Revi Marta, Ilham Havifi, Rinaldi Rinaldi, Imra Gusnedi
{"title":"PERANCANGAN BRANDING KAMPUNG TEMATIK ELO PUKEK, KELURAHAN PURUS, KOTA PADANG","authors":"Revi Marta, Ilham Havifi, Rinaldi Rinaldi, Imra Gusnedi","doi":"10.24853/pk.7.1.33-42","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pembangunan sektor pariwisata harus menjadi perhatian pemerintah daerah khususnya kota Padang. Pada tahun 2021, Kota Padang telah membentuk 11 kampung tematik di antaranya yaitu kampung tematik Elo Pukek, kelurahan Purus. Elo pukek adalah sebuah tradisi turun temurun nelayan di daerah purus, dimana ada sekelompok nelayan yang menarik pukek/jaring agar bisa sampai ke tepi pantai. Keunikan kampung tematik dapat menjadi potensi wisata, namun, atraksi ini tidak banyak diketahui masyarakat baik lokal, nasional maupun mancanegara. Permasalahan ini tentunya membutuhkan strategi branding yang tepat agar kampung tematik dapat terkenal. Penelitian ini bertujuan merancang branding yang tepat dalam mewujudkan kampung tematik Elo Pukek. Peneliti menggunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif untuk melukiskan realitas sosial nelayan Kampung Tematik Elo Pukek. Data diperoleh dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi hingga kemudian data dianalisis dengan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi untuk membranding kampung tematik Elo Pukek masih belum maksimal. Terbatasnya pengetahuan nelayan, harus menjadi perhatian pemerintah kota untuk mengedukasi dan melakukan strategi yang tepat agar kampung tematik Elo Pukek dapat terkenal. Saat ini, pemerintah kota sudah bekerjasama dengan akademisi, BUMN sehingga nelayan optimis bahwasanya suatu saat nanti kampung tematik Elo Pukek bisa lebih terkenal sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka dimana pada saat ini hanya mengandalkan dari hasil tangkapan pukek saja. ","PeriodicalId":33874,"journal":{"name":"Expose","volume":"5 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Expose","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24853/pk.7.1.33-42","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PERANCANGAN BRANDING KAMPUNG TEMATIK ELO PUKEK, KELURAHAN PURUS, KOTA PADANG
Pembangunan sektor pariwisata harus menjadi perhatian pemerintah daerah khususnya kota Padang. Pada tahun 2021, Kota Padang telah membentuk 11 kampung tematik di antaranya yaitu kampung tematik Elo Pukek, kelurahan Purus. Elo pukek adalah sebuah tradisi turun temurun nelayan di daerah purus, dimana ada sekelompok nelayan yang menarik pukek/jaring agar bisa sampai ke tepi pantai. Keunikan kampung tematik dapat menjadi potensi wisata, namun, atraksi ini tidak banyak diketahui masyarakat baik lokal, nasional maupun mancanegara. Permasalahan ini tentunya membutuhkan strategi branding yang tepat agar kampung tematik dapat terkenal. Penelitian ini bertujuan merancang branding yang tepat dalam mewujudkan kampung tematik Elo Pukek. Peneliti menggunakan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif untuk melukiskan realitas sosial nelayan Kampung Tematik Elo Pukek. Data diperoleh dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi hingga kemudian data dianalisis dengan teknik analisis data Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas komunikasi untuk membranding kampung tematik Elo Pukek masih belum maksimal. Terbatasnya pengetahuan nelayan, harus menjadi perhatian pemerintah kota untuk mengedukasi dan melakukan strategi yang tepat agar kampung tematik Elo Pukek dapat terkenal. Saat ini, pemerintah kota sudah bekerjasama dengan akademisi, BUMN sehingga nelayan optimis bahwasanya suatu saat nanti kampung tematik Elo Pukek bisa lebih terkenal sehingga dapat meningkatkan pendapatan mereka dimana pada saat ini hanya mengandalkan dari hasil tangkapan pukek saja.