在班达亚齐市Meuraxa市举行的专业合作国际合作的团队实践和团队合作

Sri Wahyuni, N. Lestari, N. Nurjannah, Dedy Syahrizal
{"title":"在班达亚齐市Meuraxa市举行的专业合作国际合作的团队实践和团队合作","authors":"Sri Wahyuni, N. Lestari, N. Nurjannah, Dedy Syahrizal","doi":"10.24815/jks.v21i3.20714","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Praktik Interprofessional Collaboration (IPC) merupakan bentuk kerjasama antar tenaga kesehatan yang dilakukan secara kolaboratif untuk memastikan asuhan pasien berjalan secara optimal dan berkesinambungan. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dengan profesi dan keilmuan yang berbeda dituntut untuk bisa berkontribusi secara individu maupun dalam tim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktik tim dan kerjasama tim antar PPA dalam implementasi Interprofessional Collaboration di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan metode in-depth interview dan Focus Group Discussion (FGD). Data direkam, ditranskripsi kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Informan penelitian ini sebanyak 12 orang PPA yang terdiri dari Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), perawat, apoteker, dan dietisien. Penelitian dilakukan di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh selama bulan Juni-Juli tahun 2020.Hasil: Hasil penelitian menggambarkan bahwa tim dan kerjasama tim secara interprofessional di RSUD Meuraxa belum efektif. Kegiatan visite bersama yang melibatkan keempat profesi belum pernah dilakukan. Profesi apoteker dan dietisien yang dibutuhkan dalam melakukan kolaborasi tidak cukup dari segi kuantitas. Perawat sesuai kompetensi klinis dalam melaksanakan kolaborasi belum sesuai. PPA belum memahami konsep IPC dengan baik sehingga dominansi kerjasama tim dilakukan oleh profesi dokter-perawat.Diskusi: Rumah Sakit harus melakukan tela’ah staf untuk menyediakan dan mendistribusikan PPA yang cukup secara kuantitas maupun kualitas sesuai kebutuhan kolaborasi. Sosialisasi tentang regulasi dan pelaksanaan Interprofessional Collaboration perlu dilakukan secara berkala agar PPA memahami konsep IPC dengan baik.","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"73 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Praktik Tim dan Kerjasama Tim Antar Profesional Pemberi Asuhan dalam Implementasi Interprofessional Collaboration di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh\",\"authors\":\"Sri Wahyuni, N. Lestari, N. Nurjannah, Dedy Syahrizal\",\"doi\":\"10.24815/jks.v21i3.20714\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendahuluan: Praktik Interprofessional Collaboration (IPC) merupakan bentuk kerjasama antar tenaga kesehatan yang dilakukan secara kolaboratif untuk memastikan asuhan pasien berjalan secara optimal dan berkesinambungan. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dengan profesi dan keilmuan yang berbeda dituntut untuk bisa berkontribusi secara individu maupun dalam tim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktik tim dan kerjasama tim antar PPA dalam implementasi Interprofessional Collaboration di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan metode in-depth interview dan Focus Group Discussion (FGD). Data direkam, ditranskripsi kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Informan penelitian ini sebanyak 12 orang PPA yang terdiri dari Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), perawat, apoteker, dan dietisien. Penelitian dilakukan di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh selama bulan Juni-Juli tahun 2020.Hasil: Hasil penelitian menggambarkan bahwa tim dan kerjasama tim secara interprofessional di RSUD Meuraxa belum efektif. Kegiatan visite bersama yang melibatkan keempat profesi belum pernah dilakukan. Profesi apoteker dan dietisien yang dibutuhkan dalam melakukan kolaborasi tidak cukup dari segi kuantitas. Perawat sesuai kompetensi klinis dalam melaksanakan kolaborasi belum sesuai. PPA belum memahami konsep IPC dengan baik sehingga dominansi kerjasama tim dilakukan oleh profesi dokter-perawat.Diskusi: Rumah Sakit harus melakukan tela’ah staf untuk menyediakan dan mendistribusikan PPA yang cukup secara kuantitas maupun kualitas sesuai kebutuhan kolaborasi. Sosialisasi tentang regulasi dan pelaksanaan Interprofessional Collaboration perlu dilakukan secara berkala agar PPA memahami konsep IPC dengan baik.\",\"PeriodicalId\":32458,\"journal\":{\"name\":\"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala\",\"volume\":\"73 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.20714\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/jks.v21i3.20714","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

介绍:国际合作实践是一种协作的合作方式,以确保病人的环境得到最佳和可持续发展。不同专业和科学的养育工作者需要能够为个人和团队做出贡献。本研究旨在了解PPA在班达亚齐市Meuraxa的专业合作的实践和团队合作。方法:本研究是一种利用访谈法和焦点小组讨论(FGD)的表现学方法的定性研究。记录数据,转录,然后使用主题分析进行分析。该研究的线人是由主治医生(DPJP)、护士、药剂师和dietisien组成的12名巴勒斯坦人。这项研究于2020年6月至7月在班达亚齐县进行。结果:研究表明,Meuraxa县的专业团队和团队合作尚未取得成效。这四种职业的联合访客活动是前所未有的。制药师和制药师在数量上所需要的合作是不够的。护士在进行合作方面的临床能力还不合适。PPA还没有很好地理解IPC的概念,所以护士职业提供了团队合作的主动性。讨论:医院应派工作人员协助提供足够数量和质量的帕合作。为了更好地理解IPC的概念,必须定期进行调节和专业合作的社会化。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Praktik Tim dan Kerjasama Tim Antar Profesional Pemberi Asuhan dalam Implementasi Interprofessional Collaboration di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh
Pendahuluan: Praktik Interprofessional Collaboration (IPC) merupakan bentuk kerjasama antar tenaga kesehatan yang dilakukan secara kolaboratif untuk memastikan asuhan pasien berjalan secara optimal dan berkesinambungan. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) dengan profesi dan keilmuan yang berbeda dituntut untuk bisa berkontribusi secara individu maupun dalam tim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran praktik tim dan kerjasama tim antar PPA dalam implementasi Interprofessional Collaboration di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh.Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi menggunakan metode in-depth interview dan Focus Group Discussion (FGD). Data direkam, ditranskripsi kemudian dianalisis menggunakan analisis tematik. Informan penelitian ini sebanyak 12 orang PPA yang terdiri dari Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP), perawat, apoteker, dan dietisien. Penelitian dilakukan di RSUD Meuraxa Kota Banda Aceh selama bulan Juni-Juli tahun 2020.Hasil: Hasil penelitian menggambarkan bahwa tim dan kerjasama tim secara interprofessional di RSUD Meuraxa belum efektif. Kegiatan visite bersama yang melibatkan keempat profesi belum pernah dilakukan. Profesi apoteker dan dietisien yang dibutuhkan dalam melakukan kolaborasi tidak cukup dari segi kuantitas. Perawat sesuai kompetensi klinis dalam melaksanakan kolaborasi belum sesuai. PPA belum memahami konsep IPC dengan baik sehingga dominansi kerjasama tim dilakukan oleh profesi dokter-perawat.Diskusi: Rumah Sakit harus melakukan tela’ah staf untuk menyediakan dan mendistribusikan PPA yang cukup secara kuantitas maupun kualitas sesuai kebutuhan kolaborasi. Sosialisasi tentang regulasi dan pelaksanaan Interprofessional Collaboration perlu dilakukan secara berkala agar PPA memahami konsep IPC dengan baik.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
28
审稿时长
12 weeks
期刊最新文献
The application of ergonomics to improve work productivity Correlation between chronic disease management program (prolanis) activities and health status of hypertension patients at Muara Satu community health center, Lhokseumawe city Experience of health workers in improving patient safety in hospitals through interprofessional collaboration: study qualitative The influence of cocoa fruit husk extract on the degradation of eps (extracellular polymeric substance) in Lactobacillus acidophilus biofilm The relationship between pesticide exposure and neuropathy in farmers in Wuluhan district
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1