{"title":"铁缺乏和人体质量指数贫血对青少年月经周期的影响","authors":"Nilatul Izah, Istiqomah Dwi Andari","doi":"10.52657/jik.v11i2.1757","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) ditemukan sebanyak 68% wanita usia 10-59 tahun mengalami menstruasi tidak teratur. Gangguan menstruasi dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup dan menimbulkan beban keuangan, gangguan menstruasi dapat dipengaruhi oleh berat badan, frekuensi olahraga, aktivitas fisik, diet, paparan lingkungan, kondisi kerja, sinkronisasi proses menstruasi, dan gangguan endokrin. Angka kejadian gangguan silus menstruasi pada wanita yang mengalami obesitas 1,89 kali lebih besar dibandingkan wanita dengan status gizi normal sedangkan wanita yang mengalami stres 2 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang tidak stres. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian ini termasuk Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di MA Ketanggungan. Penelitian dilakukan dengan pemeriksaan kadar HB untuk mengetahui status anemia, IMT untuk mengetahui status gizi dan memberikan pertanyaan tentang siklus menstruasi. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square dengan = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara status anemia dengan siklus menstruasi dengan nilai p value 0,024 atau < 0,05, sedangkan status gizi (IMT) tidak berpengaruh terhadap siklus menstruasi dengan nilai p value 0,828 atau > 0,05.","PeriodicalId":17699,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan","volume":"8 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI REMAJA\",\"authors\":\"Nilatul Izah, Istiqomah Dwi Andari\",\"doi\":\"10.52657/jik.v11i2.1757\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) ditemukan sebanyak 68% wanita usia 10-59 tahun mengalami menstruasi tidak teratur. Gangguan menstruasi dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup dan menimbulkan beban keuangan, gangguan menstruasi dapat dipengaruhi oleh berat badan, frekuensi olahraga, aktivitas fisik, diet, paparan lingkungan, kondisi kerja, sinkronisasi proses menstruasi, dan gangguan endokrin. Angka kejadian gangguan silus menstruasi pada wanita yang mengalami obesitas 1,89 kali lebih besar dibandingkan wanita dengan status gizi normal sedangkan wanita yang mengalami stres 2 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang tidak stres. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian ini termasuk Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di MA Ketanggungan. Penelitian dilakukan dengan pemeriksaan kadar HB untuk mengetahui status anemia, IMT untuk mengetahui status gizi dan memberikan pertanyaan tentang siklus menstruasi. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square dengan = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara status anemia dengan siklus menstruasi dengan nilai p value 0,024 atau < 0,05, sedangkan status gizi (IMT) tidak berpengaruh terhadap siklus menstruasi dengan nilai p value 0,828 atau > 0,05.\",\"PeriodicalId\":17699,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan\",\"volume\":\"8 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-20\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52657/jik.v11i2.1757\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52657/jik.v11i2.1757","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH ANEMIA DEFISIENSI BESI DAN INDEKS MASSA TUBUH TERHADAP SIKLUS MENSTRUASI REMAJA
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) ditemukan sebanyak 68% wanita usia 10-59 tahun mengalami menstruasi tidak teratur. Gangguan menstruasi dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup dan menimbulkan beban keuangan, gangguan menstruasi dapat dipengaruhi oleh berat badan, frekuensi olahraga, aktivitas fisik, diet, paparan lingkungan, kondisi kerja, sinkronisasi proses menstruasi, dan gangguan endokrin. Angka kejadian gangguan silus menstruasi pada wanita yang mengalami obesitas 1,89 kali lebih besar dibandingkan wanita dengan status gizi normal sedangkan wanita yang mengalami stres 2 kali lebih besar dibandingkan dengan subjek yang tidak stres. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Pendekatan penelitian ini termasuk Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja putri di MA Ketanggungan. Penelitian dilakukan dengan pemeriksaan kadar HB untuk mengetahui status anemia, IMT untuk mengetahui status gizi dan memberikan pertanyaan tentang siklus menstruasi. Analisis data bivariat menggunakan uji chi square dengan = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara status anemia dengan siklus menstruasi dengan nilai p value 0,024 atau < 0,05, sedangkan status gizi (IMT) tidak berpengaruh terhadap siklus menstruasi dengan nilai p value 0,828 atau > 0,05.