Auzan Al Kautsar, Vera Dewi Mulia, S. Suryawati, Hafni Andayani, Nichola Anti Perdana, Hijra Novia Suardi, Z. Aini
{"title":"Pengetahuan dan sikap tentang penggunaan herbal oleh geriatri di Banda Aceh","authors":"Auzan Al Kautsar, Vera Dewi Mulia, S. Suryawati, Hafni Andayani, Nichola Anti Perdana, Hijra Novia Suardi, Z. Aini","doi":"10.24815/jks.v22i1.23882","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Peningkatan penggunaan produk obat herbal terutama pada lansia menimbulkan kekhawatiran akan keamanannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensurvei penggunaan obat herbal lansia sehingga dapat dipantau penggunaannya. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain potong-lintang pada pasien usia lanjut (≥60 tahun) yang berobat di sepuluh puskesmas di Banda Aceh. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara terpimpin menggunakan kuesioner. Sebanyak 294 responden tergabung dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa 40% responden menggunakan tanaman obat herbal daripada resep dokter, 49% responden mengakui bahwa resep dokter belum tentu lebih mahal daripada tanaman obat herbal, 56% responden percaya bahwa obat herbal mempunyai efek lebih baik daripada resep dokter. Sejumlah responden sudah teredukasi terkait tanaman obat herbal, dimana 48% responden tidak setuju bila tanaman obat herbal dapat dikonsumsi tanpa batasan dosis, dan 67% responden menyebutkan tidak semua tanaman obat herbal terbukti ilmiah dapat mengobati penyakit. Berdasarkan pengakuan responden didapatkan bahwa 66% responden setuju bahwa penggunaan tanaman obat herbal tetap memerlukan obat resep dokter dan 67% responden merasa perlu memberitahukan dokter tentang tanaman obat herbal yang digunakan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pasien geriatri dengan penyakit degeneratif dan kronis yang menggunakan obat herbal sudah teredukasi","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"130 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/jks.v22i1.23882","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengetahuan dan sikap tentang penggunaan herbal oleh geriatri di Banda Aceh
Peningkatan penggunaan produk obat herbal terutama pada lansia menimbulkan kekhawatiran akan keamanannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mensurvei penggunaan obat herbal lansia sehingga dapat dipantau penggunaannya. Penelitian ini merupakan studi observasional dengan desain potong-lintang pada pasien usia lanjut (≥60 tahun) yang berobat di sepuluh puskesmas di Banda Aceh. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara terpimpin menggunakan kuesioner. Sebanyak 294 responden tergabung dalam penelitian ini. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa 40% responden menggunakan tanaman obat herbal daripada resep dokter, 49% responden mengakui bahwa resep dokter belum tentu lebih mahal daripada tanaman obat herbal, 56% responden percaya bahwa obat herbal mempunyai efek lebih baik daripada resep dokter. Sejumlah responden sudah teredukasi terkait tanaman obat herbal, dimana 48% responden tidak setuju bila tanaman obat herbal dapat dikonsumsi tanpa batasan dosis, dan 67% responden menyebutkan tidak semua tanaman obat herbal terbukti ilmiah dapat mengobati penyakit. Berdasarkan pengakuan responden didapatkan bahwa 66% responden setuju bahwa penggunaan tanaman obat herbal tetap memerlukan obat resep dokter dan 67% responden merasa perlu memberitahukan dokter tentang tanaman obat herbal yang digunakan. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa pasien geriatri dengan penyakit degeneratif dan kronis yang menggunakan obat herbal sudah teredukasi