{"title":"儿童自立发展小组学习27日落后","authors":"R. Rosmaya, E. Mulyana, T. Lestari","doi":"10.17509/jpa.v3i1.26670","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstractChild independence is a capital of creativity, progress and survival. The non-indepedence of the child forms a personality that depends on other and will hamper the progress of the child, therefore independence must be instilled from an early age to the child in order to grow into an independent human being. Efforts to develop independence in schools are done by teachers who interact intensely with children. These development efforts can be applied in the learning process. The learning process is divided into several activities, namely the welcoming of the child’s arrival, opening, core activities, covering and picking up the children. The research is conducted because it wants to reveal how the teacher developed in the learning process. This research uses qualitative approach with descriptive method. The research was conducted at RA Raihan Persis 27, District Cihideung, Tasikmalaya City. Participants of this research are teacher of group A RA Raihan Persis 27. The collection was done by observation, interview and document study. The research findings show that the way the teacher develops the child’s independence is done in the form of a program that is made into the rules of school rules and class rules. The teacher’s program is implemented through statements and action. In addition, teachers apply the system of habituation to children to develop independence of children As for the aspects of independence that is dominated by teachers developed in RA Raihan Persis 27 is confident, discipline, emotional control and responsibility. AbstrakKemandirian anak merupakan modal kreativitas, kemajuan dan daya keberlangsungan hidup (survival). Ketidakmandirian anak membentuk kepribadian yang bergantung kepada orang lain dan akan menghambat kemajuan anak, oleh karena itu kemandirian harus ditanamkan sejak dini kepada anak supaya dapat tumbuh menjadi manusia yang mandiri. Upaya pengembangan kemandirian di sekolah dilakukan oleh guru yang berinteraksi secara intens dengan anak. Upaya pengembangan tersebut bisa diterapkan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu kegiatan penyambutan kedatangan anak, pembukaan, kegiatan inti, penutup dan penjemputan anak. Penelitian ini dilaksanakan karena peniliti akan mengungkapkan bagaimana cara guru mengembangkan kemandirian anak serta aspek kemandirian apa saja yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penellitia ini dilakukan di RA Raihan Persisn 27, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Partisipan pada penelitian ini adalah guru kelompok A RA Raihan 27. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil dari temuan penelitian menunjukkan bahwa cara guru mengembangkan kemandirian anak dilakukan dalam bentuk program yang dibuat menjadi aturan yaitu aturan sekolah dan aturan kelas. Program tersebut guru laksanakan melalui pernyataan dan tindakan. Selain itu juga guru menerapkan sistem pembiasaan kepada anak untuk mengembangkan kemandirian anak. Adapun aspek-aspek kemandirian yang mendominasi dikembangkan oleh guru di RA Raihan Persis 27 adalah percaya diri, disiplin, mengendalikan emosi dan tanggungjawab.","PeriodicalId":16889,"journal":{"name":"Journal of Production Agriculture","volume":"179 1","pages":"76-88"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-07-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"UPAYA PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DALAM PEMBELAJARAN KELOMPOK A RA RAIHAN PERSIS 27 KECAMATAN CIHIDEUNG\",\"authors\":\"R. Rosmaya, E. Mulyana, T. Lestari\",\"doi\":\"10.17509/jpa.v3i1.26670\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstractChild independence is a capital of creativity, progress and survival. The non-indepedence of the child forms a personality that depends on other and will hamper the progress of the child, therefore independence must be instilled from an early age to the child in order to grow into an independent human being. Efforts to develop independence in schools are done by teachers who interact intensely with children. These development efforts can be applied in the learning process. The learning process is divided into several activities, namely the welcoming of the child’s arrival, opening, core activities, covering and picking up the children. The research is conducted because it wants to reveal how the teacher developed in the learning process. This research uses qualitative approach with descriptive method. The research was conducted at RA Raihan Persis 27, District Cihideung, Tasikmalaya City. Participants of this research are teacher of group A RA Raihan Persis 27. The collection was done by observation, interview and document study. The research findings show that the way the teacher develops the child’s independence is done in the form of a program that is made into the rules of school rules and class rules. The teacher’s program is implemented through statements and action. In addition, teachers apply the system of habituation to children to develop independence of children As for the aspects of independence that is dominated by teachers developed in RA Raihan Persis 27 is confident, discipline, emotional control and responsibility. AbstrakKemandirian anak merupakan modal kreativitas, kemajuan dan daya keberlangsungan hidup (survival). Ketidakmandirian anak membentuk kepribadian yang bergantung kepada orang lain dan akan menghambat kemajuan anak, oleh karena itu kemandirian harus ditanamkan sejak dini kepada anak supaya dapat tumbuh menjadi manusia yang mandiri. Upaya pengembangan kemandirian di sekolah dilakukan oleh guru yang berinteraksi secara intens dengan anak. Upaya pengembangan tersebut bisa diterapkan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu kegiatan penyambutan kedatangan anak, pembukaan, kegiatan inti, penutup dan penjemputan anak. Penelitian ini dilaksanakan karena peniliti akan mengungkapkan bagaimana cara guru mengembangkan kemandirian anak serta aspek kemandirian apa saja yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penellitia ini dilakukan di RA Raihan Persisn 27, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Partisipan pada penelitian ini adalah guru kelompok A RA Raihan 27. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil dari temuan penelitian menunjukkan bahwa cara guru mengembangkan kemandirian anak dilakukan dalam bentuk program yang dibuat menjadi aturan yaitu aturan sekolah dan aturan kelas. Program tersebut guru laksanakan melalui pernyataan dan tindakan. Selain itu juga guru menerapkan sistem pembiasaan kepada anak untuk mengembangkan kemandirian anak. Adapun aspek-aspek kemandirian yang mendominasi dikembangkan oleh guru di RA Raihan Persis 27 adalah percaya diri, disiplin, mengendalikan emosi dan tanggungjawab.\",\"PeriodicalId\":16889,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Production Agriculture\",\"volume\":\"179 1\",\"pages\":\"76-88\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-07-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Production Agriculture\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17509/jpa.v3i1.26670\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Production Agriculture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17509/jpa.v3i1.26670","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要儿童的独立性是创造、进步和生存的资本。儿童的不独立性形成了一种依赖他人的人格,并将阻碍儿童的进步,因此必须从小就向儿童灌输独立性,以便成长为一个独立的人。在学校里培养孩子独立性的努力是由与孩子们密切互动的老师来完成的。这些开发工作可以应用到学习过程中。学习过程分为几项活动,即欢迎孩子的到来、开放、核心活动、覆盖和接孩子。进行这项研究是因为它想揭示教师在学习过程中是如何发展的。本研究采用定性研究与描述性研究相结合的方法。该研究在Tasikmalaya City Cihideung District RA Raihan Persis 27进行。本研究的参与者是A组教师RA Raihan Persis 27。采用观察法、访谈法和文献研究法进行收集。研究结果表明,教师培养孩子独立性的方式是通过一个程序的形式来完成的,这个程序被制定成校规和班规。教师的计划是通过陈述和行动来实现的。此外,教师将习惯化系统应用于儿童身上,以培养儿童的独立性。至于RA Raihan Persis 27中以教师为主的独立性方面是自信、纪律、情绪控制和责任。[摘要]生存(kemadirian anak merupakan modal kreativitas),生存(kemajuan dan daya keberlangsungan hidup)。Ketidakmandirian anak membentuk kepribaddian yang bergantang kepada orang danakan menghambat kemajuan anak, oleh karena itu kmandirian harus ditanamkan sejak dini kepada anak supaya dapat tumbuh menjadi mandiia yang mandiri。Upaya pengembangan kmandirian di sekolah dilakukan oleh guru yang beraksi secara intentenan anak。Upaya pengembangan and tersebut bisa diiterapkan dalam propropenbelajaran。Proses penbelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan, yitu kegiatan penyambutan kedatangan anak, penbukaan, kegiatan inti, penutup dan penjemputan anak。Penelitian ini dilaksanakan karena peniliti akan mengungkapkan bagaimana cara大师mengembangkan kmandirian anak serta说kmandirian apsaja yang dikembangkan dalam提出pembelajan。Penelitian ini menggunakan pendekatan quality dengan方法说明。Penellitia ini dilakukan di RA Raihan persis 27, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya。Partisipan padpenelitian ini adalah guru kelompok A RA Raihan 27岁。彭普兰的数据是由彭普兰技术观测站提供的,是由彭普兰技术观测站提供的。哈西尔·达里·特曼·佩尼利特·曼努·朱坎·巴瓦·卡拉古鲁·曼努坎·曼努坎·曼努坎·曼努坎·曼努坎·曼努克节目杨·迪纳蒂·曼贾蒂·阿尼图·阿尼图·阿尼图·阿尼图·阿尼图·斯科拉·丹·阿尼图·卡拉斯。程序简洁但大师laksanakan melalui pernyataan dan tindakan。Selain itu juga guru menerapkan系统,pembiasaan kepada anak untuk mengembangkan kmandirian anak。阿波潘语,尼泊尔语,尼泊尔语,尼泊尔语,尼泊尔语,尼泊尔语。
UPAYA PENGEMBANGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DALAM PEMBELAJARAN KELOMPOK A RA RAIHAN PERSIS 27 KECAMATAN CIHIDEUNG
AbstractChild independence is a capital of creativity, progress and survival. The non-indepedence of the child forms a personality that depends on other and will hamper the progress of the child, therefore independence must be instilled from an early age to the child in order to grow into an independent human being. Efforts to develop independence in schools are done by teachers who interact intensely with children. These development efforts can be applied in the learning process. The learning process is divided into several activities, namely the welcoming of the child’s arrival, opening, core activities, covering and picking up the children. The research is conducted because it wants to reveal how the teacher developed in the learning process. This research uses qualitative approach with descriptive method. The research was conducted at RA Raihan Persis 27, District Cihideung, Tasikmalaya City. Participants of this research are teacher of group A RA Raihan Persis 27. The collection was done by observation, interview and document study. The research findings show that the way the teacher develops the child’s independence is done in the form of a program that is made into the rules of school rules and class rules. The teacher’s program is implemented through statements and action. In addition, teachers apply the system of habituation to children to develop independence of children As for the aspects of independence that is dominated by teachers developed in RA Raihan Persis 27 is confident, discipline, emotional control and responsibility. AbstrakKemandirian anak merupakan modal kreativitas, kemajuan dan daya keberlangsungan hidup (survival). Ketidakmandirian anak membentuk kepribadian yang bergantung kepada orang lain dan akan menghambat kemajuan anak, oleh karena itu kemandirian harus ditanamkan sejak dini kepada anak supaya dapat tumbuh menjadi manusia yang mandiri. Upaya pengembangan kemandirian di sekolah dilakukan oleh guru yang berinteraksi secara intens dengan anak. Upaya pengembangan tersebut bisa diterapkan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran dibagi menjadi beberapa kegiatan, yaitu kegiatan penyambutan kedatangan anak, pembukaan, kegiatan inti, penutup dan penjemputan anak. Penelitian ini dilaksanakan karena peniliti akan mengungkapkan bagaimana cara guru mengembangkan kemandirian anak serta aspek kemandirian apa saja yang dikembangkan dalam proses pembelajaran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Penellitia ini dilakukan di RA Raihan Persisn 27, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya. Partisipan pada penelitian ini adalah guru kelompok A RA Raihan 27. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Hasil dari temuan penelitian menunjukkan bahwa cara guru mengembangkan kemandirian anak dilakukan dalam bentuk program yang dibuat menjadi aturan yaitu aturan sekolah dan aturan kelas. Program tersebut guru laksanakan melalui pernyataan dan tindakan. Selain itu juga guru menerapkan sistem pembiasaan kepada anak untuk mengembangkan kemandirian anak. Adapun aspek-aspek kemandirian yang mendominasi dikembangkan oleh guru di RA Raihan Persis 27 adalah percaya diri, disiplin, mengendalikan emosi dan tanggungjawab.