{"title":"与结核病患者对抗药性药物的服从有关的因素","authors":"D. Rosadi","doi":"10.20527/jbk.v6i2.9452","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit dengan risiko penularan yang tinggi. Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017 ditemukan 6.656 kasus / 10.177 kasus dugaan, data tertinggi per Puskesmas di Banjarmasin pada Puskesmas Pekauman dengan penemuan kasus TB Paru sebanyak 94 orang, dengan penderita kambuh sebanyak 3 orang dan sebanyak 7 orang meninggal di tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, efek samping pengobatan, pengetahuan, sikap petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat anti tuberculosis. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 45 pasien dan sampel sebanyak 30 pasien. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data bivariat dengan uji Fisher Exact karena tidak memenuhi uji Chi-Square yaitu data berdistribusi normal, nilai ekspektasi frekuensi <5 dan lebih dari 20%. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan (p value = 0,019) berhubungan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Sedangkan variabel jenis kelamin (p value = 1.000) tidak berhubungan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Semakin tinggi pengetahuan pasien maka akan semakin tinggi tingkat kepatuhan dalam minum obat anti tuberkulosis.","PeriodicalId":17756,"journal":{"name":"Jurnal Berkala Kesehatan","volume":"11 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-11-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru Terhadap Obat Anti Tuberkulosis\",\"authors\":\"D. Rosadi\",\"doi\":\"10.20527/jbk.v6i2.9452\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit dengan risiko penularan yang tinggi. Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017 ditemukan 6.656 kasus / 10.177 kasus dugaan, data tertinggi per Puskesmas di Banjarmasin pada Puskesmas Pekauman dengan penemuan kasus TB Paru sebanyak 94 orang, dengan penderita kambuh sebanyak 3 orang dan sebanyak 7 orang meninggal di tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, efek samping pengobatan, pengetahuan, sikap petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat anti tuberculosis. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 45 pasien dan sampel sebanyak 30 pasien. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data bivariat dengan uji Fisher Exact karena tidak memenuhi uji Chi-Square yaitu data berdistribusi normal, nilai ekspektasi frekuensi <5 dan lebih dari 20%. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan (p value = 0,019) berhubungan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Sedangkan variabel jenis kelamin (p value = 1.000) tidak berhubungan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Semakin tinggi pengetahuan pasien maka akan semakin tinggi tingkat kepatuhan dalam minum obat anti tuberkulosis.\",\"PeriodicalId\":17756,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Berkala Kesehatan\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-11-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Berkala Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20527/jbk.v6i2.9452\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Berkala Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20527/jbk.v6i2.9452","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Pasien Tuberkulosis Paru Terhadap Obat Anti Tuberkulosis
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit dengan risiko penularan yang tinggi. Berdasarkan Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2017 ditemukan 6.656 kasus / 10.177 kasus dugaan, data tertinggi per Puskesmas di Banjarmasin pada Puskesmas Pekauman dengan penemuan kasus TB Paru sebanyak 94 orang, dengan penderita kambuh sebanyak 3 orang dan sebanyak 7 orang meninggal di tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengklarifikasi hubungan umur, jenis kelamin, pendidikan, efek samping pengobatan, pengetahuan, sikap petugas kesehatan dengan kepatuhan minum obat anti tuberculosis. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional, dengan menggunakan teknik purposive sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 45 pasien dan sampel sebanyak 30 pasien. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisis data bivariat dengan uji Fisher Exact karena tidak memenuhi uji Chi-Square yaitu data berdistribusi normal, nilai ekspektasi frekuensi <5 dan lebih dari 20%. Hasil penelitian menunjukkan variabel pengetahuan (p value = 0,019) berhubungan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Sedangkan variabel jenis kelamin (p value = 1.000) tidak berhubungan dengan kepatuhan minum obat anti tuberkulosis. Semakin tinggi pengetahuan pasien maka akan semakin tinggi tingkat kepatuhan dalam minum obat anti tuberkulosis.