{"title":"慢性阻塞性肺闭塞与抑郁症和生活质量的关系","authors":"N. Andayani, Lia Meuthia Zaini, Telavani Umri","doi":"10.24815/jks.v19i3.18114","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang ditandai adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif akibat inflamasi kronik yang disebabkan oleh merokok ataupun terpapar partikel gas beracun. Adanya keterbatasan aliran udara ini menyebabkan pasien PPOK mengalami sesak napas. Hal ini membuat pasien PPOK cenderung pasif dan menghindari aktivitas agar tidak sesak napas. Apabila hal ini terus berlanjut pasien PPOK cenderung mengalami depresi karena kehidupannya yang serba ketergantungan terhadap obat dan orang lain. Secara keseluruhan hal ini akan menurunkan kualitas hidup pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat sesak napas dan depresi terhadap kualitas hidup pasien PPOK di Poliklinik Paru RSUDZA Banda Aceh. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan desain crosssectional. Teknik sampling yang digunakan ialah accidental sampling dengan jumlah responden 65 orang. Hasil analisis komparatif dengan uji Spearman menunjukkan hubungan yang signifikan antara derajat sesak napas dengan kualitas hidup (p = 0,000) dan terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dengan kualitas hidup (p = 0,002) pada pasien PPOK di Poliklinik Paru RSUDZA Banda Aceh.Kata kunci: derajat sesak napas, depresi, kualitas hidup.Abstract: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a pulmonary disease that marked by airflow limitation in respiratory tract progressively because of chronic inflammation by cigarette or toxic gases. This airflow limitation may cause COPD patient got dyspnea. This could make people with COPD tend to be passive and avoid doing activities. If this happen continuously people with COPD tend to depression because of his/her dependence on drugs or someone else. Overall that would decrease the quality of life people with COPD. This study aims to search the association between degree of dyspnea and depression in people living with COPD in RSUDZA. This study is analytical observation with crossectional design. The sampling method is a accidental sampling with 65 sample. The result using statistical Spearman test show that there is a significant relationship between degree of dyspnea with depression (p = 0.000) and also significant relationship between degree of dyspnea with depression (p = 0.000) in people with COPD in RSUDZA.Keywords: dyspnea, depression, quality of life.","PeriodicalId":32458,"journal":{"name":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","volume":"29 1","pages":""},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Hubungan derajat sesak napas dengan depresi dan kualitas hidup pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di RSUDZA Banda Aceh\",\"authors\":\"N. Andayani, Lia Meuthia Zaini, Telavani Umri\",\"doi\":\"10.24815/jks.v19i3.18114\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang ditandai adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif akibat inflamasi kronik yang disebabkan oleh merokok ataupun terpapar partikel gas beracun. Adanya keterbatasan aliran udara ini menyebabkan pasien PPOK mengalami sesak napas. Hal ini membuat pasien PPOK cenderung pasif dan menghindari aktivitas agar tidak sesak napas. Apabila hal ini terus berlanjut pasien PPOK cenderung mengalami depresi karena kehidupannya yang serba ketergantungan terhadap obat dan orang lain. Secara keseluruhan hal ini akan menurunkan kualitas hidup pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat sesak napas dan depresi terhadap kualitas hidup pasien PPOK di Poliklinik Paru RSUDZA Banda Aceh. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan desain crosssectional. Teknik sampling yang digunakan ialah accidental sampling dengan jumlah responden 65 orang. Hasil analisis komparatif dengan uji Spearman menunjukkan hubungan yang signifikan antara derajat sesak napas dengan kualitas hidup (p = 0,000) dan terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dengan kualitas hidup (p = 0,002) pada pasien PPOK di Poliklinik Paru RSUDZA Banda Aceh.Kata kunci: derajat sesak napas, depresi, kualitas hidup.Abstract: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a pulmonary disease that marked by airflow limitation in respiratory tract progressively because of chronic inflammation by cigarette or toxic gases. This airflow limitation may cause COPD patient got dyspnea. This could make people with COPD tend to be passive and avoid doing activities. If this happen continuously people with COPD tend to depression because of his/her dependence on drugs or someone else. Overall that would decrease the quality of life people with COPD. This study aims to search the association between degree of dyspnea and depression in people living with COPD in RSUDZA. This study is analytical observation with crossectional design. The sampling method is a accidental sampling with 65 sample. The result using statistical Spearman test show that there is a significant relationship between degree of dyspnea with depression (p = 0.000) and also significant relationship between degree of dyspnea with depression (p = 0.000) in people with COPD in RSUDZA.Keywords: dyspnea, depression, quality of life.\",\"PeriodicalId\":32458,\"journal\":{\"name\":\"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24815/jks.v19i3.18114\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JKS Jurnal Kedokteran Syiah Kuala","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24815/jks.v19i3.18114","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan derajat sesak napas dengan depresi dan kualitas hidup pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di RSUDZA Banda Aceh
Abstrak: Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit paru yang ditandai adanya hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progresif akibat inflamasi kronik yang disebabkan oleh merokok ataupun terpapar partikel gas beracun. Adanya keterbatasan aliran udara ini menyebabkan pasien PPOK mengalami sesak napas. Hal ini membuat pasien PPOK cenderung pasif dan menghindari aktivitas agar tidak sesak napas. Apabila hal ini terus berlanjut pasien PPOK cenderung mengalami depresi karena kehidupannya yang serba ketergantungan terhadap obat dan orang lain. Secara keseluruhan hal ini akan menurunkan kualitas hidup pasien PPOK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat sesak napas dan depresi terhadap kualitas hidup pasien PPOK di Poliklinik Paru RSUDZA Banda Aceh. Penelitian ini merupakan analitik observasional dengan desain crosssectional. Teknik sampling yang digunakan ialah accidental sampling dengan jumlah responden 65 orang. Hasil analisis komparatif dengan uji Spearman menunjukkan hubungan yang signifikan antara derajat sesak napas dengan kualitas hidup (p = 0,000) dan terdapat hubungan yang signifikan antara depresi dengan kualitas hidup (p = 0,002) pada pasien PPOK di Poliklinik Paru RSUDZA Banda Aceh.Kata kunci: derajat sesak napas, depresi, kualitas hidup.Abstract: Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a pulmonary disease that marked by airflow limitation in respiratory tract progressively because of chronic inflammation by cigarette or toxic gases. This airflow limitation may cause COPD patient got dyspnea. This could make people with COPD tend to be passive and avoid doing activities. If this happen continuously people with COPD tend to depression because of his/her dependence on drugs or someone else. Overall that would decrease the quality of life people with COPD. This study aims to search the association between degree of dyspnea and depression in people living with COPD in RSUDZA. This study is analytical observation with crossectional design. The sampling method is a accidental sampling with 65 sample. The result using statistical Spearman test show that there is a significant relationship between degree of dyspnea with depression (p = 0.000) and also significant relationship between degree of dyspnea with depression (p = 0.000) in people with COPD in RSUDZA.Keywords: dyspnea, depression, quality of life.