{"title":"Pemikiran Islam Liberal tentang Wahyu dan Pluralisme Agama","authors":"Muhamad Ali","doi":"10.51353/jpb.v2i2.760","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pemikiran Islam Liberal, sebagai upaya pembaharuan (tajdid) dalam Islam, lahir dalam konteks moderen. Islam Liberal adalah produk modernitas, meskipun sebagian rujukannya juga ke tradisi dan masa lalu. Di Indonesia, Islam Liberal dipengaruhi gerakan dan pemikiran dari berbagai tempat: Timur Tengah, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia. Pemikiran Islam Liberal memproduksi ilmu pengetahuan yang tak hanya berakar pada teks-teks Islam, sejarah dunia, dan pencerahan Eropa, tapi juga dipengaruhi realitas sosial-politik Indonesia dan globalisasi. Islam Liberal muncul dan berkembang sebagai respons terhadap Islam “konservatif” dan “fundamental” yang dinilai terlalu berorientasi pada masa lalu (salaf), sehingga literal, kaku, dan tidak cocok bagi kemajuan umat Islam dan umat manusia secara umum.[1] Pemikiran dan gerakan Islam Salafi dan varian-variannya (jihadis, Islamis, dan post-Islamis) terus menjadi lawan ataupun mitra dialog pemikiran Islam Liberal. Masing-masing terus memperkuat akar-akar metodologis dan strategi perjuangan mereka, dipengaruhi konteks sosio-kultural, keagamaan, dan politik masyarakat global dan lokal yang berubah. Salah satu tema penting dalam debat ini adalah posisi wahyu dan agama-agama. Tulisan ini menelaah bagaimana pemikira Islam Liberal di Indonesia memahami fenomena wahyu dan realitas agama-agama, sekaligus melakukan kritik yang konstruktif. Pembacaan terhadap wahyu sebagai teks dan konteks, terhadap Islam dan agama-agama yang ada, belum cukup optimal dan belum koheren di kalangan pemikir Islam Liberal sendiri. Pemikiran tentang wahyu dan agama-agama masih terpisah-pisah dan belum tersistematisasikan","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.760","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

自由伊斯兰教的思想,作为伊斯兰教的一种更新努力,诞生在现代背景下。自由伊斯兰教是现代性的产物,尽管它的一部分转向了传统和过去。在印度尼西亚,自由伊斯兰教受到中东、美洲、欧洲、非洲和亚洲不同地方的运动和思想的影响。自由伊斯兰思想产生的科学不仅植根于伊斯兰文本、世界历史和欧洲启蒙,还受到印尼社会政治现实和全球化的影响。自由伊斯兰教作为对“保守”和“基本”的回应而出现和发展,这些被认为过于以过去为导向的伊斯兰教(salaf),因此,字面上的僵化和不适合穆斯林和人类的一般进步。萨拉菲伊斯兰教的思想和运动(圣战主义者、伊斯兰主义者和后伊斯兰主义者)继续是自由伊斯兰思想对话的反对者或伙伴。每一种方法及其斗争策略的根源都受到全球和地方社区不断变化的社会、宗教和政治环境的影响。这场辩论的一个重要主题是启示和宗教的立场。这篇文章研究的是印尼自由伊斯兰学者如何理解启示现象和宗教现实,以及如何进行建设性的批评。对伊斯兰教和现有宗教的文本和上下文的解读,在伊斯兰自由主义思想家中还不够理想和连贯。关于启示和宗教的思想仍然是支离破碎的,还没有系统性的
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
Pemikiran Islam Liberal tentang Wahyu dan Pluralisme Agama
Pemikiran Islam Liberal, sebagai upaya pembaharuan (tajdid) dalam Islam, lahir dalam konteks moderen. Islam Liberal adalah produk modernitas, meskipun sebagian rujukannya juga ke tradisi dan masa lalu. Di Indonesia, Islam Liberal dipengaruhi gerakan dan pemikiran dari berbagai tempat: Timur Tengah, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia. Pemikiran Islam Liberal memproduksi ilmu pengetahuan yang tak hanya berakar pada teks-teks Islam, sejarah dunia, dan pencerahan Eropa, tapi juga dipengaruhi realitas sosial-politik Indonesia dan globalisasi. Islam Liberal muncul dan berkembang sebagai respons terhadap Islam “konservatif” dan “fundamental” yang dinilai terlalu berorientasi pada masa lalu (salaf), sehingga literal, kaku, dan tidak cocok bagi kemajuan umat Islam dan umat manusia secara umum.[1] Pemikiran dan gerakan Islam Salafi dan varian-variannya (jihadis, Islamis, dan post-Islamis) terus menjadi lawan ataupun mitra dialog pemikiran Islam Liberal. Masing-masing terus memperkuat akar-akar metodologis dan strategi perjuangan mereka, dipengaruhi konteks sosio-kultural, keagamaan, dan politik masyarakat global dan lokal yang berubah. Salah satu tema penting dalam debat ini adalah posisi wahyu dan agama-agama. Tulisan ini menelaah bagaimana pemikira Islam Liberal di Indonesia memahami fenomena wahyu dan realitas agama-agama, sekaligus melakukan kritik yang konstruktif. Pembacaan terhadap wahyu sebagai teks dan konteks, terhadap Islam dan agama-agama yang ada, belum cukup optimal dan belum koheren di kalangan pemikir Islam Liberal sendiri. Pemikiran tentang wahyu dan agama-agama masih terpisah-pisah dan belum tersistematisasikan
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
8 weeks
期刊最新文献
Membaca Kembali Gerakan Humanisme dalam Islam Nilai Etika dalam Seni Islam: Studi Pemikiran Seyyed Hossein Nasr CATATAN KRITIS BUDAYA KEKUASAAN VERSUS ETIKA MODERN DALAM POLITIK INDONESIA Pemikiran Islam Liberal tentang Wahyu dan Pluralisme Agama KEBAHAGIAAN DALAM PANDANGAN IBNU AL-QAYYIM AL-JAUZIYAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP MASYARKAT MODERN
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1