{"title":"FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA","authors":"Andria Andria Andria, S. Wulandari","doi":"10.35328/kebidanan.v10i2.2072","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi di lingkungan yakni pencemaran, kurang higienisnya cara pengelolaan makanan, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kurangnya penyediaan air bersih dan jamban sehat. Jamban adalah tempat pembuangan kotoran manusia tetapi masih banyak masyarakat yang tidak membuang kotoran pada tempatnya. Perilaku buang air besar (BAB) di sembarang tempat dan cenderung tidak memanfaatkan jamban tersebut merupakan salah satu kebiasaan yang dimiliki individu akibat dari meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 9,61 % Tidak menggunakan Fasilitas Buang Air besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Bangun Purba Kecamatan Bangun Purba metode digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yang melakukan analisis univariabel dan juga analisis bivariat yang melakukan uji statistic dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap pemanfaatan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,001, ada hubungan antara pendidikan terhadap pemanfaatan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,004, dan ada hubungan antara peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,003. Kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pendidikan, dan peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban. Saran perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya jamban yang berguna untuk menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.","PeriodicalId":33363,"journal":{"name":"Midwifery Journal","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-11-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Midwifery Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.35328/kebidanan.v10i2.2072","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPEMILIKAN JAMBAN DI DESA BANGUN PURBA KECAMATAN BANGUN PURBA
Permasalahan lingkungan hidup saat ini memang menjadi problem yang paling sering terjadi di lingkungan yakni pencemaran, kurang higienisnya cara pengelolaan makanan, rendahnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kurangnya penyediaan air bersih dan jamban sehat. Jamban adalah tempat pembuangan kotoran manusia tetapi masih banyak masyarakat yang tidak membuang kotoran pada tempatnya. Perilaku buang air besar (BAB) di sembarang tempat dan cenderung tidak memanfaatkan jamban tersebut merupakan salah satu kebiasaan yang dimiliki individu akibat dari meniru perilaku orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) di Kabupaten Rokan Hulu terdapat 9,61 % Tidak menggunakan Fasilitas Buang Air besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor - faktor yang mempengaruhi kepemilikan jamban di Desa Bangun Purba Kecamatan Bangun Purba metode digunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 orang. Teknik sampel yang digunakan adalah simple random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat yang melakukan analisis univariabel dan juga analisis bivariat yang melakukan uji statistic dengan menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada hubungan pengetahuan terhadap pemanfaatan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,001, ada hubungan antara pendidikan terhadap pemanfaatan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,004, dan ada hubungan antara peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban di Desa Bangun Purba dengan nilai p=0,003. Kesimpulan ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan, pendidikan, dan peran petugas kesehatan terhadap kepemilikan jamban. Saran perlu adanya penyuluhan tentang pentingnya jamban yang berguna untuk menjaga kesehatan masyarakat dan lingkungan.