{"title":"TREN ANGKA PUTUS SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SELAMA 10 TAHUN KE DEPAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA","authors":"Malisa Bunga Hati","doi":"10.21831/sakp.v9i3.17205","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui tren angka putus sekolah jenjang SMK selama 10 tahun ke depan di DIY; 2. Mengetahui kebijakan dan program yang diupayakan pemerintah untuk mengurangi angka putus sekolah di DIY. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode analisis data sekunder dan wawancara. Data sekunder berasal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY. Analisis data menggunakan Analisis Tren dengan persamaan Ẏ = 𝑎 + 𝑏𝑥. Hasil penelitian adalah: 1. Tren APtS jenjang SMK selama 10 tahun ke depan di DIY pada anak laki-laki mengalami kecenderungan menurun dengan persentase mencapai 0,92% dan telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan, sedangkan pada anak perempuan mengalami kecenderungan meningkat dengan persentase mencapai 2,12% dan belum mampu memenuhi Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan; dan 2. Kebijakan dan program untuk mengurangi APtS jenjang SMK di DIY yaitu kebijakan pembiayaan pendidikan melalui program BOS dan kebijakan serta program dengan inovasi di masing-masing daerah. Kata Kunci: Tren, Angka Putus Sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan, DIY. AbstractThis study aims to: 1. Determine the trend of vocational school dropout rates for the next 10 years in DIY; 2. Knowing the policies and programs being pursued by the government to reduce the number of dropouts in DIY. This research uses a descriptive quantitative approach with secondary data analysis and interview methods. Secondary data came from the Department of Youth Education and Sports DIY. Data analysis uses Trend Analysis with the equation Ẏ = 𝑎 + 𝑏𝑥. The results of the study are: 1. The trend of APtS Vocational School for the next 10 years in DIY in boys has a downward trend with a percentage reaching 0,92% and has met the Minimum Service Standards in Education, while girls have a tendency to increase with a percentage reached 2,12% and have not been able to meet the Minimum Service Standards in Education; and 2. Policies and programs to reduce the APtS of SMK levels in DIY, namely the education financing policy through the BOS program and policies and programs with innovation in the region. Keywords: Trends, Dropout Rates, Vocational High Schools, DIY.","PeriodicalId":21931,"journal":{"name":"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Spektrum Analisis Kebijakan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/sakp.v9i3.17205","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在:1。了解高中辍学生在未来10年的趋势SMK在DIY;2. 了解政府为减少DIY辍学率所寻求的政策和计划。该研究采用定量描述性方法与次要数据分析和访谈方法。次要数据来自DIY青年和体育服务机构。数据分析用趋势分析方程Ẏ=𝑎+𝑏𝑥。研究结果为:1。在接下来的10年里,男孩APtS的趋势SMK下降趋势为0.92%,达到最低的教育服务标准,而女孩则倾向于上升到2.12%,却无法达到最低的教育服务标准;和2岁。政策和计划减少DIY的社会SMK级别,即通过boss计划和每个地区创新的政策和项目的教育融资政策。关键词:趋势,辍学率,职业高中,DIY。将这个研究条件比作:1。为未来10年的vocaut学校趋势下降作决定;2. 了解政策和程序被政府采购,以减少DIY中的dropouts数量。这一研究对secondary数据分析和采访方法的描述是非常广泛的查阅。这两份数据来自青年教育和体育部门。数据分析利用趋势分析with the equationẎ=𝑎+𝑏𝑥。研究结果是:1。APtS趋势》(Vocational School for The next 10年在DIY里男孩有a和a percentage下行趋势伸向0,92%和大都会有《教育服务的标准最低,而姑娘们祝你们tendency to增加with a percentage飞地2,12%和a有音符,一直到遇到教育最低服务的标准》;和2。政策和程序减少了SMK水平的应用程序,减少了通过该地区创新项目的主线的教育融资政策和计划的资金。重点:趋势,下降Rates,语言高中,DIY。
TREN ANGKA PUTUS SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) SELAMA 10 TAHUN KE DEPAN DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui tren angka putus sekolah jenjang SMK selama 10 tahun ke depan di DIY; 2. Mengetahui kebijakan dan program yang diupayakan pemerintah untuk mengurangi angka putus sekolah di DIY. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan metode analisis data sekunder dan wawancara. Data sekunder berasal dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga DIY. Analisis data menggunakan Analisis Tren dengan persamaan Ẏ = 𝑎 + 𝑏𝑥. Hasil penelitian adalah: 1. Tren APtS jenjang SMK selama 10 tahun ke depan di DIY pada anak laki-laki mengalami kecenderungan menurun dengan persentase mencapai 0,92% dan telah memenuhi Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan, sedangkan pada anak perempuan mengalami kecenderungan meningkat dengan persentase mencapai 2,12% dan belum mampu memenuhi Standar Pelayanan Minimal Bidang Pendidikan; dan 2. Kebijakan dan program untuk mengurangi APtS jenjang SMK di DIY yaitu kebijakan pembiayaan pendidikan melalui program BOS dan kebijakan serta program dengan inovasi di masing-masing daerah. Kata Kunci: Tren, Angka Putus Sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan, DIY. AbstractThis study aims to: 1. Determine the trend of vocational school dropout rates for the next 10 years in DIY; 2. Knowing the policies and programs being pursued by the government to reduce the number of dropouts in DIY. This research uses a descriptive quantitative approach with secondary data analysis and interview methods. Secondary data came from the Department of Youth Education and Sports DIY. Data analysis uses Trend Analysis with the equation Ẏ = 𝑎 + 𝑏𝑥. The results of the study are: 1. The trend of APtS Vocational School for the next 10 years in DIY in boys has a downward trend with a percentage reaching 0,92% and has met the Minimum Service Standards in Education, while girls have a tendency to increase with a percentage reached 2,12% and have not been able to meet the Minimum Service Standards in Education; and 2. Policies and programs to reduce the APtS of SMK levels in DIY, namely the education financing policy through the BOS program and policies and programs with innovation in the region. Keywords: Trends, Dropout Rates, Vocational High Schools, DIY.