Nunung Julaeha, Didin Saripudin, Nana Supriatna, Leli Yulifar
{"title":"KEARIFAN EKOLOGI DALAM TRADISI BUBUR SURO DI RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG","authors":"Nunung Julaeha, Didin Saripudin, Nana Supriatna, Leli Yulifar","doi":"10.30959/patanjala.v11i3.538","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tradisi Bubur Suro di Rancakalong Kabupaten Sumedang merupakan kearifan lokal sebagai wujud syukur masyarakat kepada Sang Pencipta serta memiliki fungsi dalam menjaga dan memelihara kesinambungan alam (suistainability). Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan ekologi yang terdapat dalam tradisi Bubur Suro. Masalah penelitian dirumuskan dalam dua pertanyaan penelitian yaitu: (1) Bagaimanakah proses pelaksanaan tradisi Bubur Suro? (2) Nilai-nilai kearifan ekologi apa yang terdapat dalam tradisi Bubur Suro? Metode penelitian adalah deskriftif kualitatif dengan model etnografi. Hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi Bubur Suro yang berhubungan dengan upaya masyarakat dalam menjaga kesinambungan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serta manusia dengan sang pencipta. Upaya menjaga kesinambungan alam tampak dalam memelihara keanekaragaman hayati (sarebu rupa), kesinambungan (babasan sarereaeun), hidup hemat dan sederhana (konsep patih goah), hidup tertib dan teratur (tataliparanti, dawegan dipares), gotong-royong serta simbol kersa nyai  sebagai bentuk perlindungan terhadap tanaman lokal.  The Bubur Suro tradition in Rancakalong Sumedang is one of the local wisdoms which has a function as an expression of the gratitude of the people to the Creator for mantaining the suistainabality of the cosmos. This research's aims is to identify the values of ecological wisdom contained in Bubur Suro tradition. The problem is formulated into two research questions, namely: (1) How is the Bubur Suro tradition being perfomed? (2) What ecological wisdom values are found in it? The method used is descriptive qualitative method with ethnografic model. The results show that there are local wisdom values in the Bubur Suro tradition which was related to humans efforts to maintain the sustainability of harmonious relationship among fellow human beings, nature, and the Creator. Efforts to preserve the sustainability of nature are evident in maintaining biodiversity (sarebu form), sustainability (babasan sarereaeun), frugal and simple living (patih goah), well-ordered living (tataliparanti, dawegan dipares), mutual cooperation and the symbol of kersa nyai as a form of  protection of local plants.","PeriodicalId":33853,"journal":{"name":"Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya","volume":"100 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Patanjala Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30959/patanjala.v11i3.538","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

在苏布特地区的Rancakalong Sumedang的粥粥传统是社区对造物主的感恩,并在维持和维持自然延续方面发挥着作用。这项研究的目的是确定苏罗粥传统中存在的生态审慎价值观。研究问题包括两个研究问题:(1)如何执行Suro上校粥的传统?2)苏罗粥的传统含有什么生态审慎价值? (研究方法是用人种志模型描述定性性。所取得的成果表明,当地的文化智慧与社区努力保持人类与人类、人类与自然、人类与造物主之间的连续性有关。维持自然延续的努力可以体现在维持生物多样性(sarebu shature)、延续(babasan sarereeun)、节俭和简单的生活(patih goah概念)、有序和有序的生活(tataliparanti, dawegan dipares)、社区服务和保护本土植物的符号方面。在这片土地上,传统的Suro粥是当地的一种愿望,它反映了人们为了维护宇宙的支持而赋予人民的品质。这项研究的aims鉴定了被包裹在Suro传统粥中的珍贵生态智慧。问题在于两个研究问题,namely:(1) Suro的传统是如何被利用的?(2)发现了什么生态智慧价值观?已使用的方法与已使用的模式解构了合理的方法。结果表明,在Suro传统中存在着当地的智慧,这些智慧与人类努力在人类的存在、自然和创造之间保持一致。保护自然的努力是当地植物保护形式的证据。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
查看原文
分享 分享
微信好友 朋友圈 QQ好友 复制链接
本刊更多论文
KEARIFAN EKOLOGI DALAM TRADISI BUBUR SURO DI RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG
Tradisi Bubur Suro di Rancakalong Kabupaten Sumedang merupakan kearifan lokal sebagai wujud syukur masyarakat kepada Sang Pencipta serta memiliki fungsi dalam menjaga dan memelihara kesinambungan alam (suistainability). Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengidentifikasi nilai-nilai kearifan ekologi yang terdapat dalam tradisi Bubur Suro. Masalah penelitian dirumuskan dalam dua pertanyaan penelitian yaitu: (1) Bagaimanakah proses pelaksanaan tradisi Bubur Suro? (2) Nilai-nilai kearifan ekologi apa yang terdapat dalam tradisi Bubur Suro? Metode penelitian adalah deskriftif kualitatif dengan model etnografi. Hasil yang diperoleh menunjukkan terdapat nilai-nilai kearifan lokal dalam tradisi Bubur Suro yang berhubungan dengan upaya masyarakat dalam menjaga kesinambungan hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, serta manusia dengan sang pencipta. Upaya menjaga kesinambungan alam tampak dalam memelihara keanekaragaman hayati (sarebu rupa), kesinambungan (babasan sarereaeun), hidup hemat dan sederhana (konsep patih goah), hidup tertib dan teratur (tataliparanti, dawegan dipares), gotong-royong serta simbol kersa nyai  sebagai bentuk perlindungan terhadap tanaman lokal.  The Bubur Suro tradition in Rancakalong Sumedang is one of the local wisdoms which has a function as an expression of the gratitude of the people to the Creator for mantaining the suistainabality of the cosmos. This research's aims is to identify the values of ecological wisdom contained in Bubur Suro tradition. The problem is formulated into two research questions, namely: (1) How is the Bubur Suro tradition being perfomed? (2) What ecological wisdom values are found in it? The method used is descriptive qualitative method with ethnografic model. The results show that there are local wisdom values in the Bubur Suro tradition which was related to humans efforts to maintain the sustainability of harmonious relationship among fellow human beings, nature, and the Creator. Efforts to preserve the sustainability of nature are evident in maintaining biodiversity (sarebu form), sustainability (babasan sarereaeun), frugal and simple living (patih goah), well-ordered living (tataliparanti, dawegan dipares), mutual cooperation and the symbol of kersa nyai as a form of  protection of local plants.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
审稿时长
20 weeks
期刊最新文献
RAGAM HIAS SEBAGAI IDENTITAS BUDAYA KABUPATEN LABUHANBATU NILAI SEJARAH TOPONIMI ANAK SUNGAI MUSI DI SEBERANG ULU 1 PALEMBANG SEJARAH PERKEMBANGAN MAKANAN INDONESIA DARI ABAD KE 10 HINGGA MASA PENDUDUKAN JEPANG MENATA PURA PAKUALAMAN: PRAKTIK REORGANISASI AGRARIA DI REGENTSCHAP ADIKARTO MENATA PURA PAKUALAMAN: PRAKTIK REORGANISASI AGRARIA DI REGENTSCHAP ADIKARTO EKSISTENSI BATIK DALAM DIPLOMASI INDONESIA-AFRIKA SELATAN (1990-2013)
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
现在去查看 取消
×
提示
确定
0
微信
客服QQ
Book学术公众号 扫码关注我们
反馈
×
意见反馈
请填写您的意见或建议
请填写您的手机或邮箱
已复制链接
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
×
扫码分享
扫码分享
Book学术官方微信
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术
文献互助 智能选刊 最新文献 互助须知 联系我们:info@booksci.cn
Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。
Copyright © 2023 Book学术 All rights reserved.
ghs 京公网安备 11010802042870号 京ICP备2023020795号-1