkat keparahan cekaman kekeringan akan semakin tinggi. Silika (Si) diketahui dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dengan cara memperbaiki efisiensi penggunaan air pada tanaman. Meskipun ketersediaanya berlimpah di tanah, sebagian besar Si dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman, karena sifat kelarutannya yang rendah. Untuk meningkatkan silika tersedia bagi tanaman, bakteri pelarut silika (BPS) memiliki peranan yang penting. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas pelarutan silika dari tiga koleksi isolat BPS Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) pada sumber silika tidak larut berupa magnesium trisilikat, kuarsa, dan feldspar, serta melihat pengaruh aplikasi BPS terhadap efisiensi penggunaan air pada tanaman jagung yang diberi perlakuan cekaman kekeringan. Aktivitas pelarutan silika diukur menggunakan modifikasi metode standar 4500-SiO2 D Heteropoly blue. Pengendalian kekeringan di rumah kaca mengadaptasi sistem Snow dan Tingey. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan kondisi kekeringan dan jenis bakteri BPS sebagai peubah bebas. Efisiensi penggunaan air diukur secara real time dengan sap flow meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPS dengan kode Pseudomonas fluorescens-B.41 memiliki aktivitas pelarutan silika tertinggi pada susbtrat Mg-trisilika yaitu 81,93 ppm. Aplikasi BPS menurunkan laju transpirasi jagung dan meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 84% pada cekaman kekeringan sedang dan 46% pada irigasi normal, namun pada cekaman kekeringan parah, dimana larutan hara dipertahankan pada jarak 25 cm dari sistem perakaran efisiensi penggunaan air tidak signifikan. Diduga hal ini disebabkan kondisi kekeringan pada media tanam terlalu ekstrim sehingga BPS yang diaplikasi tidak dapat mempertahankan aktivitasnya.[Kata kunci: aquaporin, cekaman kekeringan, sistem Snow dan Tingey, BPS, kuarsa]","PeriodicalId":11660,"journal":{"name":"E-Journal Menara Perkebunan","volume":"46 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-04-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Application of silica solubilizing bacteria increases water efficiency in maize\",\"authors\":\"I. P. Sari, Y. Lestari, H. Hamim, L. Santi\",\"doi\":\"10.22302/iribb.jur.mp.v90i1.493\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract Global climate change will result in decreased rainfall and increased evaporation. Thus, it is estimated that the frequency and severity of drought stress will get worse. Silica increases plant drought resistance by improving water use efficiency in plants. Despite its abundant availability in soil, most silica sources are not available to plants due to their low solubility. Silica solubilizing bacteria (SSB) have an important role in increasing the available silica. This study aims to observe the silica solubilizing activity of three SSB isolates collections of PPBBI on insoluble silica sources, including magnesium trisilicate, quartz, and feldspar, and see their effects on increasing water use efficiency in corn plants via drought experiments. SSB activity was measured using the modified standard method of 4500-SiO2 D Heteropoly blue. Drought control in the greenhouse follows the Snow and Tingey system. The experimental design used a completely randomized design factorial with irrigation conditions and SSB species as variables. Water use efficiency is measured in real-time with a sap flow meter. The results showed that SSB Pseudomonas fluorescens-B41 had the highest silica dissolving activity 81.93 ppm on Mg-trisilicate. The application of SSB can reduce maize transpiration rate and increase water use efficiency up to 84% under moderate drought stress and 46% under normal irrigation, but in severe drought stress, where the nutrient solution was maintained at 25 cm from plant root, water use efficiency was not significant. This is suspected due to the extreme drought conditions in the potting soil so that the applied SSB cannot maintain its activities.[Keywords: aquaporin, drought stress, Snow and Tingey system, SSB, quartz]AbstrakPerubahan iklim global mengakibatkan penurunan curah hujan dan peningkatan evaporasi, sehingga diperkirakan frekuensi dan tingkat keparahan cekaman kekeringan akan semakin tinggi. Silika (Si) diketahui dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dengan cara memperbaiki efisiensi penggunaan air pada tanaman. Meskipun ketersediaanya berlimpah di tanah, sebagian besar Si dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman, karena sifat kelarutannya yang rendah. Untuk meningkatkan silika tersedia bagi tanaman, bakteri pelarut silika (BPS) memiliki peranan yang penting. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas pelarutan silika dari tiga koleksi isolat BPS Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) pada sumber silika tidak larut berupa magnesium trisilikat, kuarsa, dan feldspar, serta melihat pengaruh aplikasi BPS terhadap efisiensi penggunaan air pada tanaman jagung yang diberi perlakuan cekaman kekeringan. Aktivitas pelarutan silika diukur menggunakan modifikasi metode standar 4500-SiO2 D Heteropoly blue. Pengendalian kekeringan di rumah kaca mengadaptasi sistem Snow dan Tingey. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan kondisi kekeringan dan jenis bakteri BPS sebagai peubah bebas. Efisiensi penggunaan air diukur secara real time dengan sap flow meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPS dengan kode Pseudomonas fluorescens-B.41 memiliki aktivitas pelarutan silika tertinggi pada susbtrat Mg-trisilika yaitu 81,93 ppm. Aplikasi BPS menurunkan laju transpirasi jagung dan meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 84% pada cekaman kekeringan sedang dan 46% pada irigasi normal, namun pada cekaman kekeringan parah, dimana larutan hara dipertahankan pada jarak 25 cm dari sistem perakaran efisiensi penggunaan air tidak signifikan. Diduga hal ini disebabkan kondisi kekeringan pada media tanam terlalu ekstrim sehingga BPS yang diaplikasi tidak dapat mempertahankan aktivitasnya.[Kata kunci: aquaporin, cekaman kekeringan, sistem Snow dan Tingey, BPS, kuarsa]\",\"PeriodicalId\":11660,\"journal\":{\"name\":\"E-Journal Menara Perkebunan\",\"volume\":\"46 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-04-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"E-Journal Menara Perkebunan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v90i1.493\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"E-Journal Menara Perkebunan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22302/iribb.jur.mp.v90i1.493","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
全球气候变化将导致降雨量减少和蒸发量增加。因此,估计干旱压力的频率和严重程度将会恶化。二氧化硅通过提高植物水分利用效率来提高植物抗旱性。尽管二氧化硅在土壤中有丰富的可用性,但由于其溶解度低,大多数二氧化硅源不能为植物所利用。二氧化硅增溶菌(SSB)对提高有效二氧化硅具有重要作用。本研究旨在通过干旱试验,观察PPBBI三种SSB菌株对三硅酸镁、石英和长石等不溶性硅源的增溶活性,并观察其对提高玉米植株水分利用效率的影响。采用改进的4500-SiO2 D杂多蓝标准法测定SSB活性。温室的干旱控制遵循Snow和Tingey系统。试验设计采用完全随机设计因子,以灌溉条件和SSB品种为变量。水的利用效率是实时测量与液流计。结果表明,SSB荧光假单胞菌- b41对三硅酸镁的溶解活性最高,为81.93 ppm。在中度干旱胁迫下,施SSB可使玉米蒸腾速率降低84%,水分利用效率提高46%,但在重度干旱胁迫下,当营养液保持在离根25 cm处时,水分利用效率不显著。这被怀疑是由于盆栽土壤的极端干旱条件,使施用的SSB不能保持其活性。[关键词]水通道蛋白,干旱胁迫,雪和廷吉系统,SSB,石英]摘要:perubahan iklim global mengakibatkan penurunan curah hujan dan peningkatan蒸发,sehinga diperkirakan frekuensi dan tingkat keparahan cekaman kekeringan akan semakin tinggi。Silika (Si) diketahui dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dengan cara member perbaiki efisiensi penggunaan air paada tanaman。Meskipun ketersediaanya berlimpah di tanah, sebagian besar Si dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman, karena sifat kelarutannya yang rendah。Untuk meningkatkan silka tersedia bagi tanaman, bakteri pelarut silka (BPS) memoriliki peranan yang penting。Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas pelarutan silika达里语tiga koleksi isolat BPS Pusat Penelitian Bioteknologi丹Bioindustri印尼(PPBBI)篇sumber silika有些larut berupa镁trisilikat, kuarsa,丹长石,舒达melihat pengaruh aplikasi BPS terhadap efisiensi penggunaan空气篇tanaman jagung杨diberi perlakuan cekaman kekeringan。白绢绢diukur menggunakan改性卡西法标准4500-SiO2 D杂多蓝。彭根大连,柯克凌,迪鲁玛,卡卡,蒙纳塔斯系统,雪丹,廷格。ranchangan percobaan menggunakan ranchangan acak lengkap工厂dengan kondisi kekeringan dan jenis bakteri BPS sebagai peubah bebas。Efisiensi penggunaan air diukur secara实时登干液流量仪。荧光假单胞菌b。41 memoriliki aktivitas pelarutan silika tertinggi pada底物Mg-trisilika yaitu 81,93 ppm。applikasi BPS menurunkan laju transpirasi jagung dan meningkatkan efisiensi penggunaan air hinga 84% pada cekaman kekeringan sedang dan 46% pada irigasi normal, namun pada cekaman kekeringan parah, dimana larutan hara dipertahankan pada jarak 25 cm dari system perakaran efisiensi penggunaan air tidak signifikan。Diduga hal ini disebabkan kondisi kekeringan和pada media tanam teralalstrim seinga BPS yang Diduga hal tankikika datakan活动在中国。[Kata kunci:水通道蛋白,cekaman kekeringan, system Snow dan Tingey, BPS, kuarsa]
Application of silica solubilizing bacteria increases water efficiency in maize
Abstract Global climate change will result in decreased rainfall and increased evaporation. Thus, it is estimated that the frequency and severity of drought stress will get worse. Silica increases plant drought resistance by improving water use efficiency in plants. Despite its abundant availability in soil, most silica sources are not available to plants due to their low solubility. Silica solubilizing bacteria (SSB) have an important role in increasing the available silica. This study aims to observe the silica solubilizing activity of three SSB isolates collections of PPBBI on insoluble silica sources, including magnesium trisilicate, quartz, and feldspar, and see their effects on increasing water use efficiency in corn plants via drought experiments. SSB activity was measured using the modified standard method of 4500-SiO2 D Heteropoly blue. Drought control in the greenhouse follows the Snow and Tingey system. The experimental design used a completely randomized design factorial with irrigation conditions and SSB species as variables. Water use efficiency is measured in real-time with a sap flow meter. The results showed that SSB Pseudomonas fluorescens-B41 had the highest silica dissolving activity 81.93 ppm on Mg-trisilicate. The application of SSB can reduce maize transpiration rate and increase water use efficiency up to 84% under moderate drought stress and 46% under normal irrigation, but in severe drought stress, where the nutrient solution was maintained at 25 cm from plant root, water use efficiency was not significant. This is suspected due to the extreme drought conditions in the potting soil so that the applied SSB cannot maintain its activities.[Keywords: aquaporin, drought stress, Snow and Tingey system, SSB, quartz]AbstrakPerubahan iklim global mengakibatkan penurunan curah hujan dan peningkatan evaporasi, sehingga diperkirakan frekuensi dan tingkat keparahan cekaman kekeringan akan semakin tinggi. Silika (Si) diketahui dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap kekeringan dengan cara memperbaiki efisiensi penggunaan air pada tanaman. Meskipun ketersediaanya berlimpah di tanah, sebagian besar Si dalam bentuk yang tidak tersedia bagi tanaman, karena sifat kelarutannya yang rendah. Untuk meningkatkan silika tersedia bagi tanaman, bakteri pelarut silika (BPS) memiliki peranan yang penting. Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas pelarutan silika dari tiga koleksi isolat BPS Pusat Penelitian Bioteknologi dan Bioindustri Indonesia (PPBBI) pada sumber silika tidak larut berupa magnesium trisilikat, kuarsa, dan feldspar, serta melihat pengaruh aplikasi BPS terhadap efisiensi penggunaan air pada tanaman jagung yang diberi perlakuan cekaman kekeringan. Aktivitas pelarutan silika diukur menggunakan modifikasi metode standar 4500-SiO2 D Heteropoly blue. Pengendalian kekeringan di rumah kaca mengadaptasi sistem Snow dan Tingey. Rancangan percobaan menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan kondisi kekeringan dan jenis bakteri BPS sebagai peubah bebas. Efisiensi penggunaan air diukur secara real time dengan sap flow meter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BPS dengan kode Pseudomonas fluorescens-B.41 memiliki aktivitas pelarutan silika tertinggi pada susbtrat Mg-trisilika yaitu 81,93 ppm. Aplikasi BPS menurunkan laju transpirasi jagung dan meningkatkan efisiensi penggunaan air hingga 84% pada cekaman kekeringan sedang dan 46% pada irigasi normal, namun pada cekaman kekeringan parah, dimana larutan hara dipertahankan pada jarak 25 cm dari sistem perakaran efisiensi penggunaan air tidak signifikan. Diduga hal ini disebabkan kondisi kekeringan pada media tanam terlalu ekstrim sehingga BPS yang diaplikasi tidak dapat mempertahankan aktivitasnya.[Kata kunci: aquaporin, cekaman kekeringan, sistem Snow dan Tingey, BPS, kuarsa]