{"title":"Analisis Beban Kerja Mental Operator Mesin Cetak Web dengan Target Pekerjaan Menggunakan Metode National Aeronautics and Space Administartion Task Load Index dan Rating Scale Mental Effort di PT. Bawen Mediatama","authors":"Nevin Bryan Aranda, A. Sugiyono, Akhmad Syakhroni","doi":"10.30659/jast.1.02.38-48","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"PT. Bawen Mediatama merupakan salah satu perusahaan manufaktur dibidang percetakan dibawah Kompas Gramedia Group yang berlokasi di Bawen, Jawa Tengah. Dengan bertambahnya order cetakan dalam proses produksi berlanjut, para operator mengalami kelelahan sebelum melakukan pekerjaan utamanya untuk memproduksi koran kompas beserta cetakan lainnya. Sebelum melakukan pekerjaan utama, operator perlu mengerjakan perkerjaan post press dahulu yang berkaitan dengan menghitung produk, mengontrol hasil, dan jumlah target hasil yang didapatkan. Dengan banyaknya pekerjaan yang dialami para operator dan jumlah operator yang sedikit menyebabkan target menjadi tidak tercapai. Meskipun pekerjaan secara fisik tidak begitu berat karena mesin bersifat semi-otomatis, namun karena pekerjaan yang dilakukan sangat banyak dan target yang seringkali tidak tercapai, hal tersebut membuat para operator mengalami beban kerja mental. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan penelitian terkait analisis beban kerja. Penelitian ini menggunakan metode NASA-Tlx serta RSME dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan indikator beban kerja mental kepada para operator. Hasil penelitian menunjukkan indikator beban kerja mental metode NASA-TLX yang dominan yaitu kebutuhan mental sebesar 21%, lalu diikuti oleh usaha fisik dan mental sebesar 17%, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performansi sebesar 16% dan tingkat stress sebesar 15%. Sedangkan variabel usaha beban kerja mental pada metode RSME yang besar dilakukan operator mesin cetak web yaitu beban kerja, performansi kerja, dan usaha mental kerja sebesar 18%, diikuti kelelahan kerja sebesar 17%, kesulitan kerja sebesar 15% dan kelelahan kerja sebesar 13%. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu sistem peningkatan semangat kerja pada para operator, pembagian operator jika ada pekerjaan post press, melakukan upaya penambahan karyawan pada operator mesin cetak web agar mampu mengurangi beban kerja mental pada operator mesin cetak web, pemberian alat bantu kerja untuk mempermudahkan operator dalam bekerja, serta menciptakan suasana kerja yang nyaman yang diharapkan operator tidak merasa bosan, menaikkan performansi kerja dan menumbuhkan rasa solidaritas antara operator. Kata Kunci : Beban Kerja Mental, NASA-TLX, RSME, Indikator, Operator Mesin Cetak Web","PeriodicalId":9207,"journal":{"name":"British Journal of Applied Science and Technology","volume":"52 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"British Journal of Applied Science and Technology","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30659/jast.1.02.38-48","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Analisis Beban Kerja Mental Operator Mesin Cetak Web dengan Target Pekerjaan Menggunakan Metode National Aeronautics and Space Administartion Task Load Index dan Rating Scale Mental Effort di PT. Bawen Mediatama
PT. Bawen Mediatama merupakan salah satu perusahaan manufaktur dibidang percetakan dibawah Kompas Gramedia Group yang berlokasi di Bawen, Jawa Tengah. Dengan bertambahnya order cetakan dalam proses produksi berlanjut, para operator mengalami kelelahan sebelum melakukan pekerjaan utamanya untuk memproduksi koran kompas beserta cetakan lainnya. Sebelum melakukan pekerjaan utama, operator perlu mengerjakan perkerjaan post press dahulu yang berkaitan dengan menghitung produk, mengontrol hasil, dan jumlah target hasil yang didapatkan. Dengan banyaknya pekerjaan yang dialami para operator dan jumlah operator yang sedikit menyebabkan target menjadi tidak tercapai. Meskipun pekerjaan secara fisik tidak begitu berat karena mesin bersifat semi-otomatis, namun karena pekerjaan yang dilakukan sangat banyak dan target yang seringkali tidak tercapai, hal tersebut membuat para operator mengalami beban kerja mental. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan penelitian terkait analisis beban kerja. Penelitian ini menggunakan metode NASA-Tlx serta RSME dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan indikator beban kerja mental kepada para operator. Hasil penelitian menunjukkan indikator beban kerja mental metode NASA-TLX yang dominan yaitu kebutuhan mental sebesar 21%, lalu diikuti oleh usaha fisik dan mental sebesar 17%, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performansi sebesar 16% dan tingkat stress sebesar 15%. Sedangkan variabel usaha beban kerja mental pada metode RSME yang besar dilakukan operator mesin cetak web yaitu beban kerja, performansi kerja, dan usaha mental kerja sebesar 18%, diikuti kelelahan kerja sebesar 17%, kesulitan kerja sebesar 15% dan kelelahan kerja sebesar 13%. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu sistem peningkatan semangat kerja pada para operator, pembagian operator jika ada pekerjaan post press, melakukan upaya penambahan karyawan pada operator mesin cetak web agar mampu mengurangi beban kerja mental pada operator mesin cetak web, pemberian alat bantu kerja untuk mempermudahkan operator dalam bekerja, serta menciptakan suasana kerja yang nyaman yang diharapkan operator tidak merasa bosan, menaikkan performansi kerja dan menumbuhkan rasa solidaritas antara operator. Kata Kunci : Beban Kerja Mental, NASA-TLX, RSME, Indikator, Operator Mesin Cetak Web