{"title":"KAMPUNG SANTRI: POTRET PENDIDIKAN ISLAM DI DESA PENDUNG TALANG GENTING KABUPATEN KERINCI","authors":"M. Yusuf","doi":"10.32939/TARBAWI.V14I2.293","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kesadaran bersama (collective consciousness) masyarakat, tokoh adat dan pemerintah desa terhadap degradasi moral di kalangan anak-anak dan remaja desa Pendung Talang Genting Kab. Kerinci telah melahirkan Perdes No. 004 Tahun 2014 tentang Pegang Pakai Adat Tahun 2014-2020. Ide pokoknya, semua pihak bertanggung jawab mewujudkan pendidikan Islam guna menciptakan suasana islami di desa tersebut. Berhubung desa ini berada di dekat pintu gerbang taman wisata Danau Kerinci maka kekhawatiran terhadap degradasi moral menjadi ancaman mendasar. Melalui penelitian kualitatif-deskriptif, dan content analisys serta pendekatan komunikasi, ditemukan betapa keterlibatan semua pihak telah memunculkan perhatian penuh dari setiap warga akan pentingnya pendidikan Islam dilaksanakan bagi setiap tingkatan usia. Semua warga wajib belajar ilmu agama. Agar pelaksanaan pendidikan epektif lalu dibentuklah tim Buser yang bertugas mengawasi yang tidak ikut belajar pada waktu ditetapkan, anak-anak dan remaja akan ditangkap dan dipanggil orang tuanya oleh lembaga adat guna diberi nasihat. Setiap orang luar yang akan menikah dengan warga desa tersebut harus dapat membaca al-Qur’an, bila tidak pernikahannya ditunda sampai ia mampu membacanya. Kini pendidikan agama dan suasana islami sangat dirasakan di desa itu. Kesadaran belajar agama semakin tinggi, rumah tahfidz semakin digemari bahkan sekarang telah membuka cabang di Mushalla Taman Pendidikan Islam (TPI) Kota Sungai penuh dengan peminat cukup signifikan. Kegiatan ini merupakan operasional dari slogan (Sluko adat) masyarakat Kerinci “Adat basendi Syara’, Syara’ basendi Kitabullah”. Menggembirakan, kolaborasi antara masyarakat, kaum adat, tokoh agama dan pemerintah, telah membawa desa ini pada tahun 2015 lalu menjadi juara 1 baik pada tingkat provinsi Jambi dan tingkat nasional pada acara lomba desa kategori desa membangun dan teladan.","PeriodicalId":33712,"journal":{"name":"Tarbawi","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Tarbawi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32939/TARBAWI.V14I2.293","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
KAMPUNG SANTRI: POTRET PENDIDIKAN ISLAM DI DESA PENDUNG TALANG GENTING KABUPATEN KERINCI
Kesadaran bersama (collective consciousness) masyarakat, tokoh adat dan pemerintah desa terhadap degradasi moral di kalangan anak-anak dan remaja desa Pendung Talang Genting Kab. Kerinci telah melahirkan Perdes No. 004 Tahun 2014 tentang Pegang Pakai Adat Tahun 2014-2020. Ide pokoknya, semua pihak bertanggung jawab mewujudkan pendidikan Islam guna menciptakan suasana islami di desa tersebut. Berhubung desa ini berada di dekat pintu gerbang taman wisata Danau Kerinci maka kekhawatiran terhadap degradasi moral menjadi ancaman mendasar. Melalui penelitian kualitatif-deskriptif, dan content analisys serta pendekatan komunikasi, ditemukan betapa keterlibatan semua pihak telah memunculkan perhatian penuh dari setiap warga akan pentingnya pendidikan Islam dilaksanakan bagi setiap tingkatan usia. Semua warga wajib belajar ilmu agama. Agar pelaksanaan pendidikan epektif lalu dibentuklah tim Buser yang bertugas mengawasi yang tidak ikut belajar pada waktu ditetapkan, anak-anak dan remaja akan ditangkap dan dipanggil orang tuanya oleh lembaga adat guna diberi nasihat. Setiap orang luar yang akan menikah dengan warga desa tersebut harus dapat membaca al-Qur’an, bila tidak pernikahannya ditunda sampai ia mampu membacanya. Kini pendidikan agama dan suasana islami sangat dirasakan di desa itu. Kesadaran belajar agama semakin tinggi, rumah tahfidz semakin digemari bahkan sekarang telah membuka cabang di Mushalla Taman Pendidikan Islam (TPI) Kota Sungai penuh dengan peminat cukup signifikan. Kegiatan ini merupakan operasional dari slogan (Sluko adat) masyarakat Kerinci “Adat basendi Syara’, Syara’ basendi Kitabullah”. Menggembirakan, kolaborasi antara masyarakat, kaum adat, tokoh agama dan pemerintah, telah membawa desa ini pada tahun 2015 lalu menjadi juara 1 baik pada tingkat provinsi Jambi dan tingkat nasional pada acara lomba desa kategori desa membangun dan teladan.