{"title":"DIAGNOSIS DAN TATALAKSANA TERBARU ENDOMETRIOSIS","authors":"Salwa Darin Luqyana, Rodiani Moekroni","doi":"10.53366/jimki.v7i2.66","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Endometriosis didefinisikan adanya mukosa dengan karakteristik seperti endometrium di luar rongga rahim. Dari teori-teori patogen yang sudah ada (menstruasi retrograde, metaplasia coelomic dan sisa-sisa Mullerian), tidak ada yang menjelaskan jenis endometriosis yang berbeda. Endometriosis tergantung pada estrogen, bermanifestasi pada reproduksi selama bertahun-tahun dan menyebabkan nyeri dan infertilitas. Dismenorea, dispareunia, dyschezia, dan disuria adalah gejala yang paling sering ditemukan. Diagnosis standar dilakukan dengan visualisasi langsung dan pemeriksaan histologis lesi. Nyeri dapat diobati dengan mengeluarkan lesi peritoneum, nodul dalam dan kista ovarium, atau menginduksi penekanan lesi dengan menghilangkan ovulasi dan menstruasi melalui manipulasi hormon dengan progestin, kontrasepsi oral dan agonis hormon pelepas gonadotropin. Terapi medis bersifat simtomatik, bukan cytoreductive; operasi dapat dilakukan jika risiko kekambuhan yang tinggi. Meskipun pengangkatan lesi dianggap sebagai prosedur yang dapat meningkatkan kesuburan, manfaat pada kinerja reproduksi juga menjadi moderate. Teknologi reproduksi berbantuan merupakan alternatif yang valid. Endometriosis dikaitkan dengan peningkatan 50% risiko kanker epitel ovarium, tetapi intervensi preventif layak dilakukan. ","PeriodicalId":14697,"journal":{"name":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-03-18","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53366/jimki.v7i2.66","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Endometriosis didefinisikan adanya mukosa dengan karakteristik seperti endometrium di luar rongga rahim. Dari teori-teori patogen yang sudah ada (menstruasi retrograde, metaplasia coelomic dan sisa-sisa Mullerian), tidak ada yang menjelaskan jenis endometriosis yang berbeda. Endometriosis tergantung pada estrogen, bermanifestasi pada reproduksi selama bertahun-tahun dan menyebabkan nyeri dan infertilitas. Dismenorea, dispareunia, dyschezia, dan disuria adalah gejala yang paling sering ditemukan. Diagnosis standar dilakukan dengan visualisasi langsung dan pemeriksaan histologis lesi. Nyeri dapat diobati dengan mengeluarkan lesi peritoneum, nodul dalam dan kista ovarium, atau menginduksi penekanan lesi dengan menghilangkan ovulasi dan menstruasi melalui manipulasi hormon dengan progestin, kontrasepsi oral dan agonis hormon pelepas gonadotropin. Terapi medis bersifat simtomatik, bukan cytoreductive; operasi dapat dilakukan jika risiko kekambuhan yang tinggi. Meskipun pengangkatan lesi dianggap sebagai prosedur yang dapat meningkatkan kesuburan, manfaat pada kinerja reproduksi juga menjadi moderate. Teknologi reproduksi berbantuan merupakan alternatif yang valid. Endometriosis dikaitkan dengan peningkatan 50% risiko kanker epitel ovarium, tetapi intervensi preventif layak dilakukan.