首页 > 最新文献

Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam最新文献

英文 中文
Nilai Etika dalam Seni Islam: Studi Pemikiran Seyyed Hossein Nasr
Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.628
Farkhan Fuady
The development of thought and creativity in Islamic art is increasingly showing progress. Artworks provide teachings in everyday life that are useful for creating good Muslims. Various Muslim scholars also studied Islamic art and even Muslims produced Islamic art. One of them is Seyyed Hossein Nasr who approaches Islamic art with spirituality. This research is a library research or literature with qualitative research methods. Research library data sources from books, manuscripts, scientific articles and other sources of literature that can be trusted. One of the primary data sources is Seyyed Hossein Nasr's book entitled Islamic Art and Spirituality which has been translated into Indonesian by Sutejo with the title Spirituality and Islamic Art. The results show that Islamic art contains ethical values ​​that are useful for everyday life. As in the art of calligraphy which is attached to the lives of Muslims, such as in household furniture. In addition, Islamic teachings can be seen in Islamic poems. Other arts also such as music, dance, Islamic architecture and others. So it can be concluded that Islamic art contains ethical values ​​which for Nasr can be contemplated through spiritual activities.
伊斯兰艺术的思想和创造力的发展日益显示出进步。艺术作品在日常生活中提供教导,有助于塑造优秀的穆斯林。许多穆斯林学者也研究伊斯兰艺术,甚至穆斯林也创作伊斯兰艺术。赛义德·侯赛因·纳斯尔(Seyyed Hossein Nasr)就是其中之一,他用灵性来对待伊斯兰艺术。本研究是采用定性研究方法的图书馆研究或文献研究。研究图书馆的数据来源,包括书籍、手稿、科学文章和其他可信的文献来源。主要资料来源之一是赛义德·侯赛因·纳斯尔的《伊斯兰艺术与灵性》一书,该书已被Sutejo翻译成印尼语,书名为《灵性与伊斯兰艺术》。结果表明,伊斯兰艺术包含了对日常生活有用的伦理价值。比如与穆斯林生活息息相关的书法艺术,比如家居家具。此外,伊斯兰教的教义可以在伊斯兰诗歌中看到。其他艺术也包括音乐、舞蹈、伊斯兰建筑等。因此,可以得出结论,伊斯兰艺术包含道德价值,对纳斯尔来说,可以通过精神活动来思考。
{"title":"Nilai Etika dalam Seni Islam: Studi Pemikiran Seyyed Hossein Nasr","authors":"Farkhan Fuady","doi":"10.51353/jpb.v2i2.628","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.628","url":null,"abstract":"The development of thought and creativity in Islamic art is increasingly showing progress. Artworks provide teachings in everyday life that are useful for creating good Muslims. Various Muslim scholars also studied Islamic art and even Muslims produced Islamic art. One of them is Seyyed Hossein Nasr who approaches Islamic art with spirituality. This research is a library research or literature with qualitative research methods. Research library data sources from books, manuscripts, scientific articles and other sources of literature that can be trusted. One of the primary data sources is Seyyed Hossein Nasr's book entitled Islamic Art and Spirituality which has been translated into Indonesian by Sutejo with the title Spirituality and Islamic Art. The results show that Islamic art contains ethical values ​​that are useful for everyday life. As in the art of calligraphy which is attached to the lives of Muslims, such as in household furniture. In addition, Islamic teachings can be seen in Islamic poems. Other arts also such as music, dance, Islamic architecture and others. So it can be concluded that Islamic art contains ethical values ​​which for Nasr can be contemplated through spiritual activities.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"78993388","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
KEBAHAGIAAN DALAM PANDANGAN IBNU AL-QAYYIM AL-JAUZIYAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP MASYARKAT MODERN
Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.731
Ade Lutfi Nugraha Putra
Persoalan kebahagiaan telah menjadi tema utama pembahasan para sastrawan, agamawan, dan filsuf selama berabad-abad. Pemikiran para filsuf Yunani, Barat, dan Islam telah memberi banyak pengaruh terhadap konsep kebahagiaan, termasuk cara menggapainya. Dalam hal ini, Ibnu Al-Qayyim menganggap penting untuk secara khusus membahas tentang kebahagiaan. Fenomena ini mendorong suatu penelitian untuk menggali makna kebahagiaan yang hakiki. Secara naturalistik, peneliti mengkonstruksikan berbagai macam pendapat para tokoh mengenai konsep dan cara menggapai kebahagiaan, baik dari Yunani, Barat, maupun Islam. Melalui metode deskriptif-analitis dan deskriptif-interpretatif, peneliti memaparkan sekaligus menganalisis konsep para tokoh tentang kebahagiaan untuk selanjutnya diinterpretasikan sesuai dengan konteks masyarakat modern. Plato berpendapat bahwa kebahagiaan hakiki tidak mungkin diraih di dunia. Sementara Al-Farabi meyakini bahwa kebahagiaan bisa diraih, baik di dunia maupun di akhirat. Aristoteles mengedepankan kehidupan yang penuh dengan kebaikan sebagai prasyarat meraih kebahagiaan. Sementara itu Al-Ghazali berpendapat bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih jika manusia mengenal Tuhannya (Ma’rifatullah) dengan cara mengenal dirinya. Dalam konsepnya mengenai kebahagiaan, Ibnu Al-Qayyim meyakini bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih melalui ilmu dan kalbu. Inilah pintu masuk kebahagiaan menurut Ibnu Al-Qayyim. Kemuliaan ilmu dan kebersihan kalbu adalah jalan menuju kebahagiaan.
几个世纪以来,幸福问题一直是文学、宗教和哲学家讨论的主题。希腊、西方和伊斯兰哲学家的思想对幸福的概念产生了深远的影响,包括幸福的实现。在这方面,ibn Al-Qayyim认为特别讨论幸福是很重要的。这种现象促使研究探索幸福的真正含义。从自然的角度来说,研究人员对来自希腊、西方和伊斯兰教的概念和实现幸福的方式进行了各种各样的构建。通过分析和解释性的方法,研究人员阐述和分析幸福人物的概念,以便进一步根据现代社会的背景来解释。柏拉图认为世界上根本不可能实现幸福。尽管法拉比相信幸福是可以得到的,无论是在世界上还是在来世。亚里士多德认为美好的生活是幸福的先决条件。与此同时,Al-Ghazali认为,只有通过了解他自己,人类才能获得幸福。伊本·卡伊姆(ibn Al-Qayyim)对幸福的概念认为,幸福只有通过科学和卡尔布才能实现。这是伊本·卡伊姆(ibn Al-Qayyim)所说的通往幸福的大门。科学的荣耀和卡尔布的清洁是通往幸福的道路。
{"title":"KEBAHAGIAAN DALAM PANDANGAN IBNU AL-QAYYIM AL-JAUZIYAH DAN RELEVANSINYA TERHADAP MASYARKAT MODERN","authors":"Ade Lutfi Nugraha Putra","doi":"10.51353/jpb.v2i2.731","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.731","url":null,"abstract":"Persoalan kebahagiaan telah menjadi tema utama pembahasan para sastrawan, agamawan, dan filsuf selama berabad-abad. Pemikiran para filsuf Yunani, Barat, dan Islam telah memberi banyak pengaruh terhadap konsep kebahagiaan, termasuk cara menggapainya. Dalam hal ini, Ibnu Al-Qayyim menganggap penting untuk secara khusus membahas tentang kebahagiaan. Fenomena ini mendorong suatu penelitian untuk menggali makna kebahagiaan yang hakiki. Secara naturalistik, peneliti mengkonstruksikan berbagai macam pendapat para tokoh mengenai konsep dan cara menggapai kebahagiaan, baik dari Yunani, Barat, maupun Islam. Melalui metode deskriptif-analitis dan deskriptif-interpretatif, peneliti memaparkan sekaligus menganalisis konsep para tokoh tentang kebahagiaan untuk selanjutnya diinterpretasikan sesuai dengan konteks masyarakat modern. Plato berpendapat bahwa kebahagiaan hakiki tidak mungkin diraih di dunia. Sementara Al-Farabi meyakini bahwa kebahagiaan bisa diraih, baik di dunia maupun di akhirat. Aristoteles mengedepankan kehidupan yang penuh dengan kebaikan sebagai prasyarat meraih kebahagiaan. Sementara itu Al-Ghazali berpendapat bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih jika manusia mengenal Tuhannya (Ma’rifatullah) dengan cara mengenal dirinya. Dalam konsepnya mengenai kebahagiaan, Ibnu Al-Qayyim meyakini bahwa kebahagiaan hanya bisa diraih melalui ilmu dan kalbu. Inilah pintu masuk kebahagiaan menurut Ibnu Al-Qayyim. Kemuliaan ilmu dan kebersihan kalbu adalah jalan menuju kebahagiaan.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"90487455","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemikiran Islam Liberal tentang Wahyu dan Pluralisme Agama
Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.760
Muhamad Ali
Pemikiran Islam Liberal, sebagai upaya pembaharuan (tajdid) dalam Islam, lahir dalam konteks moderen. Islam Liberal adalah produk modernitas, meskipun sebagian rujukannya juga ke tradisi dan masa lalu. Di Indonesia, Islam Liberal dipengaruhi gerakan dan pemikiran dari berbagai tempat: Timur Tengah, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia. Pemikiran Islam Liberal memproduksi ilmu pengetahuan yang tak hanya berakar pada teks-teks Islam, sejarah dunia, dan pencerahan Eropa, tapi juga dipengaruhi realitas sosial-politik Indonesia dan globalisasi. Islam Liberal muncul dan berkembang sebagai respons terhadap Islam “konservatif” dan “fundamental” yang dinilai terlalu berorientasi pada masa lalu (salaf), sehingga literal, kaku, dan tidak cocok bagi kemajuan umat Islam dan umat manusia secara umum.[1] Pemikiran dan gerakan Islam Salafi dan varian-variannya (jihadis, Islamis, dan post-Islamis) terus menjadi lawan ataupun mitra dialog pemikiran Islam Liberal. Masing-masing terus memperkuat akar-akar metodologis dan strategi perjuangan mereka, dipengaruhi konteks sosio-kultural, keagamaan, dan politik masyarakat global dan lokal yang berubah. Salah satu tema penting dalam debat ini adalah posisi wahyu dan agama-agama. Tulisan ini menelaah bagaimana pemikira Islam Liberal di Indonesia memahami fenomena wahyu dan realitas agama-agama, sekaligus melakukan kritik yang konstruktif. Pembacaan terhadap wahyu sebagai teks dan konteks, terhadap Islam dan agama-agama yang ada, belum cukup optimal dan belum koheren di kalangan pemikir Islam Liberal sendiri. Pemikiran tentang wahyu dan agama-agama masih terpisah-pisah dan belum tersistematisasikan
自由伊斯兰教的思想,作为伊斯兰教的一种更新努力,诞生在现代背景下。自由伊斯兰教是现代性的产物,尽管它的一部分转向了传统和过去。在印度尼西亚,自由伊斯兰教受到中东、美洲、欧洲、非洲和亚洲不同地方的运动和思想的影响。自由伊斯兰思想产生的科学不仅植根于伊斯兰文本、世界历史和欧洲启蒙,还受到印尼社会政治现实和全球化的影响。自由伊斯兰教作为对“保守”和“基本”的回应而出现和发展,这些被认为过于以过去为导向的伊斯兰教(salaf),因此,字面上的僵化和不适合穆斯林和人类的一般进步。萨拉菲伊斯兰教的思想和运动(圣战主义者、伊斯兰主义者和后伊斯兰主义者)继续是自由伊斯兰思想对话的反对者或伙伴。每一种方法及其斗争策略的根源都受到全球和地方社区不断变化的社会、宗教和政治环境的影响。这场辩论的一个重要主题是启示和宗教的立场。这篇文章研究的是印尼自由伊斯兰学者如何理解启示现象和宗教现实,以及如何进行建设性的批评。对伊斯兰教和现有宗教的文本和上下文的解读,在伊斯兰自由主义思想家中还不够理想和连贯。关于启示和宗教的思想仍然是支离破碎的,还没有系统性的
{"title":"Pemikiran Islam Liberal tentang Wahyu dan Pluralisme Agama","authors":"Muhamad Ali","doi":"10.51353/jpb.v2i2.760","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.760","url":null,"abstract":"Pemikiran Islam Liberal, sebagai upaya pembaharuan (tajdid) dalam Islam, lahir dalam konteks moderen. Islam Liberal adalah produk modernitas, meskipun sebagian rujukannya juga ke tradisi dan masa lalu. Di Indonesia, Islam Liberal dipengaruhi gerakan dan pemikiran dari berbagai tempat: Timur Tengah, Amerika, Eropa, Afrika, dan Asia. Pemikiran Islam Liberal memproduksi ilmu pengetahuan yang tak hanya berakar pada teks-teks Islam, sejarah dunia, dan pencerahan Eropa, tapi juga dipengaruhi realitas sosial-politik Indonesia dan globalisasi. Islam Liberal muncul dan berkembang sebagai respons terhadap Islam “konservatif” dan “fundamental” yang dinilai terlalu berorientasi pada masa lalu (salaf), sehingga literal, kaku, dan tidak cocok bagi kemajuan umat Islam dan umat manusia secara umum.[1] Pemikiran dan gerakan Islam Salafi dan varian-variannya (jihadis, Islamis, dan post-Islamis) terus menjadi lawan ataupun mitra dialog pemikiran Islam Liberal. Masing-masing terus memperkuat akar-akar metodologis dan strategi perjuangan mereka, dipengaruhi konteks sosio-kultural, keagamaan, dan politik masyarakat global dan lokal yang berubah. Salah satu tema penting dalam debat ini adalah posisi wahyu dan agama-agama. Tulisan ini menelaah bagaimana pemikira Islam Liberal di Indonesia memahami fenomena wahyu dan realitas agama-agama, sekaligus melakukan kritik yang konstruktif. Pembacaan terhadap wahyu sebagai teks dan konteks, terhadap Islam dan agama-agama yang ada, belum cukup optimal dan belum koheren di kalangan pemikir Islam Liberal sendiri. Pemikiran tentang wahyu dan agama-agama masih terpisah-pisah dan belum tersistematisasikan","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"82738646","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Membaca Kembali Gerakan Humanisme dalam Islam
Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.729
L. Assyaukanie
Artikel ini berusaha menjawab pertanyaan mengapa gerakan humanisme yang pernah terjadi di era keemasan Islam abad ke-9 hingga abad ke-12 tidak melahirkan pencerahan dan revolusi ilmiah, seperti yang terjadi di dunia Barat? Dengan melihat karakter gerakan ini dan bagaimana pengetahuan diproduksi selama era kejayaan Islam, penulis artikel ini menemukan perbedaan mendasar antara humanisme Islam dan humanisme yang berkembang di Eropa. Di dunia Islam, kaum humanis adalah para sarjana yang bekerja untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan sekaligus melayani kebutuhan umat beragama. Banyak dari mereka bekerja di istana sebagai qadi (hakim) atau penasehat raja dalam bidang agama. Karena itu, gerakan humanisme cenderung berperan sebagai agen atau perluasan dari institusi agama. Hal ini berbeda dari gerakan humanisme Eropa yang justru melakukan perlawanan terhadap agama dan --pada tingkat tertentu-- juga negara.
这篇文章试图回答为什么在9世纪至12世纪的伊斯兰黄金时代,曾经发生的人文主义运动没有像西方世界那样带来启蒙和科学革命?通过观察这种运动的性质以及知识是如何在伊斯兰繁荣时期产生的,这篇文章的作者发现了欧洲人文主义和人文主义的根本区别。在伊斯兰世界,人文主义者是既为科学工作又为宗教利益服务的学者。他们中的许多人在宫廷里担任qadi(法官)或国王的宗教顾问。因此,人文主义运动倾向于作为宗教机构的代理人或延伸。它不同于欧洲的人文主义运动,它在某种程度上反对宗教和国家。
{"title":"Membaca Kembali Gerakan Humanisme dalam Islam","authors":"L. Assyaukanie","doi":"10.51353/jpb.v2i2.729","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.729","url":null,"abstract":"Artikel ini berusaha menjawab pertanyaan mengapa gerakan humanisme yang pernah terjadi di era keemasan Islam abad ke-9 hingga abad ke-12 tidak melahirkan pencerahan dan revolusi ilmiah, seperti yang terjadi di dunia Barat? Dengan melihat karakter gerakan ini dan bagaimana pengetahuan diproduksi selama era kejayaan Islam, penulis artikel ini menemukan perbedaan mendasar antara humanisme Islam dan humanisme yang berkembang di Eropa. Di dunia Islam, kaum humanis adalah para sarjana yang bekerja untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan sekaligus melayani kebutuhan umat beragama. Banyak dari mereka bekerja di istana sebagai qadi (hakim) atau penasehat raja dalam bidang agama. Karena itu, gerakan humanisme cenderung berperan sebagai agen atau perluasan dari institusi agama. Hal ini berbeda dari gerakan humanisme Eropa yang justru melakukan perlawanan terhadap agama dan --pada tingkat tertentu-- juga negara.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"75974800","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
CATATAN KRITIS BUDAYA KEKUASAAN VERSUS ETIKA MODERN DALAM POLITIK INDONESIA 权力文化与印尼政治伦理的关键记录
Pub Date : 2023-06-07 DOI: 10.51353/jpb.v2i2.761
Fachry Ali
Seperti terjangkiti pada semua penulis, selalu ada pertanyaan berkecamuk dalam hati tiap saya akan menulis sesuatu. Kecamuk ini kian kuat karena ketika makalah ini ditulis, saya tengah mengedit terjemahan bahasa Inggris karya saya tentang Tanri Abeng setebal 500 halaman. Maka, kecamuk pertanyaan tentang “apakah saya memberikan, jika bukan ‘baru’, makna tertentu dalam setiap tulisan” kian menekan. Maka, ketika mulai menulis makalah ini, saya terkungkung oleh sergapan pertanyaan tersebut. Sepanjang belum melaksanakannya, pertanyaan itu biasanya terbawa ke mana saya pergi. Kali ini, ia terbawa ke restoran Cina Muslim di Casablanca, Kuningan, Jakarta Selatan pada sore yang cerah, 23 Februari 2020. Lama menunggu pesanan datang, saya keluar. Di kursi-kursi yang khusus disediakan untuk perokok, saya duduk. Di hadapan saya sederetan gedung-gedung megah memamerkan diri. Ketika melayangkan pandangan ke gedung tertinggi yang menempelkan angka “88” di puncaknya, mata saya terpergok pada sebuah layang-layang.  Tak mampu terbang bahkan hingga setengah dari ketinggian gedung tersebut, layang-layang itu tiba-tiba lenyap dari pandangan mata. Selang beberapa menit kemudian, saya melihat layang-layang itu terbang rendah di belakang deretan gedung-gedung yang lebih pendek. Saya memperkirakan di balik deretan gedung-gedung yang lebih pendek itu terdapat perkampungan penduduk dari mana layang-layang itu berasal. Dan, mungkin sekitar 3 atau 4 menit kemudian, layang-layang itu tampak melayang tak terkendali. Dalam pengalaman saya, itu menunjukan bahwa layang-layang tersebut telah terputus dari talinya.
当所有的作者都被感染时,每当我写某件事的时候,我的心中总是有一个问题。当这篇论文写的时候,我正在编辑我关于500页铁饼的英文翻译。因此,“我是否给予,如果不是‘新的’,每一篇文章都有一定的意义”这一问题变得更加紧迫。因此,当我开始写这篇论文时,我被埋伏的问题所限制。只要问题还没有实现,它通常会带我去我想去的地方。这一次,他在2020年2月23日下午被带到雅加达南部卡萨布兰卡的一家中餐馆。等了很久的订单,我出去了。在专门为吸烟者准备的座位上,我坐了下来。在我面前有许多宏伟的建筑在炫耀。我抬头看着最高的建筑,看到上面有一个“88”的数字,我的眼睛盯着一只风筝。由于不能飞到大楼的一半高,风筝突然从视线中消失了。几分钟后,我看到风筝低飞在建筑的后面。我估计,在这些较短的建筑背后是风筝的发源地的居民定居点。大约三到四分钟后,风筝似乎失去了控制。根据我的经验,它表明风筝已经从绳子上掉下来了。
{"title":"CATATAN KRITIS BUDAYA KEKUASAAN VERSUS ETIKA MODERN DALAM POLITIK INDONESIA","authors":"Fachry Ali","doi":"10.51353/jpb.v2i2.761","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i2.761","url":null,"abstract":"Seperti terjangkiti pada semua penulis, selalu ada pertanyaan berkecamuk dalam hati tiap saya akan menulis sesuatu. Kecamuk ini kian kuat karena ketika makalah ini ditulis, saya tengah mengedit terjemahan bahasa Inggris karya saya tentang Tanri Abeng setebal 500 halaman. Maka, kecamuk pertanyaan tentang “apakah saya memberikan, jika bukan ‘baru’, makna tertentu dalam setiap tulisan” kian menekan. Maka, ketika mulai menulis makalah ini, saya terkungkung oleh sergapan pertanyaan tersebut. \u0000Sepanjang belum melaksanakannya, pertanyaan itu biasanya terbawa ke mana saya pergi. Kali ini, ia terbawa ke restoran Cina Muslim di Casablanca, Kuningan, Jakarta Selatan pada sore yang cerah, 23 Februari 2020. Lama menunggu pesanan datang, saya keluar. Di kursi-kursi yang khusus disediakan untuk perokok, saya duduk. Di hadapan saya sederetan gedung-gedung megah memamerkan diri. Ketika melayangkan pandangan ke gedung tertinggi yang menempelkan angka “88” di puncaknya, mata saya terpergok pada sebuah layang-layang.  Tak mampu terbang bahkan hingga setengah dari ketinggian gedung tersebut, layang-layang itu tiba-tiba lenyap dari pandangan mata. Selang beberapa menit kemudian, saya melihat layang-layang itu terbang rendah di belakang deretan gedung-gedung yang lebih pendek. Saya memperkirakan di balik deretan gedung-gedung yang lebih pendek itu terdapat perkampungan penduduk dari mana layang-layang itu berasal. Dan, mungkin sekitar 3 atau 4 menit kemudian, layang-layang itu tampak melayang tak terkendali. Dalam pengalaman saya, itu menunjukan bahwa layang-layang tersebut telah terputus dari talinya.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-06-07","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"80578897","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Menimbang Komunikasi Spiritual: Sebuah Tinjauan Konseptual 衡量精神交流:概念概述
Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.657
Putut Widjanarko
The discourse on the relationship between religion and spirituality with communication studies has attracted the interest of many researchers, including Indonesian researchers. However, the literature produced by Indonesian researchers on the discourse, including those that investigate the relationship of communication and Islam, appear to be detached from the wider context. Therefore, the purpose of this article is to provide a more theoretical background to this discourse. The conceptual review method is applied to enable the researcher to explore the literature and develop conceptual maps to produce theoretical syntheses, develop new theories, or encourage attention to areas of study that have been underdeveloped so far. This article emphasizes the development of the Spiritual Tradition in communication studies and describes the dialogical and dialectical junctures with other communication theory traditions in Craig's (1997, 2007) metamodel. With such a theoretical background, the discourse on the study of communication and Islam in Indonesia can be directed to more contextual studies that is related to a wider discourse.
关于宗教与灵性与传播学之间关系的论述引起了包括印尼研究者在内的许多研究者的兴趣。然而,印尼研究人员撰写的关于这种话语的文献,包括那些研究传播与伊斯兰教关系的文献,似乎脱离了更广泛的背景。因此,本文的目的是为这一论述提供更多的理论背景。概念回顾方法的应用是为了使研究者能够探索文献和发展概念图,以产生理论综合,发展新的理论,或鼓励对迄今为止尚未发展的研究领域的关注。本文强调了精神传统在传播学研究中的发展,并描述了克雷格(1997,2007)元模型中与其他传播理论传统的对话和辩证交叉点。有了这样的理论背景,关于印尼传播与伊斯兰教研究的论述就可以转向与更广泛的论述相关的更多语境研究。
{"title":"Menimbang Komunikasi Spiritual: Sebuah Tinjauan Konseptual","authors":"Putut Widjanarko","doi":"10.51353/jpb.v2i1.657","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.657","url":null,"abstract":"The discourse on the relationship between religion and spirituality with communication studies has attracted the interest of many researchers, including Indonesian researchers. However, the literature produced by Indonesian researchers on the discourse, including those that investigate the relationship of communication and Islam, appear to be detached from the wider context. Therefore, the purpose of this article is to provide a more theoretical background to this discourse. The conceptual review method is applied to enable the researcher to explore the literature and develop conceptual maps to produce theoretical syntheses, develop new theories, or encourage attention to areas of study that have been underdeveloped so far. This article emphasizes the development of the Spiritual Tradition in communication studies and describes the dialogical and dialectical junctures with other communication theory traditions in Craig's (1997, 2007) metamodel. With such a theoretical background, the discourse on the study of communication and Islam in Indonesia can be directed to more contextual studies that is related to a wider discourse.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"73713898","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Pemahaman Tradisional mengenai Alam Menurut SeyyedHossein Nasr Dalam Upaya Mengatasi Krisis Lingkungan Nasr对自然的传统理解,塞纳试图解决环境危机
Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.659
Iman Santosa, Husain Heriyanto
Kelangsungan hidup umat manusia saat ini terancam sebagai akibat dari krisislingkungan yang kian parah. Seyyed Hossein Nasr semenjak dekade 1960 telahmemberikan peringatan mengenai akan timbulnya krisis lingkungan yang menurutnya disebabkan olehberubahnya pandangan tradisional mengenai alam menjadi pandangan modern. Tulisan ini bertujuan untuk memahami pandangan tradisonal Seyyed Hossein Nasr mengenai alam, mengetahui pengaruh dari pandangan modern mengenai alam terhadap terjadinya krisis lingkungan dan menjabarkan solusi yang ditawarkannya dalam upaya mengatasi krisis lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dengan metode analisis konsep dengan tujuan untuk mengidentifikasi makna esensial dari suatu konsep. Sejak awal sejarah manusia telah hadir kebenaran universal atau sophia perennis yang terwujud dalam semua tradisi agama otentik dimanadidalam intinya terdapat sains sakral yaitu pengetahuan akan Realitas Utama. Sedangkan modernisme yang terwujud dalam modern sains berupaya untukmenyingkirkan tradisi agama dengan menempatkan manusia sebagai pusat danmemandang alam hanya sebagai material sehingga mendorong pemanfaatan alam berlebihan. Menurut Seyyed Hossein Nasr hanya dengan memahami realitas metafisik dari alam yang merupakan refleksi dari Sang Pencipta dan menyadari bahwa manusia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga ciptaan Nya maka krisis lingkungandapat dicegah.
由于环境恶化,人类目前的生存受到威胁。自1960年以来,塞维德•侯赛因•纳塞尔(Seyyed Hossein Nasr)一直在警告,一场环境危机将从传统的自然观念转变为现代主义。这篇文章的目的是理解tradisyed Seyyed Hossein Nasr对自然的看法,了解现代自然观对环境危机的影响,并描述它为应对环境危机所提供的解决方案。本研究采用一种定性方法与概念分析方法进行分析,目的是确定概念的基本意义。自古以来,人类历史的开端就出现了普遍的真理或索菲亚·派尼斯,这体现在所有真实宗教传统中,神圣的科学核心是对终极现实的认识。而现代科学中所体现的现代主义,则试图通过将人类置于中心,将自然视为一种物质,从而助长对自然的过度利用,从而摆脱宗教传统。赛维德·侯赛因·纳斯尔(Seyyed Hossein Nasr)认为,只有理解自然的形而上现实,这反映了造物主的反映,并认识到人类有责任保护自己的创造,从而防止环境危机。
{"title":"Pemahaman Tradisional mengenai Alam Menurut SeyyedHossein Nasr Dalam Upaya Mengatasi Krisis Lingkungan","authors":"Iman Santosa, Husain Heriyanto","doi":"10.51353/jpb.v2i1.659","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.659","url":null,"abstract":"Kelangsungan hidup umat manusia saat ini terancam sebagai akibat dari krisislingkungan yang kian parah. Seyyed Hossein Nasr semenjak dekade 1960 telahmemberikan peringatan mengenai akan timbulnya krisis lingkungan yang menurutnya disebabkan olehberubahnya pandangan tradisional mengenai alam menjadi pandangan modern. Tulisan ini bertujuan untuk memahami pandangan tradisonal Seyyed Hossein Nasr mengenai alam, mengetahui pengaruh dari pandangan modern mengenai alam terhadap terjadinya krisis lingkungan dan menjabarkan solusi yang ditawarkannya dalam upaya mengatasi krisis lingkungan. Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dengan metode analisis konsep dengan tujuan untuk mengidentifikasi makna esensial dari suatu konsep. Sejak awal sejarah manusia telah hadir kebenaran universal atau sophia perennis yang terwujud dalam semua tradisi agama otentik dimanadidalam intinya terdapat sains sakral yaitu pengetahuan akan Realitas Utama. Sedangkan modernisme yang terwujud dalam modern sains berupaya untukmenyingkirkan tradisi agama dengan menempatkan manusia sebagai pusat danmemandang alam hanya sebagai material sehingga mendorong pemanfaatan alam berlebihan. Menurut Seyyed Hossein Nasr hanya dengan memahami realitas metafisik dari alam yang merupakan refleksi dari Sang Pencipta dan menyadari bahwa manusia mempunyai tanggung jawab untuk menjaga ciptaan Nya maka krisis lingkungandapat dicegah.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"77844136","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Beyond Religious Interpretations Islamic Fundamentalism and the Politics of Sexuality and Gender 超越宗教解释:伊斯兰原教旨主义与性与性别政治
Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.655
F. Muttaqin
Abstract This paper discusses the rising phenomenon of deploying sexuality and gender by Islamic fundamentalist groups in contemporary political situations. Rather than contextualizing the case as a form of patriarchal and heteronormative approaches in interpreting Islamic teachings, this article addresses a more systematic Islamic political agenda that roots in the history of sexuality in the Islamic context. This paper elaborates and traces the influential impacts of the construction and production of the discourse of marriage, homosexuality, controlling women’s body and sexuality, and the authority of male clerics (ulama) in Islamic knowledge and law production to the revival of contemporary politics of gender and sexuality among Islamic fundamentalist groups both in Indonesia and beyond. Examining current social and political dynamics, both in Indonesia and at global level, this article offers a new analytical frameworkbeyond academic interpretation (tafsir) in understanding the politics of gender and sexuality in the context of emerging Islamic fundamentalism.
摘要:本文讨论了伊斯兰原教旨主义团体在当代政治形势下对性和性别的运用。本文并没有将这一事件作为父权主义和异性恋主义在解释伊斯兰教义中的一种形式,而是从伊斯兰背景下的性历史出发,阐述了一个更系统的伊斯兰政治议程。本文详细阐述并追溯了婚姻、同性恋、控制女性身体和性行为以及男性神职人员(乌拉玛)在伊斯兰知识和法律生产中的权威的建构和生产对印度尼西亚及其他地区伊斯兰原教旨主义团体中当代性别和性行为政治复兴的影响。本文考察了印尼和全球范围内当前的社会和政治动态,提供了一个超越学术解释的新的分析框架,以理解新兴伊斯兰原教旨主义背景下的性别和性政治。
{"title":"Beyond Religious Interpretations Islamic Fundamentalism and the Politics of Sexuality and Gender","authors":"F. Muttaqin","doi":"10.51353/jpb.v2i1.655","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.655","url":null,"abstract":"Abstract This paper discusses the rising phenomenon of deploying sexuality and gender by Islamic fundamentalist groups in contemporary political situations. Rather than contextualizing the case as a form of patriarchal and heteronormative approaches in interpreting Islamic teachings, this article addresses a more systematic Islamic political agenda that roots in the history of sexuality in the Islamic context. This paper elaborates and traces the influential impacts of the construction and production of the discourse of marriage, homosexuality, controlling women’s body and sexuality, and the authority of male clerics (ulama) in Islamic knowledge and law production to the revival of contemporary politics of gender and sexuality among Islamic fundamentalist groups both in Indonesia and beyond. Examining current social and political dynamics, both in Indonesia and at global level, this article offers a new analytical frameworkbeyond academic interpretation (tafsir) in understanding the politics of gender and sexuality in the context of emerging Islamic fundamentalism.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"84592231","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
Diskursus “Insan Kamil” Perspektif Avicenna: Peran Kekuatan Jiwa Mencapai Kesempurnaan 阿维塞纳视角的“Insan Kamil”课程:灵魂力量的作用达到完美
Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.662
Arba’iyah Yusuf
Insan kamil merupakan posisi tertinggi manusia yang setiap hamba Allahberhak berupaya mencapainya bahkan mencapainya. Penelitian pustakatentang diskursus insan kamil perspektif Avicenna memberikan gambaranbahwa manusia dengan kekuatan sebagai potensi yang diberikan Allahmemiliki kesempatan mencapai derajat sebagai insan kamil. Kekuatan sebagaipotensi itu hanya dimiliki manusia sebagai rational soul. Empat level intellectyang bisa dicapai manusia yaitu potential (material) intellect, intellect in habitu,intellect in actu, dan acquired intellect. Dalam perspektif ini insan kamil adalahyang mencapai level acquired intellect. Selain itu dari perspektif tasawuf,Avicenna membagi level manusia menjadi tiga tingkatan yaitu ‘abid, zahid, dan, ‘arif. Dalam perspektif ini insan kamil adalah seseorang yang mencapai posisi‘arif. Dua posisi (acquired intellect dan ‘arif) ini ada pada diri nabi, sufi, danfilosof. Nabi adalah pribadi yang tertinggi karena nabi memiliki revelationintellect yang tidak dimiliki oleh siapapun. Secara spesifik, kekuatan-kekuatanjiwa insan kamil berperan secara maksimal hingga level acquired intellect.
Insan kamil是人类的最高地位,每个上帝的仆人都有权利追求它,甚至达到它。山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓山麓作为灵魂的理性。人类所能达到的四种智能——知识分子,潜在的知识分子,军事知识分子,军事知识分子,军事知识分子。从这个角度来看,卡米尔正在获得高度的知识产权。此外,从tasawuf的观点来看,Avicenna将人类的等级分为“abid、zahid和ali”三层。从这个角度来看,卡米尔是一个达到制高点的人先知、苏菲和哲学家有两个职位。先知是最高的,因为个人的revelationintellect不属于任何人。具体来说,kekuatan-kekuatanjiwa kamil最大限度地参与到道德行为人获得intellect级。
{"title":"Diskursus “Insan Kamil” Perspektif Avicenna: Peran Kekuatan Jiwa Mencapai Kesempurnaan","authors":"Arba’iyah Yusuf","doi":"10.51353/jpb.v2i1.662","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.662","url":null,"abstract":"Insan kamil merupakan posisi tertinggi manusia yang setiap hamba Allahberhak berupaya mencapainya bahkan mencapainya. Penelitian pustakatentang diskursus insan kamil perspektif Avicenna memberikan gambaranbahwa manusia dengan kekuatan sebagai potensi yang diberikan Allahmemiliki kesempatan mencapai derajat sebagai insan kamil. Kekuatan sebagaipotensi itu hanya dimiliki manusia sebagai rational soul. Empat level intellectyang bisa dicapai manusia yaitu potential (material) intellect, intellect in habitu,intellect in actu, dan acquired intellect. Dalam perspektif ini insan kamil adalahyang mencapai level acquired intellect. Selain itu dari perspektif tasawuf,Avicenna membagi level manusia menjadi tiga tingkatan yaitu ‘abid, zahid, dan, ‘arif. Dalam perspektif ini insan kamil adalah seseorang yang mencapai posisi‘arif. Dua posisi (acquired intellect dan ‘arif) ini ada pada diri nabi, sufi, danfilosof. Nabi adalah pribadi yang tertinggi karena nabi memiliki revelationintellect yang tidak dimiliki oleh siapapun. Secara spesifik, kekuatan-kekuatanjiwa insan kamil berperan secara maksimal hingga level acquired intellect.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"91216817","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
AGAMA TERAPIST MASYARAKAT MODERN MENUJU DAMAI UNTUK SEMESTA 现代社会的宗教治疗师向和平走向宇宙
Pub Date : 2023-01-24 DOI: 10.51353/jpb.v2i1.658
Saurip Kadi
Modernsasi mencapai titik kulminasi dengan segala residu soalan yang ditinggalkan, yang mendesak untuk disolusikan. Sementara itu negara-negara di koridor utara sudah mapan sehingga sulit untuk diubah, maka solusi kedepan akan bertumpu kepada negara-negara koridor selatan untuk memaknai tata dunia baru. Yang utama adalah soal refleksi atas azas dan tuntunan kehidupan yang kini banyak digugat, mengapa sedemikian parah residu soalan bumi dan seisinya, dimanakah kesalahannya dan bagaimana memperbaikinya. Arus global memaksa jaman paskamodern untuk kembali ke alam (back to nature), kembali ke kesederhanaan (back to simplicity) dan kembalikepada azas kehidupan masyarakat bijak (wise society) yang mengacu kepada kearifan lokal. Disini negara-negara “south corridor”, blessing in disguise, relatif belum tersentuh modernisasi, masih relatif utuh, termasuk soal spiritualitasnya yang menyatu dengan alam semesta. Kini, pandemi mendorong disrupsi peradaban, the turning point, titik balik peradaban sedang berproses, dan pada saat yang sama globalisasi didorong oleh revolusi sains-teknologi bersinergi dengan pandemi sehingga memaksa manusia di seluruh dunia untuk menata kembali semua sisi kehidupan.Saatnya Nuswantara berpeluang untuk memimpin, sebagaiman masa lalu Nuswantara menjadi pemimpin Asia Afrika 1955. Maka negara-negara di sepanjang Koridor Selatan perlu berbenah diri dengan tatanan baru yang adil dan mensejahterakan alam semesta beserta sesisinya. Tugas “teologi naturalisme” untuk menjadi terapist bagi penyakit masyarakat modern, peran yang sangat dinantikan menuju damai untuk semesta.
现代化已经达到了一个终点,通过解决问题的残余,这一问题迫切需要解决。与此同时,北方走廊的国家已经建立起来,难以改变,未来的解决方案将依靠南方走廊国家来确定新的世界。最主要的问题是反思现在被广泛指责的生命的毁灭和指导,为什么地球及其本质的问题如此严重,哪里出了问题,如何补救。全球流动迫使后现代社会回归自然,回归简单,回归当地智慧社会的生活方式。在这里,“南走廊”国家,“嘲弄”,现代化相对未受影响,仍然相对完整,包括它与宇宙融合的精神问题。今天,大流行正在推动文明的混乱,转折点,文明正在进行,与此同时,全球化是由科学技术革命与大流行所推动的,它迫使世界各地的人们重新安排生活的方方面面。正如1955年努瓦塔拉成为非洲裔领袖一样,是时候让努瓦塔拉有机会带头了。因此,沿着南走廊的国家需要适应新的、公正的秩序,使宇宙及其一边受益。“自然主义神学”的任务是成为现代社会疾病的治疗师,这对宇宙在和平中扮演着高度可预测的角色。
{"title":"AGAMA TERAPIST MASYARAKAT MODERN MENUJU DAMAI UNTUK SEMESTA","authors":"Saurip Kadi","doi":"10.51353/jpb.v2i1.658","DOIUrl":"https://doi.org/10.51353/jpb.v2i1.658","url":null,"abstract":"Modernsasi mencapai titik kulminasi dengan segala residu soalan yang ditinggalkan, yang mendesak untuk disolusikan. Sementara itu negara-negara di koridor utara sudah mapan sehingga sulit untuk diubah, maka solusi kedepan akan bertumpu kepada negara-negara koridor selatan untuk memaknai tata dunia baru. Yang utama adalah soal refleksi atas azas dan tuntunan kehidupan yang kini banyak digugat, mengapa sedemikian parah residu soalan bumi dan seisinya, dimanakah kesalahannya dan bagaimana memperbaikinya. Arus global memaksa jaman paskamodern untuk kembali ke alam (back to nature), kembali ke kesederhanaan (back to simplicity) dan kembalikepada azas kehidupan masyarakat bijak (wise society) yang mengacu kepada kearifan lokal. Disini negara-negara “south corridor”, blessing in disguise, relatif belum tersentuh modernisasi, masih relatif utuh, termasuk soal spiritualitasnya yang menyatu dengan alam semesta. Kini, pandemi mendorong disrupsi peradaban, the turning point, titik balik peradaban sedang berproses, dan pada saat yang sama globalisasi didorong oleh revolusi sains-teknologi bersinergi dengan pandemi sehingga memaksa manusia di seluruh dunia untuk menata kembali semua sisi kehidupan.Saatnya Nuswantara berpeluang untuk memimpin, sebagaiman masa lalu Nuswantara menjadi pemimpin Asia Afrika 1955. Maka negara-negara di sepanjang Koridor Selatan perlu berbenah diri dengan tatanan baru yang adil dan mensejahterakan alam semesta beserta sesisinya. Tugas “teologi naturalisme” untuk menjadi terapist bagi penyakit masyarakat modern, peran yang sangat dinantikan menuju damai untuk semesta.","PeriodicalId":34326,"journal":{"name":"Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0,"publicationDate":"2023-01-24","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":null,"resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":"79278130","PeriodicalName":null,"FirstCategoryId":null,"ListUrlMain":null,"RegionNum":0,"RegionCategory":"","ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":"","EPubDate":null,"PubModel":null,"JCR":null,"JCRName":null,"Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
期刊
Nalar Jurnal Peradaban dan Pemikiran Islam
全部 Acc. Chem. Res. ACS Applied Bio Materials ACS Appl. Electron. Mater. ACS Appl. Energy Mater. ACS Appl. Mater. Interfaces ACS Appl. Nano Mater. ACS Appl. Polym. Mater. ACS BIOMATER-SCI ENG ACS Catal. ACS Cent. Sci. ACS Chem. Biol. ACS Chemical Health & Safety ACS Chem. Neurosci. ACS Comb. Sci. ACS Earth Space Chem. ACS Energy Lett. ACS Infect. Dis. ACS Macro Lett. ACS Mater. Lett. ACS Med. Chem. Lett. ACS Nano ACS Omega ACS Photonics ACS Sens. ACS Sustainable Chem. Eng. ACS Synth. Biol. Anal. Chem. BIOCHEMISTRY-US Bioconjugate Chem. BIOMACROMOLECULES Chem. Res. Toxicol. Chem. Rev. Chem. Mater. CRYST GROWTH DES ENERG FUEL Environ. Sci. Technol. Environ. Sci. Technol. Lett. Eur. J. Inorg. Chem. IND ENG CHEM RES Inorg. Chem. J. Agric. Food. Chem. J. Chem. Eng. Data J. Chem. Educ. J. Chem. Inf. Model. J. Chem. Theory Comput. J. Med. Chem. J. Nat. Prod. J PROTEOME RES J. Am. Chem. Soc. LANGMUIR MACROMOLECULES Mol. Pharmaceutics Nano Lett. Org. Lett. ORG PROCESS RES DEV ORGANOMETALLICS J. Org. Chem. J. Phys. Chem. J. Phys. Chem. A J. Phys. Chem. B J. Phys. Chem. C J. Phys. Chem. Lett. Analyst Anal. Methods Biomater. Sci. Catal. Sci. Technol. Chem. Commun. Chem. Soc. Rev. CHEM EDUC RES PRACT CRYSTENGCOMM Dalton Trans. Energy Environ. Sci. ENVIRON SCI-NANO ENVIRON SCI-PROC IMP ENVIRON SCI-WAT RES Faraday Discuss. Food Funct. Green Chem. Inorg. Chem. Front. Integr. Biol. J. Anal. At. Spectrom. J. Mater. Chem. A J. Mater. Chem. B J. Mater. Chem. C Lab Chip Mater. Chem. Front. Mater. Horiz. MEDCHEMCOMM Metallomics Mol. Biosyst. Mol. Syst. Des. Eng. Nanoscale Nanoscale Horiz. Nat. Prod. Rep. New J. Chem. Org. Biomol. Chem. Org. Chem. Front. PHOTOCH PHOTOBIO SCI PCCP Polym. Chem.
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1