{"title":"多元文化教育视角可兰经","authors":"Tejo Waskito, M. Rohman","doi":"10.32939/TARBAWI.V14I2.260","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Islam sejatinya telah mengajarkan pemeluknya untuk menghargai perbedaan. Pada dasarnya, keragaman (etnis, budaya, agama dan lain-lain) manusia merupakan sunnatullah. Jauh sebelum pemikir orientalis mengenalkan pendidikan multikultural, Islam telah mengenal secara gamblang seperti dijelaskan dalam kitab sucinya (al-Qur’an). Pendidikan Multikultural bukanlah upaya untuk mencari sinkretisme baru, melainkan mencari titik temu diantara perbedaan-perbedaan latar belakang itu, dan menjadikan perbedaan menjadi sebuah rahmat bagi persatuan dan kesatuan umat, sehingga tercipta suatu simfoni Islam dalam bingkai nasionalisme dan pluralisme. \n ","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"17 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"PENDIDIKAN MULTIKULTURAL PERSPEKTIF AL-QUR'AN\",\"authors\":\"Tejo Waskito, M. Rohman\",\"doi\":\"10.32939/TARBAWI.V14I2.260\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Islam sejatinya telah mengajarkan pemeluknya untuk menghargai perbedaan. Pada dasarnya, keragaman (etnis, budaya, agama dan lain-lain) manusia merupakan sunnatullah. Jauh sebelum pemikir orientalis mengenalkan pendidikan multikultural, Islam telah mengenal secara gamblang seperti dijelaskan dalam kitab sucinya (al-Qur’an). Pendidikan Multikultural bukanlah upaya untuk mencari sinkretisme baru, melainkan mencari titik temu diantara perbedaan-perbedaan latar belakang itu, dan menjadikan perbedaan menjadi sebuah rahmat bagi persatuan dan kesatuan umat, sehingga tercipta suatu simfoni Islam dalam bingkai nasionalisme dan pluralisme. \\n \",\"PeriodicalId\":33712,\"journal\":{\"name\":\"Tarbawi\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-10\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Tarbawi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32939/TARBAWI.V14I2.260\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarbawi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32939/TARBAWI.V14I2.260","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Islam sejatinya telah mengajarkan pemeluknya untuk menghargai perbedaan. Pada dasarnya, keragaman (etnis, budaya, agama dan lain-lain) manusia merupakan sunnatullah. Jauh sebelum pemikir orientalis mengenalkan pendidikan multikultural, Islam telah mengenal secara gamblang seperti dijelaskan dalam kitab sucinya (al-Qur’an). Pendidikan Multikultural bukanlah upaya untuk mencari sinkretisme baru, melainkan mencari titik temu diantara perbedaan-perbedaan latar belakang itu, dan menjadikan perbedaan menjadi sebuah rahmat bagi persatuan dan kesatuan umat, sehingga tercipta suatu simfoni Islam dalam bingkai nasionalisme dan pluralisme.