{"title":"PENAPISAN KAPANG ENDOFIT ASAL Thallasia hemprichii SEBAGAI PENGHASIL ANTIMIKROBA","authors":"Elma Alda syahputri","doi":"10.29244/jitkt.v14i2.39490","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh makhluk hidup, disebabkan oleh penggunaan antibiotik jangka panjang. Thallasia hemprichii memiliki kandungan senyawa metabolit yang berpotensi pada bidang farmasi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa lamun memiliki aktivitas senyawa bioaktif alami sebagai antifouling, antibakteri, dan antikapang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah isolat, dan karakteristik morfologi kapang endofit serta mengetahui aktivitas antagonis yang dihasilkannya terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian dimulai bulan April-September 2021 menggunakan perairan Desa Malang Rapat. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu deskriptif. Terdapat 4 tahap penelitian yaitu pengambilan dan preparasi akar serta daun lamun sebagai inang kapang endofit, isolasi kapang endofit lamun dengan metode isolasi tanam langsung, pengamatan morfologi kapang, dan uji antagonis kapang menggunakan metode uji antagonis oleh kapang terhadap bakteri uji. Hasil penelitian mendapatkan 3 isolat dari sampel akar dan 7 isolat asal daun, dengan isolat yang memiliki hifa septum dimiliki oleh D32.1, D32.2, A37, A35, A21, dan D45. Karakteristik pigmentasi putih dimiliki oleh isolat D32.2, D31, D21, D22, D18, dan A37. Uji antagonis terhadap bakteri E. coli dan S. aureus menunjukkan bahwa isolat D18 memiliki diameter zona hambat yang paling besar yaitu 27,7 mm, dan isolat D32.1 menunjukkan diameter zona hambat yang paling kecil yaitu 13,1 mm terhadap bakteri E. coli. Isolat D22 terhadap bakteri S. aureus memperlihatkan diameter zona hambat sebesar 5,9 mm.","PeriodicalId":42469,"journal":{"name":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","volume":"251 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.2000,"publicationDate":"2022-08-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.29244/jitkt.v14i2.39490","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"Q4","JCRName":"MARINE & FRESHWATER BIOLOGY","Score":null,"Total":0}
PENAPISAN KAPANG ENDOFIT ASAL Thallasia hemprichii SEBAGAI PENGHASIL ANTIMIKROBA
Resistensi antibiotik merupakan masalah kesehatan yang dialami oleh makhluk hidup, disebabkan oleh penggunaan antibiotik jangka panjang. Thallasia hemprichii memiliki kandungan senyawa metabolit yang berpotensi pada bidang farmasi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa lamun memiliki aktivitas senyawa bioaktif alami sebagai antifouling, antibakteri, dan antikapang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui jumlah isolat, dan karakteristik morfologi kapang endofit serta mengetahui aktivitas antagonis yang dihasilkannya terhadap bakteri uji Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian dimulai bulan April-September 2021 menggunakan perairan Desa Malang Rapat. Jenis penelitian yang dilakukan yaitu deskriptif. Terdapat 4 tahap penelitian yaitu pengambilan dan preparasi akar serta daun lamun sebagai inang kapang endofit, isolasi kapang endofit lamun dengan metode isolasi tanam langsung, pengamatan morfologi kapang, dan uji antagonis kapang menggunakan metode uji antagonis oleh kapang terhadap bakteri uji. Hasil penelitian mendapatkan 3 isolat dari sampel akar dan 7 isolat asal daun, dengan isolat yang memiliki hifa septum dimiliki oleh D32.1, D32.2, A37, A35, A21, dan D45. Karakteristik pigmentasi putih dimiliki oleh isolat D32.2, D31, D21, D22, D18, dan A37. Uji antagonis terhadap bakteri E. coli dan S. aureus menunjukkan bahwa isolat D18 memiliki diameter zona hambat yang paling besar yaitu 27,7 mm, dan isolat D32.1 menunjukkan diameter zona hambat yang paling kecil yaitu 13,1 mm terhadap bakteri E. coli. Isolat D22 terhadap bakteri S. aureus memperlihatkan diameter zona hambat sebesar 5,9 mm.