Dwi Febriyana, S. Sunarno, Yudi Hartoyo, Sundari Nursofiah, Tati Febrianti, R. Saraswati, Nelly Puspandari, I. Susanti, Khariri Khariri, Kambang Sariadji, Yuni Rukminiati, Fauzul Muna
{"title":"Analisis Gen Tox Corynebacterium Diphtheriae Penyebab Difteri di Beberapa Wilayah Indonesia","authors":"Dwi Febriyana, S. Sunarno, Yudi Hartoyo, Sundari Nursofiah, Tati Febrianti, R. Saraswati, Nelly Puspandari, I. Susanti, Khariri Khariri, Kambang Sariadji, Yuni Rukminiati, Fauzul Muna","doi":"10.22435/BPK.V49I1.3844","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Diphtheria is a vaccine-preventable disease. The clinical features and complications of diphtheria are associated with toxins produced by the causative bacteria. Diphtheria toxin synthesis is encoded by tox gene. This study aimed to provide an overview of the DNA sequences of the tox gene of Corynebacterium diphtheriae causing diphtheria in several region of Indonesia. A total of 65 Corynebacterium diphtheriae isolated from several provinces in Indonesia (2010-2017) were used as samples. Isolates recultured on blood agar medium (BA), incubated at 37 0 C overnight. DNA extraction conducted using the QiaAmp DNA Mini Kit. The DNA sequencing was carried out using the Whole Genome Sequencing (WGS) approach. The data conversion and analysis conducted using U-gene and BioEdit programs. Examination of 65 isolate C. diphtheriae with 1683 bp of tox gene sequences showed that there are 3 patterns of gene sequences with 3 mutation site. All mutations were silent mutation. The mutation sites were also not commonly used as 3’end binding site of the PCR primer. We concluded that tox gene of C. diphtheriae that causes diphtheria in some provinces in Indonesia have limited variations and these variations do not encode amino acid changes. This indicates that the vaccines used in Indonesia are still in accordance with the variations in circulating bacteria and PCR can be used for screening and predicting the toxigenicity of diphtheria-causing bacteria. Keywords: C. diphtheriae, gene tox, diphtheria, Indonesia \nAbstrak \nDifteri merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Gambaran klinis dan komplikasi difteri dikaitkan dengan toksin yang diproduksi oleh bakteri penyebab. Sintesis toksin difteri dikode oleh gen tox. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran sekuens DNA gen tox Corynebacterium diphtheriae penyebab difteri di beberapa wilayah Indonesia. Sebanyak 65 isolat C. diphtheriae tersimpan milik Badan Litbangkes yang diisolasi dari beberapa wilayah Indonesia tahun 2010- 2017 dijadikan sebagai sampel. Rekultur dilakukan pada medium agar darah (BA), diinkubasi pada suhu 37 o C selama sehari semalam. Ekstraksi DNA menggunakan kit QiaAmp DNA Minikit. Sekuensing DNA dilakukan dengan pendekatan Whole Genome Sequencing (WGS). Konversi dan analisis data menggunakan program U-gene dan BioEdit.Pemeriksaan 65 isolat C. diphtheriae dengan 1683 bp sekuens gen tox menunjukkan ada 3 pola sekuens gen dengan 3 lokasi mutasi. Seluruh mutasi bersifat silent mutation. Lokasi mutasi juga bukan merupakan tempat penempelan ujung 3’ primer PCR yang umum digunakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variasi gen tox yang ditemukan pada C. diphtheriae penyebab difteri di Indonesia memiliki variasi yang terbatas dan mutasi yang ada tidak mengkode perubahan asam amino. Hal ini mengindikasikan bahwa vaksin yang digunakan di Indonesia masih sesuai dengan variasi bakteri yang bersirkulasi. Hasil penelitian juga mengindikasikan bahwa PCR dapat digunakan untuk skrining dan memprediksi toksigenisitas bakteri penyebab difteri. \nKata kunci : C. diphtheriae, gen tox, difteri, Indonesia","PeriodicalId":41475,"journal":{"name":"Buletin Penelitian Kesehatan","volume":"124 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.1000,"publicationDate":"2021-05-25","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Buletin Penelitian Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22435/BPK.V49I1.3844","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
白喉是一种疫苗可预防的疾病。白喉的临床特征和并发症与致病菌产生的毒素有关。白喉毒素合成是由毒素基因编码的。本研究旨在对印度尼西亚几个地区引起白喉的白喉棒状杆菌毒素基因的DNA序列进行综述。本研究以2010-2017年从印度尼西亚多个省份分离的65株白喉棒状杆菌为样本。分离株在血琼脂培养基(BA)上重新培养,在37℃孵育过夜。使用QiaAmp DNA迷你试剂盒进行DNA提取。采用全基因组测序(WGS)方法进行DNA测序。使用U-gene和BioEdit程序进行数据转换和分析。考试65隔离c diphtheriae托克斯1683 bp的基因序列显示有3与3突变的基因序列模式的网站。所有的突变都是无声突变。这些突变位点也不常用作PCR引物的3′端结合位点。我们认为,在印度尼西亚一些省份引起白喉的白喉支原体毒素基因存在有限的变异,这些变异不编码氨基酸变化。这表明印度尼西亚使用的疫苗仍然符合循环细菌的变化,PCR可用于筛选和预测白喉致病菌的毒性。关键词:白喉支原体;基因毒素;白喉;Gambaran klinis dan komplikasi dikaitkan dengan tokin yang diproducksi oleh bakteri penyebab。sinteses在不同的二聚体中具有不同的毒性。印尼白喉棒状芽孢杆菌。Sebanyak 65分离株白喉支原体白喉支原体白喉支原体白喉支原体白喉支原体白喉支原体Rekultur dilakukan pada medium agar darah (BA), diinkubasi pada suhu 37或C selama sehari semalam。QiaAmp DNA迷你试剂盒。全基因组测序(WGS)。Konversi dan分析数据孟古那坎程序U-gene dan BioEdit。Pemeriksaan 65分离得到白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉白喉Seluruh mutasi是一种无声突变。用3′引物PCR检测猪流行性感冒。Berdasarkan hasil penelitian dapat dispulpulkan bahwa variasi gen tox yang ditemukan pada C.白喉penyebab diteri di Indonesia memoriliki variasi yang terbatas dan mutasi yang ada tidak mengkode perubahan asam amino。Hal ini mengindikasikan bahwa vaksin yang digunakan di Indonesia masih sesuai dengan varasi bakteri yang bersirkulasi。用PCR技术鉴定了不同种类的白藜芦醇对不同种类白藜芦醇的影响。Kata kunci:白喉,gen tox, diteri,印度尼西亚
Analisis Gen Tox Corynebacterium Diphtheriae Penyebab Difteri di Beberapa Wilayah Indonesia
Diphtheria is a vaccine-preventable disease. The clinical features and complications of diphtheria are associated with toxins produced by the causative bacteria. Diphtheria toxin synthesis is encoded by tox gene. This study aimed to provide an overview of the DNA sequences of the tox gene of Corynebacterium diphtheriae causing diphtheria in several region of Indonesia. A total of 65 Corynebacterium diphtheriae isolated from several provinces in Indonesia (2010-2017) were used as samples. Isolates recultured on blood agar medium (BA), incubated at 37 0 C overnight. DNA extraction conducted using the QiaAmp DNA Mini Kit. The DNA sequencing was carried out using the Whole Genome Sequencing (WGS) approach. The data conversion and analysis conducted using U-gene and BioEdit programs. Examination of 65 isolate C. diphtheriae with 1683 bp of tox gene sequences showed that there are 3 patterns of gene sequences with 3 mutation site. All mutations were silent mutation. The mutation sites were also not commonly used as 3’end binding site of the PCR primer. We concluded that tox gene of C. diphtheriae that causes diphtheria in some provinces in Indonesia have limited variations and these variations do not encode amino acid changes. This indicates that the vaccines used in Indonesia are still in accordance with the variations in circulating bacteria and PCR can be used for screening and predicting the toxigenicity of diphtheria-causing bacteria. Keywords: C. diphtheriae, gene tox, diphtheria, Indonesia
Abstrak
Difteri merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Gambaran klinis dan komplikasi difteri dikaitkan dengan toksin yang diproduksi oleh bakteri penyebab. Sintesis toksin difteri dikode oleh gen tox. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran sekuens DNA gen tox Corynebacterium diphtheriae penyebab difteri di beberapa wilayah Indonesia. Sebanyak 65 isolat C. diphtheriae tersimpan milik Badan Litbangkes yang diisolasi dari beberapa wilayah Indonesia tahun 2010- 2017 dijadikan sebagai sampel. Rekultur dilakukan pada medium agar darah (BA), diinkubasi pada suhu 37 o C selama sehari semalam. Ekstraksi DNA menggunakan kit QiaAmp DNA Minikit. Sekuensing DNA dilakukan dengan pendekatan Whole Genome Sequencing (WGS). Konversi dan analisis data menggunakan program U-gene dan BioEdit.Pemeriksaan 65 isolat C. diphtheriae dengan 1683 bp sekuens gen tox menunjukkan ada 3 pola sekuens gen dengan 3 lokasi mutasi. Seluruh mutasi bersifat silent mutation. Lokasi mutasi juga bukan merupakan tempat penempelan ujung 3’ primer PCR yang umum digunakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variasi gen tox yang ditemukan pada C. diphtheriae penyebab difteri di Indonesia memiliki variasi yang terbatas dan mutasi yang ada tidak mengkode perubahan asam amino. Hal ini mengindikasikan bahwa vaksin yang digunakan di Indonesia masih sesuai dengan variasi bakteri yang bersirkulasi. Hasil penelitian juga mengindikasikan bahwa PCR dapat digunakan untuk skrining dan memprediksi toksigenisitas bakteri penyebab difteri.
Kata kunci : C. diphtheriae, gen tox, difteri, Indonesia