Bella Donna Perdana Putra, Budi Suprapti, Arina Dery Puspita Sari, Mulya Sundari
{"title":"关于IRNA FATMAWATI RSUD DR M YUNUS BENGKULU的COVID-19患者使用抗凝剂的资料","authors":"Bella Donna Perdana Putra, Budi Suprapti, Arina Dery Puspita Sari, Mulya Sundari","doi":"10.33088/jmk.v15i1.741","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Permasalahan: COVID-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang dapat menular pada manusia dan disebabkan oleh SARS-CoV-2. COVID-19 telah menyebar secara global hingga tanggal 25 Januari 2022 total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia berjumlah 355.682.845 kasus dengan angka kematian sebesar 5.623.412 (CFR 1,6%) yang terjadi di 225 negara. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat 4.289.305 orang yang terkonfirmasi COVID-19 dengan angka kematian sebesar 144.227 (CFR 3,4%). Komplikasi yang menyertai COVID-19 adalah terjadinya koagulopati, untuk itu antikoagulan merupakan salah satu obat yang digunakan dalam penanganan COVID-19. Namun, pencatatan penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Indonesia masih kurang lengkap. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui profil penggunaan antikoagulan pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan teknik time limited sampling, dimana data berasal dari rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu dan memenuhi kriteria inklusi pada periode April 2020–Desember 2021. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh 258 rekam medis pasien COVID-19 yang memenuhi kriteria inklusi, dengan proporsi lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (58,1%) dibanding perempuan (41,9%). Penggunaan antikoagulan terbesar pada usia 56-65 tahun mencapai 37,6%. Fondaparinuks merupakan antikoagulan yang paling banyak digunakan (51,2%) diikuti dengan antikoagulan heparin (36,8%) dan enoksaparin (12,1%). Kesimpulan: Laki-laki dengan usia 56-65 tahun lebih berisiko terinfeksi COVID-19 dan komplikasi koagulopati sehingga membutuhkan penggunaan antikoagulan. Fondaparinuks paling banyak digunakan pada penelitian ini untuk mencegah kejadian tromboemboli dan meningkatkan prognosis pasien COVID-19 dengan koagulopati.","PeriodicalId":17791,"journal":{"name":"Jurnal Media Analis Kesehatan","volume":"25 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PROFIL PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID-19 DI IRNA FATMAWATI RSUD DR M YUNUS BENGKULU\",\"authors\":\"Bella Donna Perdana Putra, Budi Suprapti, Arina Dery Puspita Sari, Mulya Sundari\",\"doi\":\"10.33088/jmk.v15i1.741\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Permasalahan: COVID-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang dapat menular pada manusia dan disebabkan oleh SARS-CoV-2. COVID-19 telah menyebar secara global hingga tanggal 25 Januari 2022 total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia berjumlah 355.682.845 kasus dengan angka kematian sebesar 5.623.412 (CFR 1,6%) yang terjadi di 225 negara. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat 4.289.305 orang yang terkonfirmasi COVID-19 dengan angka kematian sebesar 144.227 (CFR 3,4%). Komplikasi yang menyertai COVID-19 adalah terjadinya koagulopati, untuk itu antikoagulan merupakan salah satu obat yang digunakan dalam penanganan COVID-19. Namun, pencatatan penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Indonesia masih kurang lengkap. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui profil penggunaan antikoagulan pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan teknik time limited sampling, dimana data berasal dari rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu dan memenuhi kriteria inklusi pada periode April 2020–Desember 2021. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh 258 rekam medis pasien COVID-19 yang memenuhi kriteria inklusi, dengan proporsi lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (58,1%) dibanding perempuan (41,9%). Penggunaan antikoagulan terbesar pada usia 56-65 tahun mencapai 37,6%. Fondaparinuks merupakan antikoagulan yang paling banyak digunakan (51,2%) diikuti dengan antikoagulan heparin (36,8%) dan enoksaparin (12,1%). Kesimpulan: Laki-laki dengan usia 56-65 tahun lebih berisiko terinfeksi COVID-19 dan komplikasi koagulopati sehingga membutuhkan penggunaan antikoagulan. Fondaparinuks paling banyak digunakan pada penelitian ini untuk mencegah kejadian tromboemboli dan meningkatkan prognosis pasien COVID-19 dengan koagulopati.\",\"PeriodicalId\":17791,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Media Analis Kesehatan\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Media Analis Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i1.741\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Media Analis Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33088/jmk.v15i1.741","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
问题:COVID-19是一种呼吸道传染病,可由SARS-CoV-2引起。截至2022年1月25日,全球共有355,682,845例确诊病例,在225个国家,死亡人数为562,412人(CFR 1.6%)。然而,仅在印度尼西亚就有4289,305人确认死亡人数为144,227 (CFR 3.4%)。伴随COVID-19而来的并发症是凝血剂,抗凝剂是COVID-19治疗中使用的药物之一。然而,由印度尼西亚健康研究与发展机构组织的COVID-19患者的抗凝剂记录仍然不完整。研究目的:了解在IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu治疗的COVID-19患者的资料。研究方法:这项研究是通过时间限制技术进行的一项回溯性观察研究,通过时间限制技术进行分析。结果:这项研究获得了258名符合纳入标准的COVID-19患者的医疗记录,其中男性(58.1%)比女性(41.9%)的比例更高。56-65岁时使用的最大抗凝剂达到37.6%。Fondaparinuks是最常用的抗凝剂(51.2%),其次是抗凝血酶(36.8%)和enoksaparin(12.1%)。结论:56-65岁的男性更容易感染COVID-19及其并发症,因此需要使用抗凝剂。Fondaparinuks在这项研究中使用最广泛,以防止血栓发生,并用凝血剂增强患者COVID-19的预后。
PROFIL PENGGUNAAN ANTIKOAGULAN PADA PASIEN COVID-19 DI IRNA FATMAWATI RSUD DR M YUNUS BENGKULU
Permasalahan: COVID-19 merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan yang dapat menular pada manusia dan disebabkan oleh SARS-CoV-2. COVID-19 telah menyebar secara global hingga tanggal 25 Januari 2022 total kasus konfirmasi COVID-19 di dunia berjumlah 355.682.845 kasus dengan angka kematian sebesar 5.623.412 (CFR 1,6%) yang terjadi di 225 negara. Sedangkan di Indonesia sendiri terdapat 4.289.305 orang yang terkonfirmasi COVID-19 dengan angka kematian sebesar 144.227 (CFR 3,4%). Komplikasi yang menyertai COVID-19 adalah terjadinya koagulopati, untuk itu antikoagulan merupakan salah satu obat yang digunakan dalam penanganan COVID-19. Namun, pencatatan penggunaan antikoagulan pada pasien COVID-19 yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Indonesia masih kurang lengkap. Tujuan penelitian: Untuk mengetahui profil penggunaan antikoagulan pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu. Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian observasional deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif menggunakan teknik time limited sampling, dimana data berasal dari rekam medis pasien COVID-19 yang dirawat di IRNA Fatmawati RSUD Dr M Yunus Bengkulu dan memenuhi kriteria inklusi pada periode April 2020–Desember 2021. Hasil: Pada penelitian ini diperoleh 258 rekam medis pasien COVID-19 yang memenuhi kriteria inklusi, dengan proporsi lebih besar pada jenis kelamin laki-laki (58,1%) dibanding perempuan (41,9%). Penggunaan antikoagulan terbesar pada usia 56-65 tahun mencapai 37,6%. Fondaparinuks merupakan antikoagulan yang paling banyak digunakan (51,2%) diikuti dengan antikoagulan heparin (36,8%) dan enoksaparin (12,1%). Kesimpulan: Laki-laki dengan usia 56-65 tahun lebih berisiko terinfeksi COVID-19 dan komplikasi koagulopati sehingga membutuhkan penggunaan antikoagulan. Fondaparinuks paling banyak digunakan pada penelitian ini untuk mencegah kejadian tromboemboli dan meningkatkan prognosis pasien COVID-19 dengan koagulopati.