Ramadhani Arumningtyas, A. Unde, Jeanny Maria Fatimah
{"title":"象征仪式与交换:土著人民AMMATOA KAJANG关于保护森林的重要性的信息","authors":"Ramadhani Arumningtyas, A. Unde, Jeanny Maria Fatimah","doi":"10.24853/pk.7.1.19-32","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat adat Ammatoa Kajang di Kabupaten Bulukumba, memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungannya. Salah satu tradisi yang masih rutin dilakukan oleh masyarakat dalam kaitannya dengan menjaga kelestarian alam adalah ritual Andingingi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna komunikasi simbolik dalam ritual Andingingi yang dilakukan oleh masyarakat adat Kajang dalam kaitannya dengan menjaga kelestarian hutan. Serta untuk menganalisis implikasi dari pesan-pesan simbolik tersebut terhadap perilaku masyarakat adat dalam menjaga hutan. Penelitian ini dilakukan di Desa Tana Toa, Kecamatan Tana. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Masyarakat adat Ammatoa Kajang melakukan berbagai prosesi ritual Andingingi dengan menampilkan simbol-simbol yang pesan utamanya adalah tentang pelestarian alam. Hutan tidak hanya memiliki nilai sakral tetapi juga menopang kehidupan masyarakat adat. Masyarakat adat Ammatoa Kajang mengkomunikasikan pesan-pesan tentang pelestarian hutan dengan cara menginternalisasikan simbol-simbol tersebut ke dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat adat Kajang mengambil sumber daya alam secukupnya, mereka mengambil kayu seperlunya di hutan yang diperbolehkan untuk mengambil kayu (Borong Tattakang). Mereka terlibat dalam kegiatan pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap kegiatan yang dapat merusak lingkungan sekitar.","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"37 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KOMUNIKASI SIMBOLIK RITUAL ANDINGINGI: PESAN MASYARAKAT ADAT AMMATOA KAJANG TENTANG PENTINGNYA MENJAGA HUTAN\",\"authors\":\"Ramadhani Arumningtyas, A. Unde, Jeanny Maria Fatimah\",\"doi\":\"10.24853/pk.7.1.19-32\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masyarakat adat Ammatoa Kajang di Kabupaten Bulukumba, memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungannya. Salah satu tradisi yang masih rutin dilakukan oleh masyarakat dalam kaitannya dengan menjaga kelestarian alam adalah ritual Andingingi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna komunikasi simbolik dalam ritual Andingingi yang dilakukan oleh masyarakat adat Kajang dalam kaitannya dengan menjaga kelestarian hutan. Serta untuk menganalisis implikasi dari pesan-pesan simbolik tersebut terhadap perilaku masyarakat adat dalam menjaga hutan. Penelitian ini dilakukan di Desa Tana Toa, Kecamatan Tana. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Masyarakat adat Ammatoa Kajang melakukan berbagai prosesi ritual Andingingi dengan menampilkan simbol-simbol yang pesan utamanya adalah tentang pelestarian alam. Hutan tidak hanya memiliki nilai sakral tetapi juga menopang kehidupan masyarakat adat. Masyarakat adat Ammatoa Kajang mengkomunikasikan pesan-pesan tentang pelestarian hutan dengan cara menginternalisasikan simbol-simbol tersebut ke dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat adat Kajang mengambil sumber daya alam secukupnya, mereka mengambil kayu seperlunya di hutan yang diperbolehkan untuk mengambil kayu (Borong Tattakang). Mereka terlibat dalam kegiatan pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap kegiatan yang dapat merusak lingkungan sekitar.\",\"PeriodicalId\":33874,\"journal\":{\"name\":\"Expose\",\"volume\":\"37 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Expose\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24853/pk.7.1.19-32\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Expose","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/pk.7.1.19-32","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KOMUNIKASI SIMBOLIK RITUAL ANDINGINGI: PESAN MASYARAKAT ADAT AMMATOA KAJANG TENTANG PENTINGNYA MENJAGA HUTAN
Masyarakat adat Ammatoa Kajang di Kabupaten Bulukumba, memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian hutan dan lingkungannya. Salah satu tradisi yang masih rutin dilakukan oleh masyarakat dalam kaitannya dengan menjaga kelestarian alam adalah ritual Andingingi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami makna komunikasi simbolik dalam ritual Andingingi yang dilakukan oleh masyarakat adat Kajang dalam kaitannya dengan menjaga kelestarian hutan. Serta untuk menganalisis implikasi dari pesan-pesan simbolik tersebut terhadap perilaku masyarakat adat dalam menjaga hutan. Penelitian ini dilakukan di Desa Tana Toa, Kecamatan Tana. Metode penelitian yang digunakan adalah observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara mendalam. Masyarakat adat Ammatoa Kajang melakukan berbagai prosesi ritual Andingingi dengan menampilkan simbol-simbol yang pesan utamanya adalah tentang pelestarian alam. Hutan tidak hanya memiliki nilai sakral tetapi juga menopang kehidupan masyarakat adat. Masyarakat adat Ammatoa Kajang mengkomunikasikan pesan-pesan tentang pelestarian hutan dengan cara menginternalisasikan simbol-simbol tersebut ke dalam perilaku keseharian mereka. Masyarakat adat Kajang mengambil sumber daya alam secukupnya, mereka mengambil kayu seperlunya di hutan yang diperbolehkan untuk mengambil kayu (Borong Tattakang). Mereka terlibat dalam kegiatan pengelolaan sumber daya alam yang dilakukan oleh pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat dan meningkatkan kesadaran mereka terhadap kegiatan yang dapat merusak lingkungan sekitar.