叙事性研究:社交媒体持续时间与青少年失眠事件的关系

Latifah Novithasari Effendi, Metha Dwi Tamara
{"title":"叙事性研究:社交媒体持续时间与青少年失眠事件的关系","authors":"Latifah Novithasari Effendi, Metha Dwi Tamara","doi":"10.38037/jsm.v16i2.367","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang: Insomnia sering dijumpai pada kalangan remaja yang mengakses media sosial yang menyebabkan remaja mengalami kualitas dan kuantitas tidur yang buruk. Ketidakmampuan remaja dalam memanajemen waktu penggunaan media sosial akan berdampak pada ketidakaturan pola tidur sehingga terjadinya insomnia. Penggunaan internet mencapai 80% pada remaja berusia 15-19 tahun dan sebagian besar kualitas tidur pada remaja kurang terpenuhi sebanyak 63%. \nTujuan: Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia remaja. \nMetode: Pencarian artikel menggunakan database online yaitu Google Scholar dan Pubmed dengan kata kunci “(“Durasi Media Sosial” dan “Insomnia Remaja”) dan (“Social Media” and “Adolescent Insomnia”)” terbit dalam lima tahun terakhir. \nDiskusi: Terdapat hubungan antara durasi penggunaan media sosial terhadap kejadian insomnia. Pengkategorian lama durasi penggunaan media sosial secara rasional yaitu 7jam/hari kategori sangat lama, 5-6jam/hari kategori lama, 3-4jam/hari kategori sedang, dan 1-2jam/hari kategori singkat. Kualitas tidur dikategorikan baik atau buruk. Kecanduan media sosial terjadi karena peningkatan hormon dopamin pada saat menggunakan media sosial, sehingga menciptakan tingkat kesenangan yang sama secara berulang. Penggunaan media sosial sebelum tidur bisa menyebabkan terganggunya pengaturan hormon melatonin sehingga mempengaruhi kualitas tidur. \nKesimpulan: Frekuensi penggunaan media sosial pada remaja paling tinggi di Indonesia yaitu 3-9 jam/hari sedangkan di Luar Negeri 2-6jam/hari. Insomnia akibat penggunaan media sosial sudah sampai tingkat sedang dan berat. Disarankan untuk bisa dilakukan perbandingan antar dua kelompok remaja dengan dewasa, untuk melihat tingkat perbedaan durasi penggunaan media sosial lebih intens terhadap kejadian insomnia.","PeriodicalId":17702,"journal":{"name":"Jurnal Sehat Masada","volume":"1 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"KAJIAN NARATIF: HUBUNGAN DURASI MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA\",\"authors\":\"Latifah Novithasari Effendi, Metha Dwi Tamara\",\"doi\":\"10.38037/jsm.v16i2.367\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Latar Belakang: Insomnia sering dijumpai pada kalangan remaja yang mengakses media sosial yang menyebabkan remaja mengalami kualitas dan kuantitas tidur yang buruk. Ketidakmampuan remaja dalam memanajemen waktu penggunaan media sosial akan berdampak pada ketidakaturan pola tidur sehingga terjadinya insomnia. Penggunaan internet mencapai 80% pada remaja berusia 15-19 tahun dan sebagian besar kualitas tidur pada remaja kurang terpenuhi sebanyak 63%. \\nTujuan: Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia remaja. \\nMetode: Pencarian artikel menggunakan database online yaitu Google Scholar dan Pubmed dengan kata kunci “(“Durasi Media Sosial” dan “Insomnia Remaja”) dan (“Social Media” and “Adolescent Insomnia”)” terbit dalam lima tahun terakhir. \\nDiskusi: Terdapat hubungan antara durasi penggunaan media sosial terhadap kejadian insomnia. Pengkategorian lama durasi penggunaan media sosial secara rasional yaitu 7jam/hari kategori sangat lama, 5-6jam/hari kategori lama, 3-4jam/hari kategori sedang, dan 1-2jam/hari kategori singkat. Kualitas tidur dikategorikan baik atau buruk. Kecanduan media sosial terjadi karena peningkatan hormon dopamin pada saat menggunakan media sosial, sehingga menciptakan tingkat kesenangan yang sama secara berulang. Penggunaan media sosial sebelum tidur bisa menyebabkan terganggunya pengaturan hormon melatonin sehingga mempengaruhi kualitas tidur. \\nKesimpulan: Frekuensi penggunaan media sosial pada remaja paling tinggi di Indonesia yaitu 3-9 jam/hari sedangkan di Luar Negeri 2-6jam/hari. Insomnia akibat penggunaan media sosial sudah sampai tingkat sedang dan berat. Disarankan untuk bisa dilakukan perbandingan antar dua kelompok remaja dengan dewasa, untuk melihat tingkat perbedaan durasi penggunaan media sosial lebih intens terhadap kejadian insomnia.\",\"PeriodicalId\":17702,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sehat Masada\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-29\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sehat Masada\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.367\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sehat Masada","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.38037/jsm.v16i2.367","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

背景:青少年经常接触社交媒体,导致他们的睡眠质量和数量很差。青少年在社交媒体的使用时间调节不足将导致睡眠模式的不规则性,导致失眠。15-19岁青少年使用互联网占80%,青少年睡眠质量不足63%。目的:这篇文章的目的是了解使用社交媒体的持续时间与青少年失眠事件的关系。方法:使用谷歌Scholar和public的在线数据库搜索关键词“(“社交媒体持续时间”和“青少年失眠症”),以及(“社交媒体”和“青少年失眠症”),最近五年出现。讨论:社交媒体使用时间与失眠事件之间存在联系。合理使用社交媒体的时间长短为7小时/天,5-6小时/天,3- 4小时/中等类别,1- 2hour /类别短。睡眠质量是好是坏。社交媒体成瘾是由于多巴胺在使用社交媒体时增加的结果,从而创造了重复的快乐水平。睡前使用社交媒体会干扰褪黑激素的调节,从而影响睡眠质量。结论:在印尼最高青少年中使用社交媒体的频率是3-9小时/天,而在国外是2-6小时/天。社交媒体的失眠症是适度和剧烈的。建议将这两组青少年与成人进行比较,以了解社交媒体使用时间的持续差异。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
KAJIAN NARATIF: HUBUNGAN DURASI MEDIA SOSIAL DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA
Latar Belakang: Insomnia sering dijumpai pada kalangan remaja yang mengakses media sosial yang menyebabkan remaja mengalami kualitas dan kuantitas tidur yang buruk. Ketidakmampuan remaja dalam memanajemen waktu penggunaan media sosial akan berdampak pada ketidakaturan pola tidur sehingga terjadinya insomnia. Penggunaan internet mencapai 80% pada remaja berusia 15-19 tahun dan sebagian besar kualitas tidur pada remaja kurang terpenuhi sebanyak 63%. Tujuan: Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui hubungan durasi penggunaan media sosial dengan kejadian insomnia remaja. Metode: Pencarian artikel menggunakan database online yaitu Google Scholar dan Pubmed dengan kata kunci “(“Durasi Media Sosial” dan “Insomnia Remaja”) dan (“Social Media” and “Adolescent Insomnia”)” terbit dalam lima tahun terakhir. Diskusi: Terdapat hubungan antara durasi penggunaan media sosial terhadap kejadian insomnia. Pengkategorian lama durasi penggunaan media sosial secara rasional yaitu 7jam/hari kategori sangat lama, 5-6jam/hari kategori lama, 3-4jam/hari kategori sedang, dan 1-2jam/hari kategori singkat. Kualitas tidur dikategorikan baik atau buruk. Kecanduan media sosial terjadi karena peningkatan hormon dopamin pada saat menggunakan media sosial, sehingga menciptakan tingkat kesenangan yang sama secara berulang. Penggunaan media sosial sebelum tidur bisa menyebabkan terganggunya pengaturan hormon melatonin sehingga mempengaruhi kualitas tidur. Kesimpulan: Frekuensi penggunaan media sosial pada remaja paling tinggi di Indonesia yaitu 3-9 jam/hari sedangkan di Luar Negeri 2-6jam/hari. Insomnia akibat penggunaan media sosial sudah sampai tingkat sedang dan berat. Disarankan untuk bisa dilakukan perbandingan antar dua kelompok remaja dengan dewasa, untuk melihat tingkat perbedaan durasi penggunaan media sosial lebih intens terhadap kejadian insomnia.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
期刊最新文献
PENGETAHUAN SISWA-SISWI TENTANG METODE 20-20-20 PADA SAAT MENGGUNAKAN GADGET RESPONSIBILITAS PELAYANAN KEGIATAN PEKAN IMUNISASI NASIONAL DI PUSKESMAS CILENGKRANG DALAM PERSPEKTIF GOOD GOVERNANCE SEBAGAI UPAYA ERADIKASI POLIO HUBUNGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU POSTPARTUM DI PMB BIDAN A KABUPATEN CIANJUR PEMERIKSAAN REFRAKSI SUBYEKTIF PADA PENDERITA ASTIGMATISMUS MYOPICUS DENGAN METODE FOGGING DI OPTIK PRO UNGARAN HUBUNGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL KB PIL DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PMB BD W KABUPATEN SUMEDANG
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1