{"title":"急性肝功能脱发的药理治疗的进展","authors":"Bistamy Muhammad Nursabur","doi":"10.53366/jimki.v8i3.265","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK \nPendahuluan: Gagal jantung akut dekompensasi ialah penyakit pada jantung yang merupakan manifestasi dari gagal jantung yang kronik maupun dapat muncul secara de novo. Dengan prevalensi kejadiannya yang tinggi, maka terdapat berbagai pengembangan dan penemuan baru dari terapi-terapi secara farmakologis.Metode: Artikel ini ditulis menggunakan metode literature review, meliputi 24 sumber yang berasal dari jurnal dan buku berbahasa inggris hasil literature searching dari search engine Google Scholar.Pembahasan: Kontrol neurohormonal yang terganggu menyebabkan terjadinya gagal jantung akut dekompensasi yang ditandai dengan peningkatan cairan yang abnormal pada plasma darah sehingga bermanifestasi pada berbagai kelainan yang terjadi pada jantung dan paru-paru. Sistem saraf simpatis, sistem renin-angiotensin-aldosteron, vasopresin arginin, dan peptida natriuretik mengalami peningkatan fungsi dan konsentrasi yang berperan dalam gagalnya kontrol neurohormonal dari jantung. Selain itu, gagal jantung menyebabkan dilepaskannya molekul-molekul seperti adrenomedullin dan troponin kardiak. Berbagai terapi farmakologis dikembangkan sebagai manajemen dari gagal jantung akut dekompensasi, yaitu adrecizumab, sacubitril-valsartan, donor nitroxyl, dan diuretik.Simpulan: Penelitian-penelitian terhadap terapi-terapi farmakologis pada gagal jantung akut dekompensasi perlu terus dilakukan dalam menemukan terapi-terapi yang baru maupun mengembangkan terapi yang sebelumnya sudah diterapkan.Kata kunci: gagal jantung akut dekompensasi, terapi","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-02-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Perkembangan Terapi Farmakologis pada Gagal Jantung Akut Dekompensasi\",\"authors\":\"Bistamy Muhammad Nursabur\",\"doi\":\"10.53366/jimki.v8i3.265\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRAK \\nPendahuluan: Gagal jantung akut dekompensasi ialah penyakit pada jantung yang merupakan manifestasi dari gagal jantung yang kronik maupun dapat muncul secara de novo. Dengan prevalensi kejadiannya yang tinggi, maka terdapat berbagai pengembangan dan penemuan baru dari terapi-terapi secara farmakologis.Metode: Artikel ini ditulis menggunakan metode literature review, meliputi 24 sumber yang berasal dari jurnal dan buku berbahasa inggris hasil literature searching dari search engine Google Scholar.Pembahasan: Kontrol neurohormonal yang terganggu menyebabkan terjadinya gagal jantung akut dekompensasi yang ditandai dengan peningkatan cairan yang abnormal pada plasma darah sehingga bermanifestasi pada berbagai kelainan yang terjadi pada jantung dan paru-paru. Sistem saraf simpatis, sistem renin-angiotensin-aldosteron, vasopresin arginin, dan peptida natriuretik mengalami peningkatan fungsi dan konsentrasi yang berperan dalam gagalnya kontrol neurohormonal dari jantung. Selain itu, gagal jantung menyebabkan dilepaskannya molekul-molekul seperti adrenomedullin dan troponin kardiak. Berbagai terapi farmakologis dikembangkan sebagai manajemen dari gagal jantung akut dekompensasi, yaitu adrecizumab, sacubitril-valsartan, donor nitroxyl, dan diuretik.Simpulan: Penelitian-penelitian terhadap terapi-terapi farmakologis pada gagal jantung akut dekompensasi perlu terus dilakukan dalam menemukan terapi-terapi yang baru maupun mengembangkan terapi yang sebelumnya sudah diterapkan.Kata kunci: gagal jantung akut dekompensasi, terapi\",\"PeriodicalId\":14697,\"journal\":{\"name\":\"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-02-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.265\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53366/jimki.v8i3.265","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Perkembangan Terapi Farmakologis pada Gagal Jantung Akut Dekompensasi
ABSTRAK
Pendahuluan: Gagal jantung akut dekompensasi ialah penyakit pada jantung yang merupakan manifestasi dari gagal jantung yang kronik maupun dapat muncul secara de novo. Dengan prevalensi kejadiannya yang tinggi, maka terdapat berbagai pengembangan dan penemuan baru dari terapi-terapi secara farmakologis.Metode: Artikel ini ditulis menggunakan metode literature review, meliputi 24 sumber yang berasal dari jurnal dan buku berbahasa inggris hasil literature searching dari search engine Google Scholar.Pembahasan: Kontrol neurohormonal yang terganggu menyebabkan terjadinya gagal jantung akut dekompensasi yang ditandai dengan peningkatan cairan yang abnormal pada plasma darah sehingga bermanifestasi pada berbagai kelainan yang terjadi pada jantung dan paru-paru. Sistem saraf simpatis, sistem renin-angiotensin-aldosteron, vasopresin arginin, dan peptida natriuretik mengalami peningkatan fungsi dan konsentrasi yang berperan dalam gagalnya kontrol neurohormonal dari jantung. Selain itu, gagal jantung menyebabkan dilepaskannya molekul-molekul seperti adrenomedullin dan troponin kardiak. Berbagai terapi farmakologis dikembangkan sebagai manajemen dari gagal jantung akut dekompensasi, yaitu adrecizumab, sacubitril-valsartan, donor nitroxyl, dan diuretik.Simpulan: Penelitian-penelitian terhadap terapi-terapi farmakologis pada gagal jantung akut dekompensasi perlu terus dilakukan dalam menemukan terapi-terapi yang baru maupun mengembangkan terapi yang sebelumnya sudah diterapkan.Kata kunci: gagal jantung akut dekompensasi, terapi