Nikmah Sari Hasibuan, I. Idawati, E. Harahap, H. Purba, Nur Afifah
{"title":"性格教育管理,通过与学习者MDTA Muhammadiyah Pijorkoling交谈","authors":"Nikmah Sari Hasibuan, I. Idawati, E. Harahap, H. Purba, Nur Afifah","doi":"10.36778/jesya.v5i1.681","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendidikan Karakter sudah mulai hilang dari diri peserta didik. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara dibuat dalam dua metode, yaitu metode bercerita dan berpidato. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, beserta dokumentasi yang merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomelogi. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan triangulasi. Dari Sembilan pendidikan karakter yang dirumuskan Indonesia Heritage Foundation (IHF) ada tujuh pendidikan karakter yang ditemukan pada peserta didik di MDTA Muhammadiyah Pijorkoling. Pendidikan karakter itu terdiri dari kejujuran, cinta kepada Allah, kemandirian, kreatif, rendah hati, percaya diri, hormat, dan santun. adapun faktor yang menghambat implementasi pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara yaitu dari lingkungan eksternal seperti tidak adanya dukungan keluarga, pandemi covid-19 yang membuat tatap muka berkurang, tontontan televise dan media sosial yang tak dipantau. Kemudian faktor-faktor yang mendukung implementasi yaitu dukungan dari sekolah dan pihak eksternal sekolah yang harus bekerja sama. Dengan demikian, implementasi pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara perlu dilakukan secara signifikan dan berulang-ulang. Secara otomatis, pendidikan karakter tersebut akan teritegrasi pada peserta didik sebagai cikal-bakal masa depan anak bangsa.","PeriodicalId":31771,"journal":{"name":"Equilibrium Jurnal Ekonomi Syariah","volume":"45 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-27","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Manajemen Pendidikan Karakter Melalui Keterampilan Berbicara terhadap Peserta didik MDTA Muhammadiyah Pijorkoling\",\"authors\":\"Nikmah Sari Hasibuan, I. Idawati, E. Harahap, H. Purba, Nur Afifah\",\"doi\":\"10.36778/jesya.v5i1.681\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendidikan Karakter sudah mulai hilang dari diri peserta didik. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara dibuat dalam dua metode, yaitu metode bercerita dan berpidato. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, beserta dokumentasi yang merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomelogi. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan triangulasi. Dari Sembilan pendidikan karakter yang dirumuskan Indonesia Heritage Foundation (IHF) ada tujuh pendidikan karakter yang ditemukan pada peserta didik di MDTA Muhammadiyah Pijorkoling. Pendidikan karakter itu terdiri dari kejujuran, cinta kepada Allah, kemandirian, kreatif, rendah hati, percaya diri, hormat, dan santun. adapun faktor yang menghambat implementasi pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara yaitu dari lingkungan eksternal seperti tidak adanya dukungan keluarga, pandemi covid-19 yang membuat tatap muka berkurang, tontontan televise dan media sosial yang tak dipantau. Kemudian faktor-faktor yang mendukung implementasi yaitu dukungan dari sekolah dan pihak eksternal sekolah yang harus bekerja sama. Dengan demikian, implementasi pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara perlu dilakukan secara signifikan dan berulang-ulang. Secara otomatis, pendidikan karakter tersebut akan teritegrasi pada peserta didik sebagai cikal-bakal masa depan anak bangsa.\",\"PeriodicalId\":31771,\"journal\":{\"name\":\"Equilibrium Jurnal Ekonomi Syariah\",\"volume\":\"45 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-27\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Equilibrium Jurnal Ekonomi Syariah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36778/jesya.v5i1.681\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Equilibrium Jurnal Ekonomi Syariah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36778/jesya.v5i1.681","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Manajemen Pendidikan Karakter Melalui Keterampilan Berbicara terhadap Peserta didik MDTA Muhammadiyah Pijorkoling
Pendidikan Karakter sudah mulai hilang dari diri peserta didik. Maka penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara. Keterampilan berbicara dibuat dalam dua metode, yaitu metode bercerita dan berpidato. Teknik pengumpulan data dilakukan secara observasi, wawancara, beserta dokumentasi yang merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomelogi. Selanjutnya, analisis data dilakukan dengan triangulasi. Dari Sembilan pendidikan karakter yang dirumuskan Indonesia Heritage Foundation (IHF) ada tujuh pendidikan karakter yang ditemukan pada peserta didik di MDTA Muhammadiyah Pijorkoling. Pendidikan karakter itu terdiri dari kejujuran, cinta kepada Allah, kemandirian, kreatif, rendah hati, percaya diri, hormat, dan santun. adapun faktor yang menghambat implementasi pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara yaitu dari lingkungan eksternal seperti tidak adanya dukungan keluarga, pandemi covid-19 yang membuat tatap muka berkurang, tontontan televise dan media sosial yang tak dipantau. Kemudian faktor-faktor yang mendukung implementasi yaitu dukungan dari sekolah dan pihak eksternal sekolah yang harus bekerja sama. Dengan demikian, implementasi pendidikan karakter melalui keterampilan berbicara perlu dilakukan secara signifikan dan berulang-ulang. Secara otomatis, pendidikan karakter tersebut akan teritegrasi pada peserta didik sebagai cikal-bakal masa depan anak bangsa.