{"title":"身份,社会建设和权力","authors":"Endrizal Endrizal, Novi Hendri, Ridha Ahida","doi":"10.30983/ISLAM_REALITAS.V4I1.463","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This paper examines the construction of social identity that occurred in the Chinese society of Indonesian descent. Discrimination and violence against ethnic Chinese are common. So that few ethnic Chinese seem to resign, accept it as fate, or it is an inevitable consequence of being a foreign minority. One can easily, on behalf of an abstract or abstract racial identity and away from the reality of annihilating a neighbor beside his own house, or groups imagined as others (others). People often get caught up in the illusion of a unique and unfettered identity. It is found in this study that identity builds in discourse, and therefore needs to be understood as something formed in historical and institutional spaces, structures constructed by specific discursive practices \n \nTulisan ini mengkaji tentang konstruksi identitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat China keturunan Indonesia. Diskriminasi dan kekerasan yang terjadi terhadap etnis China dianggap sesuatu yang biasa. Sehingga tidak sedikit etnis China yang seolah pasrah, menerimanya sebagai takdir, atau merupakan sebuah konsekuensi yang tak terelakkan sebagai golongan minoritas asing. Orang dapat dengan mudah, atas nama identitas ras atau agama yang abstrak dan jauh dari realitas justru menghabisi tetangga yang ada disamping rumahnya sendiri, atau kelompok-kelompok yang diimajinasikan sebagai yang lain (orang lain). Orang sering terjebak ke dalam ilusi tentang identitas yang unik dan tanpa pilihan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas terbangun di dalam diskursus, dan karenanya perlu dipahami sebagai sesuatu yang dibentuk dalam ruang-ruang historis dan institusional, struktur-struktur yang dikonstruksikan oleh praktik-praktik diskursif yang spesifik.","PeriodicalId":33314,"journal":{"name":"Islam Realitas Journal of Islamic Social Studies","volume":"117 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-07-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"IDENTITAS: KONSTRUKSI SOSIAL DAN KEKUASAAN\",\"authors\":\"Endrizal Endrizal, Novi Hendri, Ridha Ahida\",\"doi\":\"10.30983/ISLAM_REALITAS.V4I1.463\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This paper examines the construction of social identity that occurred in the Chinese society of Indonesian descent. Discrimination and violence against ethnic Chinese are common. So that few ethnic Chinese seem to resign, accept it as fate, or it is an inevitable consequence of being a foreign minority. One can easily, on behalf of an abstract or abstract racial identity and away from the reality of annihilating a neighbor beside his own house, or groups imagined as others (others). People often get caught up in the illusion of a unique and unfettered identity. It is found in this study that identity builds in discourse, and therefore needs to be understood as something formed in historical and institutional spaces, structures constructed by specific discursive practices \\n \\nTulisan ini mengkaji tentang konstruksi identitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat China keturunan Indonesia. Diskriminasi dan kekerasan yang terjadi terhadap etnis China dianggap sesuatu yang biasa. Sehingga tidak sedikit etnis China yang seolah pasrah, menerimanya sebagai takdir, atau merupakan sebuah konsekuensi yang tak terelakkan sebagai golongan minoritas asing. Orang dapat dengan mudah, atas nama identitas ras atau agama yang abstrak dan jauh dari realitas justru menghabisi tetangga yang ada disamping rumahnya sendiri, atau kelompok-kelompok yang diimajinasikan sebagai yang lain (orang lain). Orang sering terjebak ke dalam ilusi tentang identitas yang unik dan tanpa pilihan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas terbangun di dalam diskursus, dan karenanya perlu dipahami sebagai sesuatu yang dibentuk dalam ruang-ruang historis dan institusional, struktur-struktur yang dikonstruksikan oleh praktik-praktik diskursif yang spesifik.\",\"PeriodicalId\":33314,\"journal\":{\"name\":\"Islam Realitas Journal of Islamic Social Studies\",\"volume\":\"117 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-07-25\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Islam Realitas Journal of Islamic Social Studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30983/ISLAM_REALITAS.V4I1.463\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Islam Realitas Journal of Islamic Social Studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30983/ISLAM_REALITAS.V4I1.463","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本文考察了印尼裔华人社会中社会身份的建构。对华人的歧视和暴力很常见。因此,很少有华人辞职,认为这是命运,或者这是作为外国少数民族的必然结果。一个人可以很容易地,代表一个抽象的或抽象的种族身份,并远离现实,消灭邻居在他自己的房子,或群体想象为他者(他人)。人们常常陷入一种独特而无拘无束的身份幻觉中。本研究发现,认同在话语中建立,因此需要被理解为在历史和制度空间中形成的东西,由特定话语实践构建的结构。Diskriminasi dan kerkerasan yang terjadi terhadap etis China dianggap sesuatu yang biasa。sehinga tidak sedikit etis China yang seolah pasrah, menerimanya sebagai takdir, atau merupakan sebuah konsekuensi yang tak terelakkan sebagai golongan少数民族。【译文】猩猩的生长发育,猴的生长发育,猴的生长发育,猴的生长发育,猴的生长发育,猴的生长发育,猴的生长发育,猴的生长发育。猩猩服务terjebak和dalam ilusi tententenidentias yang unik dan tanpa pilihan。Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas terbangun di Dalam diskursus, dan karenanya perlu dipahami sebagai sesuatu yang didibentuk Dalam ruang-ruang historis dan机构,structure - structure yang dikonstruksikan oleh praktik-praktik diskursif yang specifik。
This paper examines the construction of social identity that occurred in the Chinese society of Indonesian descent. Discrimination and violence against ethnic Chinese are common. So that few ethnic Chinese seem to resign, accept it as fate, or it is an inevitable consequence of being a foreign minority. One can easily, on behalf of an abstract or abstract racial identity and away from the reality of annihilating a neighbor beside his own house, or groups imagined as others (others). People often get caught up in the illusion of a unique and unfettered identity. It is found in this study that identity builds in discourse, and therefore needs to be understood as something formed in historical and institutional spaces, structures constructed by specific discursive practices
Tulisan ini mengkaji tentang konstruksi identitas sosial yang terjadi di tengah masyarakat China keturunan Indonesia. Diskriminasi dan kekerasan yang terjadi terhadap etnis China dianggap sesuatu yang biasa. Sehingga tidak sedikit etnis China yang seolah pasrah, menerimanya sebagai takdir, atau merupakan sebuah konsekuensi yang tak terelakkan sebagai golongan minoritas asing. Orang dapat dengan mudah, atas nama identitas ras atau agama yang abstrak dan jauh dari realitas justru menghabisi tetangga yang ada disamping rumahnya sendiri, atau kelompok-kelompok yang diimajinasikan sebagai yang lain (orang lain). Orang sering terjebak ke dalam ilusi tentang identitas yang unik dan tanpa pilihan. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa identitas terbangun di dalam diskursus, dan karenanya perlu dipahami sebagai sesuatu yang dibentuk dalam ruang-ruang historis dan institusional, struktur-struktur yang dikonstruksikan oleh praktik-praktik diskursif yang spesifik.