Ratu Wifaira Azzahra, Niky Murdaya, Adnan Aly Al Shofwan, Erlangga Ramadan, Savira Dwi Utami
{"title":"分子船坞中提取Kenikir (Cosmos codatus)为炎症反应中的ilto6抑制剂","authors":"Ratu Wifaira Azzahra, Niky Murdaya, Adnan Aly Al Shofwan, Erlangga Ramadan, Savira Dwi Utami","doi":"10.24843/jfu.2021.v10.i02.p05","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Inflamasi merupakan reaksi alami tubuh untuk melindungi diri dari patogen menyebab penyakit. Interleukin-6 (IL-6) berperan sebagai sitokin pro-inflamasi dan antiinflamasi yang dikeluarkan oleh sel T dan makrofag untuk merangsang respon imun saat terjadi infeksi. Pada penelitian ini, dilakukan studi in silico ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus) sebagai anti-inflamasi yang didasarkan pada afinitas terhadap Interleukin-6 (IL-6) dengan menggunakan metode molecular docking secara in silico. Penelitian ini meliputi simulasi penambatan molekuler kandungan senyawa ekstrak etanol daun kenikir terhadap reseptor IL-6 (PDB ID : 1ALU) dan prediksi profil farmakokinetik dan toksisitas menggunakan server Pre-ADMET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh empat senyawa potensial, yaitu C1 (Kaempferol), C2 (1-Caffeoylquinic acid, C3 (Procyanidin B1), dan C5 (Quercetin-3-O-pentoside).Keempat senyawa tersebut memiliki nilai ?G dan Ki yang lebih baik dibandingkan dengan ligan alami. Nilai ?G; Ki senyawa uji tersebut, yaitu berturut-turut (-5,29 Kkal/mol; 133,31 uM), (-6,02 Kkal/mol; 38,44 uM), (-5,38 Kkal/mol; 114,24 uM), dan (-5,46 Kkal/mol; 99,50 uM). Hasil PreADMET keempat senyawa tersebut memiliki daya adsorpsi yang baik sehingga dapat dipertimbangkan dalam pembuatan sediaan rute oral. Hasil ames test menunjukkan bahwa C1 dan C2 bersifat mutagenik, sedangkan C3 dan C4 non mutagenik.","PeriodicalId":17752,"journal":{"name":"Jurnal Farmasi Udayana","volume":"64 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Molecular Docking Senyawa Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus) Sebagai Inhibitor Il-6 Dalam Respon Inflamasi\",\"authors\":\"Ratu Wifaira Azzahra, Niky Murdaya, Adnan Aly Al Shofwan, Erlangga Ramadan, Savira Dwi Utami\",\"doi\":\"10.24843/jfu.2021.v10.i02.p05\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Inflamasi merupakan reaksi alami tubuh untuk melindungi diri dari patogen menyebab penyakit. Interleukin-6 (IL-6) berperan sebagai sitokin pro-inflamasi dan antiinflamasi yang dikeluarkan oleh sel T dan makrofag untuk merangsang respon imun saat terjadi infeksi. Pada penelitian ini, dilakukan studi in silico ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus) sebagai anti-inflamasi yang didasarkan pada afinitas terhadap Interleukin-6 (IL-6) dengan menggunakan metode molecular docking secara in silico. Penelitian ini meliputi simulasi penambatan molekuler kandungan senyawa ekstrak etanol daun kenikir terhadap reseptor IL-6 (PDB ID : 1ALU) dan prediksi profil farmakokinetik dan toksisitas menggunakan server Pre-ADMET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh empat senyawa potensial, yaitu C1 (Kaempferol), C2 (1-Caffeoylquinic acid, C3 (Procyanidin B1), dan C5 (Quercetin-3-O-pentoside).Keempat senyawa tersebut memiliki nilai ?G dan Ki yang lebih baik dibandingkan dengan ligan alami. Nilai ?G; Ki senyawa uji tersebut, yaitu berturut-turut (-5,29 Kkal/mol; 133,31 uM), (-6,02 Kkal/mol; 38,44 uM), (-5,38 Kkal/mol; 114,24 uM), dan (-5,46 Kkal/mol; 99,50 uM). Hasil PreADMET keempat senyawa tersebut memiliki daya adsorpsi yang baik sehingga dapat dipertimbangkan dalam pembuatan sediaan rute oral. Hasil ames test menunjukkan bahwa C1 dan C2 bersifat mutagenik, sedangkan C3 dan C4 non mutagenik.\",\"PeriodicalId\":17752,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Farmasi Udayana\",\"volume\":\"64 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Farmasi Udayana\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24843/jfu.2021.v10.i02.p05\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Farmasi Udayana","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24843/jfu.2021.v10.i02.p05","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Molecular Docking Senyawa Ekstrak Etanol Daun Kenikir (Cosmos caudatus) Sebagai Inhibitor Il-6 Dalam Respon Inflamasi
Inflamasi merupakan reaksi alami tubuh untuk melindungi diri dari patogen menyebab penyakit. Interleukin-6 (IL-6) berperan sebagai sitokin pro-inflamasi dan antiinflamasi yang dikeluarkan oleh sel T dan makrofag untuk merangsang respon imun saat terjadi infeksi. Pada penelitian ini, dilakukan studi in silico ekstrak etanol daun kenikir (Cosmos caudatus) sebagai anti-inflamasi yang didasarkan pada afinitas terhadap Interleukin-6 (IL-6) dengan menggunakan metode molecular docking secara in silico. Penelitian ini meliputi simulasi penambatan molekuler kandungan senyawa ekstrak etanol daun kenikir terhadap reseptor IL-6 (PDB ID : 1ALU) dan prediksi profil farmakokinetik dan toksisitas menggunakan server Pre-ADMET. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diperoleh empat senyawa potensial, yaitu C1 (Kaempferol), C2 (1-Caffeoylquinic acid, C3 (Procyanidin B1), dan C5 (Quercetin-3-O-pentoside).Keempat senyawa tersebut memiliki nilai ?G dan Ki yang lebih baik dibandingkan dengan ligan alami. Nilai ?G; Ki senyawa uji tersebut, yaitu berturut-turut (-5,29 Kkal/mol; 133,31 uM), (-6,02 Kkal/mol; 38,44 uM), (-5,38 Kkal/mol; 114,24 uM), dan (-5,46 Kkal/mol; 99,50 uM). Hasil PreADMET keempat senyawa tersebut memiliki daya adsorpsi yang baik sehingga dapat dipertimbangkan dalam pembuatan sediaan rute oral. Hasil ames test menunjukkan bahwa C1 dan C2 bersifat mutagenik, sedangkan C3 dan C4 non mutagenik.