{"title":"绿樱桃提取物反肝菌活性试验。一只白色的雄性老鼠","authors":"M. Walid, Nur Cholis Endriyatno, Riska Amalia","doi":"10.51771/fj.v3i2.613","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Hiperurisemia merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Penggunan allopurinol diketahui dapat menimbulkan efek samping, maka dari itu diperlukan alternatif lain. Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang banyak terkadandung di dalam tumbuhan, senyawa tersebut diketahui memiliki potensi sebagai antihiperurisemia. Salah satu tumbuhan yang mudah di temui di Indonesia adalah kersen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efek antihiperurisemia dari ekstrak etanol 70% buah kersen hijau terhadap tikus hiperurisemia yang diinduksi kalium oksonat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Tikus dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok I tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 1,8mg, kelompok II tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 3,6 mg, kelompok III tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 5,4 mg, kelompok IV (kontrol positif) tikus diinduksi allopurinol, dan kelompok V (kontrol negatif) tikus hanya diinduksi larutan CMC Na 0,5%. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan mengambil darah pada ekor tikus dan diteteskan pada strip di alat nesco multicheck. Hasil pemeriksaan tikus yang telah hiperurisemia dibandingkan dengan setelah perlakuan dan diperoleh persentase penurunan kadar asam urat. Hasil uji menunjukkan persentase penurunan kadar asam urat tikus masing-masing kelompok yaitu 18,8%, 23,4%, 30,1%, 45,7%, dan 8,0%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah allopurinol memiliki persentase penurunan asam urat paling besar yang kemudian diikuti dengan ekstrak buah kersen dosis 5,4mg. Peningkatan dosis ekstrak buah kersen dapat meningkatkan persentase penurunan asam urat pada tikus yang diinduksi kalium oksonat.","PeriodicalId":12464,"journal":{"name":"FORTE JOURNAL","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"UJI AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK BUAH KERSEN HIJAU (Muntingia calabura L.) PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR\",\"authors\":\"M. Walid, Nur Cholis Endriyatno, Riska Amalia\",\"doi\":\"10.51771/fj.v3i2.613\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Hiperurisemia merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Penggunan allopurinol diketahui dapat menimbulkan efek samping, maka dari itu diperlukan alternatif lain. Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang banyak terkadandung di dalam tumbuhan, senyawa tersebut diketahui memiliki potensi sebagai antihiperurisemia. Salah satu tumbuhan yang mudah di temui di Indonesia adalah kersen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efek antihiperurisemia dari ekstrak etanol 70% buah kersen hijau terhadap tikus hiperurisemia yang diinduksi kalium oksonat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Tikus dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok I tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 1,8mg, kelompok II tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 3,6 mg, kelompok III tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 5,4 mg, kelompok IV (kontrol positif) tikus diinduksi allopurinol, dan kelompok V (kontrol negatif) tikus hanya diinduksi larutan CMC Na 0,5%. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan mengambil darah pada ekor tikus dan diteteskan pada strip di alat nesco multicheck. Hasil pemeriksaan tikus yang telah hiperurisemia dibandingkan dengan setelah perlakuan dan diperoleh persentase penurunan kadar asam urat. Hasil uji menunjukkan persentase penurunan kadar asam urat tikus masing-masing kelompok yaitu 18,8%, 23,4%, 30,1%, 45,7%, dan 8,0%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah allopurinol memiliki persentase penurunan asam urat paling besar yang kemudian diikuti dengan ekstrak buah kersen dosis 5,4mg. Peningkatan dosis ekstrak buah kersen dapat meningkatkan persentase penurunan asam urat pada tikus yang diinduksi kalium oksonat.\",\"PeriodicalId\":12464,\"journal\":{\"name\":\"FORTE JOURNAL\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"FORTE JOURNAL\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51771/fj.v3i2.613\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"FORTE JOURNAL","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51771/fj.v3i2.613","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
UJI AKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK BUAH KERSEN HIJAU (Muntingia calabura L.) PADA TIKUS JANTAN PUTIH GALUR WISTAR
Hiperurisemia merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia. Penggunan allopurinol diketahui dapat menimbulkan efek samping, maka dari itu diperlukan alternatif lain. Flavonoid merupakan salah satu senyawa yang banyak terkadandung di dalam tumbuhan, senyawa tersebut diketahui memiliki potensi sebagai antihiperurisemia. Salah satu tumbuhan yang mudah di temui di Indonesia adalah kersen. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui efek antihiperurisemia dari ekstrak etanol 70% buah kersen hijau terhadap tikus hiperurisemia yang diinduksi kalium oksonat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental. Tikus dikelompokkan menjadi 5 kelompok. Kelompok I tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 1,8mg, kelompok II tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 3,6 mg, kelompok III tikus diinduksi ekstrak dengan dosis 5,4 mg, kelompok IV (kontrol positif) tikus diinduksi allopurinol, dan kelompok V (kontrol negatif) tikus hanya diinduksi larutan CMC Na 0,5%. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan dengan mengambil darah pada ekor tikus dan diteteskan pada strip di alat nesco multicheck. Hasil pemeriksaan tikus yang telah hiperurisemia dibandingkan dengan setelah perlakuan dan diperoleh persentase penurunan kadar asam urat. Hasil uji menunjukkan persentase penurunan kadar asam urat tikus masing-masing kelompok yaitu 18,8%, 23,4%, 30,1%, 45,7%, dan 8,0%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah allopurinol memiliki persentase penurunan asam urat paling besar yang kemudian diikuti dengan ekstrak buah kersen dosis 5,4mg. Peningkatan dosis ekstrak buah kersen dapat meningkatkan persentase penurunan asam urat pada tikus yang diinduksi kalium oksonat.