{"title":"雅加达南部一所学校青少年的社会支持和行为关系","authors":"Kencana Sari, Indri Yunita Suryaputri","doi":"10.22435/BPK.V47I1.252","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Environmental effects on health including nutritional status can be in various forms, from physiologicaland emotional to social, spiritual and intellectual. Knowing socio-cultural factors, such as social supportsand behavior can help people maintain their normal nutritional status.This was a cross-sectional studyaiming at analyzing the relationship of social conditions and behavior with overweight and obesity inhigh school adolescents. The subject consisted of 161 students from 11th and 12th grade aged 14-17years in South Jakarta. Data collected included social data and behavior, respondent characteristics aswell as anthropometric measurements. Adolescent obesity is based on body mass index for age morethan 1 standard deviation. Bivariate and multivariate analyzes were performed with logistic regression.There were 25.5 percent respondents who were overweight or obese. There was a significant relationshipof liking fast food consumption (p:0.044; OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207) with overweight or obese.However, there was no significant relationship between social supports and overweight or obese.Adolescents who like to consume fast food have fourth time risk of overweight or obese. Education ofhealthy food and risk of consuming fast food is of importantance to mantain normal nutritional statusthroughout adulthood. \nKey words: obesity, teenage, social support, fast food \nEfek lingkungan terhadap kesehatan termasuk status gizi dapat berbagai bentuk, dari fisiologis danemosional, sosial, spiritual dan intelektual. Mengetahui faktor sosial-budaya, seperti dukungan sosial,dan perilaku dapat membantu orang untuk mempertahankan status gizi normal. Studi ini bertujuan untukmenganalisis hubungan faktor kondisi sosial dan perilaku dengan kegemukan pada remaja sekolahmenengah atas. Penelitian ini adalah penelitian potong lintang. Responden terdiri dari 161 anak muridkelas 11 dan 12 yang berumur 14-17 tahun di sekolah di Jakarta Selatan. Data yang dikumpulkan meliputidata sosial, perilaku, dan karakteristik responden serta pengukuran anthropometri. Status kegemukanremaja didasarkan pada IMT/U>1SD. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan dengan regresilogistik. Terdapat 25,5 persen responden yang kegemukan. Terdapat hubungan yang signifikan antaramenyukai konsumsi makanan siap saji (p:0.044; OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207) dengan kegemukan.Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kegemukan. Remajayang menyukai konsumsi makanan siap saji memiliki risiko empat kali lebih tinggi untuk untuk menjadigemuk. Promosi tentang jenis makanan sehat dan risiko konsumsi makanan siap saji penting dilakukanuntuk dapat menjaga status gizi normal hingga dewasa. \nKata kunci: kegemukan, remaja, dukungan sosial, makanan siap saji.","PeriodicalId":41475,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Kesehatan","volume":"22 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2019-06-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan Dukungan Sosial dan Perilaku Terhadap Kegemukan (IMT/U >1sd) pada Remaja di Sekolah di Jakarta Selatan\",\"authors\":\"Kencana Sari, Indri Yunita Suryaputri\",\"doi\":\"10.22435/BPK.V47I1.252\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Environmental effects on health including nutritional status can be in various forms, from physiologicaland emotional to social, spiritual and intellectual. Knowing socio-cultural factors, such as social supportsand behavior can help people maintain their normal nutritional status.This was a cross-sectional studyaiming at analyzing the relationship of social conditions and behavior with overweight and obesity inhigh school adolescents. The subject consisted of 161 students from 11th and 12th grade aged 14-17years in South Jakarta. Data collected included social data and behavior, respondent characteristics aswell as anthropometric measurements. Adolescent obesity is based on body mass index for age morethan 1 standard deviation. Bivariate and multivariate analyzes were performed with logistic regression.There were 25.5 percent respondents who were overweight or obese. There was a significant relationshipof liking fast food consumption (p:0.044; OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207) with overweight or obese.However, there was no significant relationship between social supports and overweight or obese.Adolescents who like to consume fast food have fourth time risk of overweight or obese. Education ofhealthy food and risk of consuming fast food is of importantance to mantain normal nutritional statusthroughout adulthood. \\nKey words: obesity, teenage, social support, fast food \\nEfek lingkungan terhadap kesehatan termasuk status gizi dapat berbagai bentuk, dari fisiologis danemosional, sosial, spiritual dan intelektual. Mengetahui faktor sosial-budaya, seperti dukungan sosial,dan perilaku dapat membantu orang untuk mempertahankan status gizi normal. Studi ini bertujuan untukmenganalisis hubungan faktor kondisi sosial dan perilaku dengan kegemukan pada remaja sekolahmenengah atas. Penelitian ini adalah penelitian potong lintang. Responden terdiri dari 161 anak muridkelas 11 dan 12 yang berumur 14-17 tahun di sekolah di Jakarta Selatan. Data yang dikumpulkan meliputidata sosial, perilaku, dan karakteristik responden serta pengukuran anthropometri. Status kegemukanremaja didasarkan pada IMT/U>1SD. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan dengan regresilogistik. Terdapat 25,5 persen responden yang kegemukan. Terdapat hubungan yang signifikan antaramenyukai konsumsi makanan siap saji (p:0.044; OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207) dengan kegemukan.Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kegemukan. Remajayang menyukai konsumsi makanan siap saji memiliki risiko empat kali lebih tinggi untuk untuk menjadigemuk. Promosi tentang jenis makanan sehat dan risiko konsumsi makanan siap saji penting dilakukanuntuk dapat menjaga status gizi normal hingga dewasa. \\nKata kunci: kegemukan, remaja, dukungan sosial, makanan siap saji.\",\"PeriodicalId\":41475,\"journal\":{\"name\":\"Buletin Penelitian Kesehatan\",\"volume\":\"22 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.1000,\"publicationDate\":\"2019-06-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Buletin Penelitian Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.22435/BPK.V47I1.252\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/BPK.V47I1.252","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
包括营养状况在内的环境对健康的影响可以是多种形式的,从生理和情感到社会、精神和智力。了解社会文化因素,如社会支持和行为,可以帮助人们保持正常的营养状况。本研究是一项横断面研究,旨在分析社会条件和行为与高中青少年超重和肥胖的关系。研究对象包括161名来自南雅加达的14-17岁的11年级和12年级学生。收集的数据包括社会数据和行为、受访者特征以及人体测量值。青少年肥胖是基于年龄体重指数大于1个标准差。采用logistic回归进行双变量和多变量分析。25.5%的人超重或肥胖。喜欢快餐消费有显著关系(p:0.044;OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207)为超重或肥胖。然而,社会支持与超重或肥胖之间没有显著的关系。喜欢吃快餐的青少年超重或肥胖的风险是第四倍。关于健康食品和食用快餐风险的教育对于在整个成年期保持正常的营养状况非常重要。关键词:肥胖,青少年,社会支持,快餐,快餐,快餐,快餐,快餐,快餐,快餐,快餐蒙格塔辉因子社会性-budaya,分离度昆干社会性,但危险的是,达格塔辉因子社会性- untuk因子社会性- untuk因子社会性- untuk因子社会性-正常。研究与分析:社会因素对健康的影响,对健康的影响。Penelitian ini adalah Penelitian poong lintang。回应terdiri dari 161 anak muridkelas 11 dan 12 yang berumur 14-17 tahun di sekolah di Jakarta Selatan。数据yang dikumpulkan melputitidata social, peraku, dan karakteristik respontik serta pengukuran anthropometri。状态kegemukanremaja didasarkan patt /U>1SD。双变量和多变量双拉坎邓根回归分析。11月25日,有25,5人回答了杨克根的问题。Terdapat hubungan yang signifikan antaramenyukai konsumsi makanan siap saji (p:0.044;OR:4.820 95%CI: 1.046 ~ 22.207)。Namun, tidak terdapat hubungan yang signfikan antara dukungan social dengan kegemukan。Remajayang menyukai konsumsi makanan siap saji memiliki risko empat kali lebih untuk untuk menjadigemuk。这句话的意思是:“我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是说,我的意思是我的意思。”Kata kunci: kegemukan, remaja, dukungan social, makanan siap saji。
Hubungan Dukungan Sosial dan Perilaku Terhadap Kegemukan (IMT/U >1sd) pada Remaja di Sekolah di Jakarta Selatan
Environmental effects on health including nutritional status can be in various forms, from physiologicaland emotional to social, spiritual and intellectual. Knowing socio-cultural factors, such as social supportsand behavior can help people maintain their normal nutritional status.This was a cross-sectional studyaiming at analyzing the relationship of social conditions and behavior with overweight and obesity inhigh school adolescents. The subject consisted of 161 students from 11th and 12th grade aged 14-17years in South Jakarta. Data collected included social data and behavior, respondent characteristics aswell as anthropometric measurements. Adolescent obesity is based on body mass index for age morethan 1 standard deviation. Bivariate and multivariate analyzes were performed with logistic regression.There were 25.5 percent respondents who were overweight or obese. There was a significant relationshipof liking fast food consumption (p:0.044; OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207) with overweight or obese.However, there was no significant relationship between social supports and overweight or obese.Adolescents who like to consume fast food have fourth time risk of overweight or obese. Education ofhealthy food and risk of consuming fast food is of importantance to mantain normal nutritional statusthroughout adulthood.
Key words: obesity, teenage, social support, fast food
Efek lingkungan terhadap kesehatan termasuk status gizi dapat berbagai bentuk, dari fisiologis danemosional, sosial, spiritual dan intelektual. Mengetahui faktor sosial-budaya, seperti dukungan sosial,dan perilaku dapat membantu orang untuk mempertahankan status gizi normal. Studi ini bertujuan untukmenganalisis hubungan faktor kondisi sosial dan perilaku dengan kegemukan pada remaja sekolahmenengah atas. Penelitian ini adalah penelitian potong lintang. Responden terdiri dari 161 anak muridkelas 11 dan 12 yang berumur 14-17 tahun di sekolah di Jakarta Selatan. Data yang dikumpulkan meliputidata sosial, perilaku, dan karakteristik responden serta pengukuran anthropometri. Status kegemukanremaja didasarkan pada IMT/U>1SD. Analisis bivariat dan multivariat dilakukan dengan regresilogistik. Terdapat 25,5 persen responden yang kegemukan. Terdapat hubungan yang signifikan antaramenyukai konsumsi makanan siap saji (p:0.044; OR:4.820 95%CI: 1.046-22.207) dengan kegemukan.Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan sosial dengan kegemukan. Remajayang menyukai konsumsi makanan siap saji memiliki risiko empat kali lebih tinggi untuk untuk menjadigemuk. Promosi tentang jenis makanan sehat dan risiko konsumsi makanan siap saji penting dilakukanuntuk dapat menjaga status gizi normal hingga dewasa.
Kata kunci: kegemukan, remaja, dukungan sosial, makanan siap saji.