{"title":"日惹健身中心肌肉质量蛋白质补充剂与肌肉质量的关系","authors":"M. Wihelmina, Yuni Afriani, Endri Yuliati","doi":"10.14710/jnc.v12i3.37720","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKLatar belakang: Suplemen merupakan produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat. Pembentukan massa otot yang optimal membutuhkan zat gizi, salah satunya adalah protein.Mempunyai massa otot yang baik menjadi salah satu tujuan seseorang mengikuti latihan pada fitness centre.Tujuan: Penelitian ini bertujuan unntuk mengetahui hubungan konsumsi suplemen protein dengan massa otot pada anggota fitness centre di Lembah Fitness Centre Tajem.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional, dengan desain cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 40 orang anggota fitness centre yang aktif dan berusia 20 – 35 tahun. Data konsumsi suplemen diperoleh dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner konsumsi suplemen sedangkan massa otot diperoleh dari pengukuran LOLA (lingkar otot lengan atas) dan LILA (lingkar lengan atas) dengan 3 kali pengulangan. Analisa data menggunakan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak mengkonsumsi suplemen yaitu sebanyak 25 orang (62,5%) dan memiliki massa otot dalam kategori normal yaitu 33 orang (82,5%). Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumsi suplemen dan massa otot (p > 0,05).Simpulan: Konsumsi suplemen protein tidak berhubungan dengan massa otot. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan mengendalikan variabel-variabel perancu seperti asupan protein dari makanan dan intensitas latihan. ","PeriodicalId":16594,"journal":{"name":"Journal of Nutrition College","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-08-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN KONSUMSI SUPLEMEN PROTEIN DENGAN MASSA OTOT PADA ANGGOTA LEMBAH FITNESS CENTRE TAJEM, YOGYAKARTA\",\"authors\":\"M. Wihelmina, Yuni Afriani, Endri Yuliati\",\"doi\":\"10.14710/jnc.v12i3.37720\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAKLatar belakang: Suplemen merupakan produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat. Pembentukan massa otot yang optimal membutuhkan zat gizi, salah satunya adalah protein.Mempunyai massa otot yang baik menjadi salah satu tujuan seseorang mengikuti latihan pada fitness centre.Tujuan: Penelitian ini bertujuan unntuk mengetahui hubungan konsumsi suplemen protein dengan massa otot pada anggota fitness centre di Lembah Fitness Centre Tajem.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional, dengan desain cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 40 orang anggota fitness centre yang aktif dan berusia 20 – 35 tahun. Data konsumsi suplemen diperoleh dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner konsumsi suplemen sedangkan massa otot diperoleh dari pengukuran LOLA (lingkar otot lengan atas) dan LILA (lingkar lengan atas) dengan 3 kali pengulangan. Analisa data menggunakan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak mengkonsumsi suplemen yaitu sebanyak 25 orang (62,5%) dan memiliki massa otot dalam kategori normal yaitu 33 orang (82,5%). Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumsi suplemen dan massa otot (p > 0,05).Simpulan: Konsumsi suplemen protein tidak berhubungan dengan massa otot. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan mengendalikan variabel-variabel perancu seperti asupan protein dari makanan dan intensitas latihan. \",\"PeriodicalId\":16594,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Nutrition College\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-08-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Nutrition College\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i3.37720\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Nutrition College","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.14710/jnc.v12i3.37720","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
HUBUNGAN KONSUMSI SUPLEMEN PROTEIN DENGAN MASSA OTOT PADA ANGGOTA LEMBAH FITNESS CENTRE TAJEM, YOGYAKARTA
ABSTRAKLatar belakang: Suplemen merupakan produk kesehatan yang mengandung satu atau lebih zat yang bersifat nutrisi atau obat. Pembentukan massa otot yang optimal membutuhkan zat gizi, salah satunya adalah protein.Mempunyai massa otot yang baik menjadi salah satu tujuan seseorang mengikuti latihan pada fitness centre.Tujuan: Penelitian ini bertujuan unntuk mengetahui hubungan konsumsi suplemen protein dengan massa otot pada anggota fitness centre di Lembah Fitness Centre Tajem.Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional, dengan desain cross sectional. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 40 orang anggota fitness centre yang aktif dan berusia 20 – 35 tahun. Data konsumsi suplemen diperoleh dengan wawancara langsung menggunakan kuesioner konsumsi suplemen sedangkan massa otot diperoleh dari pengukuran LOLA (lingkar otot lengan atas) dan LILA (lingkar lengan atas) dengan 3 kali pengulangan. Analisa data menggunakan uji chi-square.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden tidak mengkonsumsi suplemen yaitu sebanyak 25 orang (62,5%) dan memiliki massa otot dalam kategori normal yaitu 33 orang (82,5%). Hasil analisis statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara konsumsi suplemen dan massa otot (p > 0,05).Simpulan: Konsumsi suplemen protein tidak berhubungan dengan massa otot. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan mengendalikan variabel-variabel perancu seperti asupan protein dari makanan dan intensitas latihan.