{"title":"社会宗教价值的禁欲传统和蒙贾克的土地","authors":"Fitri Zulhandayani, Elly Prihastuti Wuriyani, Rosmawaty Harahap","doi":"10.21831/hum.v27i1.50071","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan nilai sosial-religius terhadap kajian tradisi lisan yang dimiliki oleh masyarakat Suku Rao, tradisi tersebut adalah “pantang tanah” dan “monjojak tanah”. Metodologi yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan studi pustaka dan metode analisis data menggunakan metode analisis isi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa masyarakat Suku Rao pada sebuah tradisi pantang tanah dan monjojak tanah hingga saat ini masih dipercaya mempunyai manfaat serta dipercayakan membawa berkah, keselamatan bahkan menghindari anak dari marabahaya, seperti sakit perut, lumpuh, bisu, cacat mental dan lain sebagainya. Niali social religious menitikberatkan pada rasa penghormatan kepada orang lain. Tradisi pantang tanah mendeskripsikan masyarakat setempat menghormati petuah-petuah dari orang tua suku Rao. Sama halnya dengan tradisi upacara monjojak tanah dimana prosesi upacara itu sendiri memiliki nilai sosial-religius dari segi menghormati lelur, mencintai masyarakat bahkan bergotong-royong membantu segala persiapan prosesi upacara monjojak tanah itu sendiri.Social-religious value in the tradition of pantang tanah and monjojak tanahThis study was aimed at explaining the socio-religious value of oral traditions owned by the Rao people, these traditions are \"pantang tanah\" and \"monjojak tanah\". The methodology used was descriptive qualitative approach by conducting library research and data analysis method using content analysis method. Based on results show that the Rao Tribe community in a tradition of pantang tanah and monjojak tanah is still believed to have benefits and is entrusted with bringing blessings, safety and even avoiding children from harm, such as stomach pain, paralysis, muteness, disability. mentally and so on. Social religious values focus on respect for others. The tradition of pantang tanah describes the local people respecting the advice of their parents from the Rao tribe. It is the same with the tradition of the monjojak tanah ceremony where the ceremonial procession itself has a socio-religious value in terms of respecting ancestors, loving the community, and even working together to help in all the preparations for the procession of monjojak tanah ceremony itself.","PeriodicalId":55711,"journal":{"name":"Jurnal Penelitian Humaniora","volume":"51 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Nilai sosial-religius pada tradisi pantang tanah dan monjojak tanah\",\"authors\":\"Fitri Zulhandayani, Elly Prihastuti Wuriyani, Rosmawaty Harahap\",\"doi\":\"10.21831/hum.v27i1.50071\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan nilai sosial-religius terhadap kajian tradisi lisan yang dimiliki oleh masyarakat Suku Rao, tradisi tersebut adalah “pantang tanah” dan “monjojak tanah”. Metodologi yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan studi pustaka dan metode analisis data menggunakan metode analisis isi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa masyarakat Suku Rao pada sebuah tradisi pantang tanah dan monjojak tanah hingga saat ini masih dipercaya mempunyai manfaat serta dipercayakan membawa berkah, keselamatan bahkan menghindari anak dari marabahaya, seperti sakit perut, lumpuh, bisu, cacat mental dan lain sebagainya. Niali social religious menitikberatkan pada rasa penghormatan kepada orang lain. Tradisi pantang tanah mendeskripsikan masyarakat setempat menghormati petuah-petuah dari orang tua suku Rao. Sama halnya dengan tradisi upacara monjojak tanah dimana prosesi upacara itu sendiri memiliki nilai sosial-religius dari segi menghormati lelur, mencintai masyarakat bahkan bergotong-royong membantu segala persiapan prosesi upacara monjojak tanah itu sendiri.Social-religious value in the tradition of pantang tanah and monjojak tanahThis study was aimed at explaining the socio-religious value of oral traditions owned by the Rao people, these traditions are \\\"pantang tanah\\\" and \\\"monjojak tanah\\\". The methodology used was descriptive qualitative approach by conducting library research and data analysis method using content analysis method. Based on results show that the Rao Tribe community in a tradition of pantang tanah and monjojak tanah is still believed to have benefits and is entrusted with bringing blessings, safety and even avoiding children from harm, such as stomach pain, paralysis, muteness, disability. mentally and so on. Social religious values focus on respect for others. The tradition of pantang tanah describes the local people respecting the advice of their parents from the Rao tribe. It is the same with the tradition of the monjojak tanah ceremony where the ceremonial procession itself has a socio-religious value in terms of respecting ancestors, loving the community, and even working together to help in all the preparations for the procession of monjojak tanah ceremony itself.\",\"PeriodicalId\":55711,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Penelitian Humaniora\",\"volume\":\"51 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Penelitian Humaniora\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/hum.v27i1.50071\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Penelitian Humaniora","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/hum.v27i1.50071","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Nilai sosial-religius pada tradisi pantang tanah dan monjojak tanah
Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan nilai sosial-religius terhadap kajian tradisi lisan yang dimiliki oleh masyarakat Suku Rao, tradisi tersebut adalah “pantang tanah” dan “monjojak tanah”. Metodologi yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriptif dengan melakukan studi pustaka dan metode analisis data menggunakan metode analisis isi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa masyarakat Suku Rao pada sebuah tradisi pantang tanah dan monjojak tanah hingga saat ini masih dipercaya mempunyai manfaat serta dipercayakan membawa berkah, keselamatan bahkan menghindari anak dari marabahaya, seperti sakit perut, lumpuh, bisu, cacat mental dan lain sebagainya. Niali social religious menitikberatkan pada rasa penghormatan kepada orang lain. Tradisi pantang tanah mendeskripsikan masyarakat setempat menghormati petuah-petuah dari orang tua suku Rao. Sama halnya dengan tradisi upacara monjojak tanah dimana prosesi upacara itu sendiri memiliki nilai sosial-religius dari segi menghormati lelur, mencintai masyarakat bahkan bergotong-royong membantu segala persiapan prosesi upacara monjojak tanah itu sendiri.Social-religious value in the tradition of pantang tanah and monjojak tanahThis study was aimed at explaining the socio-religious value of oral traditions owned by the Rao people, these traditions are "pantang tanah" and "monjojak tanah". The methodology used was descriptive qualitative approach by conducting library research and data analysis method using content analysis method. Based on results show that the Rao Tribe community in a tradition of pantang tanah and monjojak tanah is still believed to have benefits and is entrusted with bringing blessings, safety and even avoiding children from harm, such as stomach pain, paralysis, muteness, disability. mentally and so on. Social religious values focus on respect for others. The tradition of pantang tanah describes the local people respecting the advice of their parents from the Rao tribe. It is the same with the tradition of the monjojak tanah ceremony where the ceremonial procession itself has a socio-religious value in terms of respecting ancestors, loving the community, and even working together to help in all the preparations for the procession of monjojak tanah ceremony itself.