Mohammad Iqbal, Dr. Ir. M. Sabri, MT. IPM. Asean Eng
{"title":"分析机油的性能与油加法(蓖麻油)与加法加法(HEXAGONAL BORON NITRIDE)的油排放。","authors":"Mohammad Iqbal, Dr. Ir. M. Sabri, MT. IPM. Asean Eng","doi":"10.32734/dinamis.v8i2.7237","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pelumasan memiliki peranan penting pada mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumas bio berbasis minyak nabati dapat memenuhi semua tuntutan baik dari fungsi maupun lingkungan. Saat ini regulasi emisi Euro IV sudah mulai diberlakukan sejak 2018 lalu tentang baku mutu emisi gas buag kendaraan bermotor. Kondisi seperti itu yang menuntut produsen pelumas di penjuru dunia harus menciptakan minyak pelumas yang sesuai standart Euro IV. Banyak produsen minyak pelumas yang mengembangkan dari bahan dasar mineral menggantinya menjadi bahan dasar nabati. Namun secara langsung tidak dapat dilakukan karena memiliki nilai kekentalan kinematik yang rendah dibandingkan dengan minyak bumi mineral dengan begitu harus dicampur dengan aditif untuk menaikan sifat kekentalan minyak nabati pada pengujian ini. Pada penelitian ini mesin uji yang digunakan yaitu mesin 4- langkah SOHC dengan 2-katup pada sepeda motor Honda Revo Fit 110 cc tahun 2018. Minyak jarak murni dan yang ditambahkan aditif digunakan secara langsung sebagai oli pelumas sampai jarak operasional mesin masing-masingnya 1125 km. Tujuan dari pengujian untuk mengetahui kinerja minyak pelumas dan penurunan kualitas dari oli pelumas. Hasil dari penelitian mengalami Keadan minyak pelumas setelah pemakaian mengalami penurunan rapat massa pada suhu 40℃ dan 100℃ setelah jarak tempuh operasional dari mesin, rapat massa sebesar 591,99 kg/m3 menjadi 436,92 kg/m3 pada suhu 40℃ dan 563,87 kg/m3 menjadi 413,09 kg/m3 pada suhu 100. Untuk kekentalan kinematik mengalami penurunan yang cukup signifikan pada suhu 40℃ maupun suhu 100℃. 51,43 cSt menjadi 42,31 cSt pada suhu 40℃ dan mengalami kenaikan 16,72 cSt menjadi 22,36 cSt pada suhu 100℃ untuk minyak nabati murni. Untuk nilai pH mengalami penurunan dari dari pH 7,8 menjadi 5,7 yang sudah mendekati asam kuat oli pelumas sudah harus diganti. Pengambilan sampel oli sebanyak 10 ml disetiap jarak tempuh 75 km sampai jarak pengujian 1125 km membuat oli berkurang sebanyak 150 ml.","PeriodicalId":11432,"journal":{"name":"DINAMIS","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISA KUALITAS OLI TERHADAP JARAK TEMPUH OPERASIONAL DAN EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MINYAK JARAK (CASTOR OIL) DENGAN PENAMBAHAN OIL ADDITIVE (HEXAGONAL BORON NITRIDE DAN CERAMIC TECHNOLOGY)\",\"authors\":\"Mohammad Iqbal, Dr. Ir. M. Sabri, MT. IPM. Asean Eng\",\"doi\":\"10.32734/dinamis.v8i2.7237\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pelumasan memiliki peranan penting pada mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumas bio berbasis minyak nabati dapat memenuhi semua tuntutan baik dari fungsi maupun lingkungan. Saat ini regulasi emisi Euro IV sudah mulai diberlakukan sejak 2018 lalu tentang baku mutu emisi gas buag kendaraan bermotor. Kondisi seperti itu yang menuntut produsen pelumas di penjuru dunia harus menciptakan minyak pelumas yang sesuai standart Euro IV. Banyak produsen minyak pelumas yang mengembangkan dari bahan dasar mineral menggantinya menjadi bahan dasar nabati. Namun secara langsung tidak dapat dilakukan karena memiliki nilai kekentalan kinematik yang rendah dibandingkan dengan minyak bumi mineral dengan begitu harus dicampur dengan aditif untuk menaikan sifat kekentalan minyak nabati pada pengujian ini. Pada penelitian ini mesin uji yang digunakan yaitu mesin 4- langkah SOHC dengan 2-katup pada sepeda motor Honda Revo Fit 110 cc tahun 2018. Minyak jarak murni dan yang ditambahkan aditif digunakan secara langsung sebagai oli pelumas sampai jarak operasional mesin masing-masingnya 1125 km. Tujuan dari pengujian untuk mengetahui kinerja minyak pelumas dan penurunan kualitas dari oli pelumas. Hasil dari penelitian mengalami Keadan minyak pelumas setelah pemakaian mengalami penurunan rapat massa pada suhu 40℃ dan 100℃ setelah jarak tempuh operasional dari mesin, rapat massa sebesar 591,99 kg/m3 menjadi 436,92 kg/m3 pada suhu 40℃ dan 563,87 kg/m3 menjadi 413,09 kg/m3 pada suhu 100. Untuk kekentalan kinematik mengalami penurunan yang cukup signifikan pada suhu 40℃ maupun suhu 100℃. 51,43 cSt menjadi 42,31 cSt pada suhu 40℃ dan mengalami kenaikan 16,72 cSt menjadi 22,36 cSt pada suhu 100℃ untuk minyak nabati murni. Untuk nilai pH mengalami penurunan dari dari pH 7,8 menjadi 5,7 yang sudah mendekati asam kuat oli pelumas sudah harus diganti. Pengambilan sampel oli sebanyak 10 ml disetiap jarak tempuh 75 km sampai jarak pengujian 1125 km membuat oli berkurang sebanyak 150 ml.\",\"PeriodicalId\":11432,\"journal\":{\"name\":\"DINAMIS\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"DINAMIS\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32734/dinamis.v8i2.7237\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"DINAMIS","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/dinamis.v8i2.7237","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
吹风机在发动机和设备中扮演着重要的角色,这些部件会互相摩擦,以防止致命的损坏。以石油为基础的生物润滑剂可以满足职能和环境的所有要求。自2018年以来,欧元IV排放调节就开始对汽车的总体气体排放质量产生影响。在这种情况下,世界各地的石油生产者必须创造符合欧元IV标准的石油。但这是不可能直接做到的,因为它与矿物石油的kinemtalan比较低,因此必须与添加剂混合,从而增加植物在这些试验中的可行性。在这项研究中,测试引擎使用的是2018年本田改装改装发动机上的4- step SOHC 2气阀。纯距离油和添加剂直接用作润滑剂,直到发动机运行距离1125公里(1125英里)。测试的目的是确定润滑剂的性能和油的质量下降。研究经历是累坏的结果润滑剂使用会议质量下降后在40℃和100℃的温度下机器的运营里程后,会议质量大591.99 kg / m3成为436.92 kg / m3在40℃的温度和563.87 kg / m3成为413.09公斤/立方米(温度100。相当重要的kinematik的粘度下降温度40℃和100℃温度。cSt 51.43成为cSt 42.31 cSt 16.72上升的温度40℃,并体验到100℃温度下cSt 22,36为纯植物油。如果pH值从pH 7.8下降到5.7,接近强酸润滑剂,则必须更换。抽样多达10毫升每喷油测试1125公里里程75公里,直到让机油减少了150毫升。
ANALISA KUALITAS OLI TERHADAP JARAK TEMPUH OPERASIONAL DAN EMISI GAS BUANG MESIN SEPEDA MOTOR MENGGUNAKAN MINYAK JARAK (CASTOR OIL) DENGAN PENAMBAHAN OIL ADDITIVE (HEXAGONAL BORON NITRIDE DAN CERAMIC TECHNOLOGY)
Pelumasan memiliki peranan penting pada mesin dan peralatan yang didalamnya terdapat suatu komponen yang saling bergesekan yaitu sebagai pengaman agar tidak terjadi kerusakan yang fatal. Pelumas bio berbasis minyak nabati dapat memenuhi semua tuntutan baik dari fungsi maupun lingkungan. Saat ini regulasi emisi Euro IV sudah mulai diberlakukan sejak 2018 lalu tentang baku mutu emisi gas buag kendaraan bermotor. Kondisi seperti itu yang menuntut produsen pelumas di penjuru dunia harus menciptakan minyak pelumas yang sesuai standart Euro IV. Banyak produsen minyak pelumas yang mengembangkan dari bahan dasar mineral menggantinya menjadi bahan dasar nabati. Namun secara langsung tidak dapat dilakukan karena memiliki nilai kekentalan kinematik yang rendah dibandingkan dengan minyak bumi mineral dengan begitu harus dicampur dengan aditif untuk menaikan sifat kekentalan minyak nabati pada pengujian ini. Pada penelitian ini mesin uji yang digunakan yaitu mesin 4- langkah SOHC dengan 2-katup pada sepeda motor Honda Revo Fit 110 cc tahun 2018. Minyak jarak murni dan yang ditambahkan aditif digunakan secara langsung sebagai oli pelumas sampai jarak operasional mesin masing-masingnya 1125 km. Tujuan dari pengujian untuk mengetahui kinerja minyak pelumas dan penurunan kualitas dari oli pelumas. Hasil dari penelitian mengalami Keadan minyak pelumas setelah pemakaian mengalami penurunan rapat massa pada suhu 40℃ dan 100℃ setelah jarak tempuh operasional dari mesin, rapat massa sebesar 591,99 kg/m3 menjadi 436,92 kg/m3 pada suhu 40℃ dan 563,87 kg/m3 menjadi 413,09 kg/m3 pada suhu 100. Untuk kekentalan kinematik mengalami penurunan yang cukup signifikan pada suhu 40℃ maupun suhu 100℃. 51,43 cSt menjadi 42,31 cSt pada suhu 40℃ dan mengalami kenaikan 16,72 cSt menjadi 22,36 cSt pada suhu 100℃ untuk minyak nabati murni. Untuk nilai pH mengalami penurunan dari dari pH 7,8 menjadi 5,7 yang sudah mendekati asam kuat oli pelumas sudah harus diganti. Pengambilan sampel oli sebanyak 10 ml disetiap jarak tempuh 75 km sampai jarak pengujian 1125 km membuat oli berkurang sebanyak 150 ml.