Utsmanul Hakim Efendi, Shofiatun Nikmah
{"title":"PEMAHAMAN HADIS PERSPEKTIF GENDER: Studi Komparasi KH. Husein Muhammad dan Abdul Mustaqim","authors":"Utsmanul Hakim Efendi, Shofiatun Nikmah","doi":"10.21043/riwayah.v7i2.11100","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kajian hadis Gender telah mendapat perhatian dari berbagai ilmuwan Muslim di dunia. Di Indonesia, KH. Husein Muhammad dan Abdul Mustaqim merupakan Tokoh yang aktif menarasikan kesetaraan gender dengan merelevansikannya dengan Teks-teks Agama. Keduanya memiliki Latar belakang Pendidikan yang berbeda, sehingga mendorong peneliti untuk melakukan kajian komparasi terhadap Pemikiran keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pemahaman hadis perspektif gender dari keduanya. Melalui analisa komparasi, penelitian ini hendak menunjukkan perbedaan dan persamaan metode keduanya dalam memahami hadis dengan perspektif gender. Metode yang digunakan adalah metode komparasi dengan analisis Gender. Metode ini digunakan untuk melihat sejauhmana hadis dapat dipahami dan diaplikasikan dengan menggunakan analisis gender, sekaligus untuk memahami secara komprehensif perbedaan dan persamaan dari kedua tokoh. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keduanya menggunakan prinsip-prinsip gender secara mendasar seperti kesetaran, kemanusiaan dan keadilan dalam memahami hadis. Keduanya juga menjadikan Maqashid al-Shariah sebagai basis penafsiran, dimana makna hadis harus sejalan dengan Prinsip yang terdapat dalam Maqashid al-Syariah. Namun KH. Husein Muhammad dan Abdul Mustaqim memiliki latarbelakang pendidikan akademik yang berbeda, dalam penelitian ini diketahui bahwa metode yang dipaparkan Abdul Mustaqim lebih sistematis dan metodis serta memudahkan pembaca untuk memahami langkah-langkah metodiknya dalam memahami hadis perspektif Gender.[Understanding Hadith on Gender Perspective: A Comparative Study of KH. Husein Muhammad and Abdul Mustaqim. The study of Gender-hadith has received attention from various Muslim scientists in the world. In Indonesia, KH. Husein Muhammad and Abdul Mustaqim are figures who actively narrate gender equality by relevating it with religious texts. Both of them have different educational backgrounds, thus encouraging researchers to do a comparative study of their thought. This study aimed to determine the method of understanding the hadith from the gender perspective of both. This research aims to show the differences and similarities of two methods in understanding the hadith from a gender perspective through a comparative analysis. The method used is a comparative method with gender analysis. This method is used to see the extent to which the hadith can be understood and applied by using gender analysis, as well as to comprehensively understand the differences and similarities of the two figures. In this research, it can be concluded that both of them use basic gender principles such as equality, humanity and justice in understanding hadith. Both of them also make maqashid al-syariah as the basis for interpretation, where the meaning of hadith must be in line with the principles contained in maqasid al-shariah. However, KH. Husein Muhammad and Abdul Mustaqim have different academic educational backgrounds, in this research, it is known that the method described by Abdul Mustaqim is more systematic and methodical and makes it easier for the reader to understand his methodical steps in understanding the hadith from a gender perspective.]","PeriodicalId":31822,"journal":{"name":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Riwayah Jurnal Studi Hadis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21043/riwayah.v7i2.11100","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

世界上许多穆斯林科学家都在关注性别圣训研究。在印度尼西亚,KH。侯赛因·穆罕默德和阿卜杜勒·穆斯塔奇姆积极倡导性别平等,用宗教文本恢复性别平等。他们都有不同的教育背景,这促使研究人员对他们的想法进行比较研究。本研究的目的是了解这两种性别视角的圣训方法。通过比较分析,该研究将揭示用性别观点来理解圣训的方法的差异和相似之处。使用的方法是比较性别分析的方法。这种方法是用来通过性别分析来了解圣训在多大程度上是可以理解和应用的,同时也可以全面理解这两个角色的差异和相似之处。在这项研究中,可以得出结论,性别原则在理解圣训方面都使用了基本的性别原则,如平等、人性和正义。这两种方法都使Maqashid al-Shariah成为解释的基础,在这种基础上,圣训的意义必须与伊斯兰教的原则相一致。然而KH。侯赛因·穆罕默德和阿卜杜勒·穆斯塔奇姆在学术教育方面有着不同的背景,在这项研究中,我们发现阿卜杜勒·穆斯塔奇的方法更加系统化和有条理,让读者更容易理解他在理解性别圣训方面的方法步骤。了解性别视角:对KH的比较研究。侯赛因·穆罕默德和阿卜杜勒·穆斯塔金。来自世界各地不同穆斯林科学家的研究得到了认真对待。在印度尼西亚,KH。侯赛因·穆罕默德和阿卜杜勒·穆斯塔奇姆认为,通过宗教文本的解放,人们对性别的平等表现出了积极的看法。他们都有不同的教育背景,有义务研究自己的想法。这个研究确定了了解性别双方存在的方法。这一研究揭示了两种方法在相互分析中相互理解的存在。实践方法是性别分析的比较方法。这一种方法是用性别分析来了解和应用现有的方法,比如对等地理解这两种比喻的不同和相似之处。在这项研究中,我们可以得出结论,他们都使用了这样一种平等、人性和正义的基础知识。他们两人还创建了maqashid al- sharal基地,作为解释基地,祈祷的意义必须与被囚禁在maqasid al-shariah的原则相一致。但是,KH。侯赛因·穆罕默德和阿卜杜勒·穆斯塔奇姆在这项研究中有不同的教育背景,他们知道阿卜杜勒·穆斯塔奇姆更有系统和方法,这使得读者更容易理解他的方法
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
PEMAHAMAN HADIS PERSPEKTIF GENDER: Studi Komparasi KH. Husein Muhammad dan Abdul Mustaqim
Kajian hadis Gender telah mendapat perhatian dari berbagai ilmuwan Muslim di dunia. Di Indonesia, KH. Husein Muhammad dan Abdul Mustaqim merupakan Tokoh yang aktif menarasikan kesetaraan gender dengan merelevansikannya dengan Teks-teks Agama. Keduanya memiliki Latar belakang Pendidikan yang berbeda, sehingga mendorong peneliti untuk melakukan kajian komparasi terhadap Pemikiran keduanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pemahaman hadis perspektif gender dari keduanya. Melalui analisa komparasi, penelitian ini hendak menunjukkan perbedaan dan persamaan metode keduanya dalam memahami hadis dengan perspektif gender. Metode yang digunakan adalah metode komparasi dengan analisis Gender. Metode ini digunakan untuk melihat sejauhmana hadis dapat dipahami dan diaplikasikan dengan menggunakan analisis gender, sekaligus untuk memahami secara komprehensif perbedaan dan persamaan dari kedua tokoh. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keduanya menggunakan prinsip-prinsip gender secara mendasar seperti kesetaran, kemanusiaan dan keadilan dalam memahami hadis. Keduanya juga menjadikan Maqashid al-Shariah sebagai basis penafsiran, dimana makna hadis harus sejalan dengan Prinsip yang terdapat dalam Maqashid al-Syariah. Namun KH. Husein Muhammad dan Abdul Mustaqim memiliki latarbelakang pendidikan akademik yang berbeda, dalam penelitian ini diketahui bahwa metode yang dipaparkan Abdul Mustaqim lebih sistematis dan metodis serta memudahkan pembaca untuk memahami langkah-langkah metodiknya dalam memahami hadis perspektif Gender.[Understanding Hadith on Gender Perspective: A Comparative Study of KH. Husein Muhammad and Abdul Mustaqim. The study of Gender-hadith has received attention from various Muslim scientists in the world. In Indonesia, KH. Husein Muhammad and Abdul Mustaqim are figures who actively narrate gender equality by relevating it with religious texts. Both of them have different educational backgrounds, thus encouraging researchers to do a comparative study of their thought. This study aimed to determine the method of understanding the hadith from the gender perspective of both. This research aims to show the differences and similarities of two methods in understanding the hadith from a gender perspective through a comparative analysis. The method used is a comparative method with gender analysis. This method is used to see the extent to which the hadith can be understood and applied by using gender analysis, as well as to comprehensively understand the differences and similarities of the two figures. In this research, it can be concluded that both of them use basic gender principles such as equality, humanity and justice in understanding hadith. Both of them also make maqashid al-syariah as the basis for interpretation, where the meaning of hadith must be in line with the principles contained in maqasid al-shariah. However, KH. Husein Muhammad and Abdul Mustaqim have different academic educational backgrounds, in this research, it is known that the method described by Abdul Mustaqim is more systematic and methodical and makes it easier for the reader to understand his methodical steps in understanding the hadith from a gender perspective.]
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
13
审稿时长
24 weeks
期刊最新文献
NEURO-LINGUISTIC PROGRAMMING (NLP) AS A CUPPING MEDIA: A Living Hadith Discourse LIVING HADITH IN THE PERSPECTIVE OF THE HAQ NAQSHBANDI SUFI ORDER REINTERPRETATION OF THE MEANING OF THE HADITH ON PROHIBITION FOR WOMEN TO TRAVEL WITHOUT A MAHRAM: The Ma’na-cum-Maghza Approach THE DIFFERENCES IN INTERPRETATION OF THE HADITH: A Study of The Hadith al-Jannatu tahta Aqdam al-Ummahat SCIENTIFIC MIRACLES OF GRAPES IN THE QUR’AN AND HADITH: Perspectives on Religious Studies and Herbal Treatment
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1