{"title":"DINAMIKA INDUSTRI RAWAI TUNA DI PELABUHAN BENOA","authors":"Fathur Rochman, Irwan Jatmiko, Zulkarnaen Fahmi","doi":"10.29244/JMF.9.2.209-220","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTThis study presents information about the dynamics of industrial scale tuna longline development in Indonesia, especially tuna longline fisheries in the Eastern Indian Ocean. This study uses a descriptive method based on tuna longline enumeration data landed at Benoa port from 2012 to 2015. Benoa is one of the three main fishing ports in Indonesia, besides Nizam Zachman (Jakarta) and Cilacap (Central Java). It contributes the largest number of tuna catches to 60% of the total long-scale tuna catch industry in the Indian Ocean. This makes Benoa as the main barometer of industrial tuna fisheries in Indonesia. Industrial scale of tuna longline fisheries activities have dropped significantly to 76% from 2004 to 2015. Highest decline occurred in 2004 to 2006 by 43% followed by 2009 to 2010 at 41% and 2014 to 2015 at 19%. Enumeration data coverage in Benoa port is about 57% to 64% of total ship landing. Catch dominated by export products followed by local quality and bycatch products. The catch composition is dominated by four tuna species (BET, YFT, SBT and ALB) which reach 88% of the total catch followed by bycatch of 6.23% and fish with beaks of 5.46%. In period 2012 to 2014, fishing efforts are directly proportional to the number of ships and tuna production, but in 2015, capture efforts, CPUE and catch production increased along with the decline in the number of ships operating.Keyword: Benoa Port, enumeration program, tuna longlineABSTRAKStudi ini menyajikan informasi tentang dinamika perkembangan rawai tuna skala industri di Indonesia khususnya perikanan rawai tuna di Samudera Hindia Bagian Timur. Studi ini menggunakan metode deskriptif yang berbasis data enumerasi perikanan rawai tuna yang didaratkan di Pelabuhan Benoa tahun 2012 sampai dengan 2015. Pelabuhan Benoa merupakan satu dari tiga pelabuhan perikanan utama di Indonesia disamping Nizam Zachman (Jakarta) dan Cilacap (Jawa Tengah). Pelabuhan Benoa menyumbangkan jumlah tangkapan ikan tuna terbesar mencapai 60% dari total tangkapan rawai tuna skalaindustri di Samudera Hindia. Hal ini menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai barometer utama perikanan tuna skala industri di Indonesia. Kegiatan perikanan rawai tuna skala industri telah menurun secara signifikan hingga 76% dari 2004 sampai 2015. Penurunan tertinggi terjadi pada 2004 sampai 2006 sebesar 43% diikuti 2009 hingga 2010 sebesar 41% dan 2014 sampai 2015 sebesar 19%. Cakupan data enumerasi di Pelabuhan Benoa adalah 57% sampai 64% dari total pendaratan kapal. Hasil tangkapan didominasi oleh produk ekport diikuti oleh produk kualitas lokal dan produk hasil sampingan. Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh empat spesies tuna (BET, YFT, SBT dan ALB) yang mencapai 88% dari total tangkapan diikuti oleh hasil tangkapan sampingan sebesar 6,23% dan ikan berparuh sebesar 5,46%. Pada periode 2012 sampai 2014, upaya penangkapan berbanding lurus dengan jumlah kapal dan produksi tuna namun pada tahun 2015 upaya penangkapan, CPUE dan produksi hasil tangkapan meningkat seiring dengan turunnya jumlah kapal yang beroperasi.Kata kunci: Pelabuhan Benoa, program enumerasi, rawai tuna","PeriodicalId":59401,"journal":{"name":"海洋渔业","volume":"42 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-11-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"海洋渔业","FirstCategoryId":"1091","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/JMF.9.2.209-220","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
摘要本文介绍了印度尼西亚工业规模金枪鱼延绳钓的发展动态,特别是东印度洋金枪鱼延绳钓渔业的发展动态。本研究采用基于2012 - 2015年Benoa港金枪鱼延绳钓计数数据的描述性方法。Benoa是印度尼西亚的三个主要渔港之一,另外两个是Nizam Zachman(雅加达)和Cilacap(中爪哇)。它的金枪鱼捕获量最大,占印度洋长期金枪鱼捕捞业总量的60%。这使得Benoa成为印度尼西亚工业金枪鱼渔业的主要晴雨表。2004年至2015年,金枪鱼延绳钓渔业活动的产业规模大幅下降至76%。2004年至2006年的降幅最大,为43%,其次是2009年至2010年的41%和2014年至2015年的19%。Benoa港的枚举数据覆盖率约占船舶总登陆量的57% ~ 64%。渔获量以出口产品为主,其次是本地质量和副渔获产品。渔获构成以四种金枪鱼(BET、YFT、SBT和ALB)为主,占总渔获量的88%,副渔获量占6.23%,长喙鱼占5.46%。在2012年至2014年期间,捕捞努力量与船舶数量和金枪鱼产量成正比,但在2015年,捕捞努力量、CPUE和捕捞产量随着作业船舶数量的减少而增加。关键词:贝诺阿港,金枪鱼延绳钓,金枪鱼延绳钓研究了孟古纳坎的方法,描述了杨伯伯的基础数据,枚举了佩里卡南拉瓦尼金枪鱼,杨伯伯尼金枪鱼,杨伯伯尼金枪鱼,贝诺阿塔洪,2012年,桑帕登甘,2015年。Pelabuhan Benoa merupakan satu dari tiga Pelabuhan perikanan utama di Indonesia解除了尼扎姆扎克曼(雅加达)和奇拉卡普(爪哇登加)。Pelabuhan Benoa menyumbangkan jumlah tangkapan ikan金枪鱼terbesar mencapai 60%达总tangkapan rawai金枪鱼skalainindustries di Samudera hinindia。哈尔尼menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai晴雨表utama perikanan金枪鱼skala工业,印度尼西亚。Kegiatan perkanan rawai金枪鱼skala产业,telah menurun secara signifikan hingga 76% dari 2004 sampai 2015。Penurunan terjadi paada 2004 sampai 2006 sebesar 43% diikuti 2009 hinga 2010 sebesar 41% 2014 sampai 2015 sebesar 19%加库潘的数据统计数据显示,总资本为57%,总资本为64%。Hasil tangkapan didominasi oleh产品ekport diikuti oleh产品kualitas当地丹产品Hasil sampingan。Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh empat种金枪鱼(BET, YFT, SBT和ALB) yang mencapai 88% dari total tangkapan diikuti oleh hasil tangkapan sampingan sebesar 6,23% kan berparuh sebesar 5,46%。Pada时期2012 sampai 2014, upaya penangkapan berbanding lurus dengan jumlah kapal dan producksi tuna namun Pada tahun 2015 upaya penangkapan, CPUE dan producksi hasil tangkapan meningkat seiring dengan turunnya jumlah kapal yang beroperasi。Kata kunci: Pelabuhan Benoa, program enumerasi,拉威金枪鱼
ABSTRACTThis study presents information about the dynamics of industrial scale tuna longline development in Indonesia, especially tuna longline fisheries in the Eastern Indian Ocean. This study uses a descriptive method based on tuna longline enumeration data landed at Benoa port from 2012 to 2015. Benoa is one of the three main fishing ports in Indonesia, besides Nizam Zachman (Jakarta) and Cilacap (Central Java). It contributes the largest number of tuna catches to 60% of the total long-scale tuna catch industry in the Indian Ocean. This makes Benoa as the main barometer of industrial tuna fisheries in Indonesia. Industrial scale of tuna longline fisheries activities have dropped significantly to 76% from 2004 to 2015. Highest decline occurred in 2004 to 2006 by 43% followed by 2009 to 2010 at 41% and 2014 to 2015 at 19%. Enumeration data coverage in Benoa port is about 57% to 64% of total ship landing. Catch dominated by export products followed by local quality and bycatch products. The catch composition is dominated by four tuna species (BET, YFT, SBT and ALB) which reach 88% of the total catch followed by bycatch of 6.23% and fish with beaks of 5.46%. In period 2012 to 2014, fishing efforts are directly proportional to the number of ships and tuna production, but in 2015, capture efforts, CPUE and catch production increased along with the decline in the number of ships operating.Keyword: Benoa Port, enumeration program, tuna longlineABSTRAKStudi ini menyajikan informasi tentang dinamika perkembangan rawai tuna skala industri di Indonesia khususnya perikanan rawai tuna di Samudera Hindia Bagian Timur. Studi ini menggunakan metode deskriptif yang berbasis data enumerasi perikanan rawai tuna yang didaratkan di Pelabuhan Benoa tahun 2012 sampai dengan 2015. Pelabuhan Benoa merupakan satu dari tiga pelabuhan perikanan utama di Indonesia disamping Nizam Zachman (Jakarta) dan Cilacap (Jawa Tengah). Pelabuhan Benoa menyumbangkan jumlah tangkapan ikan tuna terbesar mencapai 60% dari total tangkapan rawai tuna skalaindustri di Samudera Hindia. Hal ini menjadikan Pelabuhan Benoa sebagai barometer utama perikanan tuna skala industri di Indonesia. Kegiatan perikanan rawai tuna skala industri telah menurun secara signifikan hingga 76% dari 2004 sampai 2015. Penurunan tertinggi terjadi pada 2004 sampai 2006 sebesar 43% diikuti 2009 hingga 2010 sebesar 41% dan 2014 sampai 2015 sebesar 19%. Cakupan data enumerasi di Pelabuhan Benoa adalah 57% sampai 64% dari total pendaratan kapal. Hasil tangkapan didominasi oleh produk ekport diikuti oleh produk kualitas lokal dan produk hasil sampingan. Komposisi hasil tangkapan didominasi oleh empat spesies tuna (BET, YFT, SBT dan ALB) yang mencapai 88% dari total tangkapan diikuti oleh hasil tangkapan sampingan sebesar 6,23% dan ikan berparuh sebesar 5,46%. Pada periode 2012 sampai 2014, upaya penangkapan berbanding lurus dengan jumlah kapal dan produksi tuna namun pada tahun 2015 upaya penangkapan, CPUE dan produksi hasil tangkapan meningkat seiring dengan turunnya jumlah kapal yang beroperasi.Kata kunci: Pelabuhan Benoa, program enumerasi, rawai tuna
期刊介绍:
“Marine Fisheries”started publication in 1979, it mainly covers original research papers and reviews on basic theories and applications of aquaculture and fisheries, including marine biology, mariculture and reproduction, aquatic diseases and prevention, nutrition and feed of aquatic organisms, fishery ecology and environmental protection, development and conservation of marine fishery resources, fishing tools and methods, preservation and comprehensive utilization of aquatic products, fishery machinery and instruments.